Chapter 20: This is not an End but a Beginning

28 3 1
                                    

~Kakyuu POV~

Akhirnya aku bisa melihat negeri yang selama ini aku rindukan, semuanya telah kembali berkat Sailor Moon. Tetapi, rekontruksi akan bisa berjalan dengan normal. Aku melihat para masyarakat Kinmoku-sei serta para prajurit menyambutku dan Starlights kembali, aku tersenyum. 

"Yang mulia Kakyuu. Aku senang anda baik-baik saja dan para starlights." balas salah satu prajurit berlutut dengan hormat khas kinmoku-sei.

"Ah, iya. tetapi saat ini bisakah kau memberitahukan para dewan Kinmoku-sei? Aku akan membuat rapat penting masalah alam semesta ini. Aku akan kembali ke bumi lagi, 2 bulan lagi." balas Kakyuu dengan serius.

"Bumi lagi? Mengapa Yang Mulia? Bukan seharusnya anda memikirkan masa depan Kinmoku-sei?" tanya satu prajurit lagi.

"Apakah kalian puas hanya memikirkan masa depan Kinmoku-sei? Aku tidak bisa, aku ingin alam semesta mempunyai masa depan yang bisa kita rangkul bersama. Aku ingin rakya kinmoku-sei bisa berkomunikasi dengan berbagai planet, berbagi informasi dan kebudayaan. Apapun itu!" seru Kakyuu dengan tegas.

"Baiklah. Kalau itu yang mulia mau, kami semua perwakilan rakyat Kinmoku-sei akan mengikuti apa yang menjadi keinginan anda. Keinginan Putri Kakyuu adalah keinginan kami juga." balas prajurit tersebut.

Aku mengangguk dan tersenyum dan kembali ke kamar. Aku menyuruh Star Lights untuk beristirahat juga, karena mereka telah melalui banyak hal untuk menemukanku. Alam Semesta ini, dimana semua makhluk bisa bergandengan tangan bersama dan menggapai masa depan yang cerah bersama. Aku belajar semua itu Sailor Moon. Hatinya yang seluas langit dan lautan membuatku kagum. Akhirnya aku tertidur lelap di kamarku.

~Seiya POV~

Kami berjalan melalui kota Kinmoku-sei, anak-anak kecil berlarian kepada kami dan menyambut kami dengan rianya. Aku sangat senang bisa melihat mereka lagi. Aku melihat teman-temanku lagi, kami semua berpelukan bersama dan menangis melepas kerinduan setelah Galaxia menghancur planetku.

"Fighter, Maker, Healer!" sahut seorang wanita.

"Ah, Clarista!" balas Maker.

"Aku senang kalian baik-baik saja." balas Clarista tersenyum.

"Kau tahu Clarista?" balasku.

"Healer punya pacar lho sekarang!" godaku.

Healer yang mendengarkan pembicaraan itu langsung mengejarku dan mengatakan hal yang tidak sopan. Wanita berambut pendek bernama Clarista itu hanya tertawa.

"Wah, masa sih? Siapakah orangnya Healer? Yang bisa mendapatkan hatimu?" tanya Clarista kepo.

"Oh, dia adalah seorang putri seperti Kakyuu Ouhi juga lo!" Maker malah ikut menggoda Healer.

"Ah, oh my! Healer!" seru Clarista Kaget.

"Ia bernama Amaya Kuzuki tetapi namanya seorang putri adalah Callista sang putri bulan. Ia sangat hebat menggunakan sihir dengan berbagai macam elemen bahkan bisa menyembuhkan luka seseorang." balas Fighter.

Healer hanya diam dan ingin sekali menimpuk Fighter dengan sesuatu tetapi ia terlalu lelah menanggapi tingkahnya kekanak-kanakan. Healer menghela nafas. 

"Kenapa Healer? bukannya kau bangga membicarakan dia? Tenang 2 bulan itu sebentar kok!" balasku sambil menatap healer."

"2 bulan pala lo sebentar? itu lama bego!" balas Healer yang sudah lelah dengan lelucon wanita satu ini.

"Healer, kan sudah kubilang jangan ngomong seperti itu." balas Maker memisahkan keduanya.

"Kalian sama saja seperti dulu tidak pernah berubah." balas Clarista.

The Stars collide with Earth ( A Sailor Moon fanfic) [COMPLETED]Where stories live. Discover now