#33 LDR (Lagi Dilanda Rindu) Part 2

287K 22.1K 4.1K
                                    

Ki Joko Bodo Wekawe:
Nyet, Nenek gw ga jd mati haha
Abg gw prank call doang ternyata👹

Kebon binatang lo! :Me√√
😬🐗🐗 :Me√√

Sebuah pesan WhatsApp dari cucu paling laknat sejagat sukses bikin mood gue ambyar pagi-pagi. Coeg wajar kan kalo gue rindu temen yang waras. Lu liat aja kelakuan si kampret kloningan Ki Joko Bodo satu itu. Dia bilang Neneknya ngga jadi mati. Ya Allah ya Tuhanku, jadi dia berharap Neneknya beneran tewas gitu. Andai aja bunuh orang ngga termasuk dosa besar, udah lama foto itu anak gue pampang di dalam buku. Buku yasin!

Udahlah gue dikerjain, di tinggal sendiri, di palak secara ngga langsung lagi. Kampretnya tuh berkali-kali. Sialan. Dua hari gue terkatung-katung disini, sendiri, tiada yang menemani.

Suara ketukan pintu membuat gue sejenak melupakan kloningan Ki Joko Bodo itu. Sembari meredam emosi gue membuka pintu. Disana berdiri petugas hotel memegang paper bag di tangan kanannya.

"Iya?"

"Maaf mengganggu pagi anda. Ada kiriman paket untuk nona Junia Azzahra."

"Oh iya, terima kasih." gue terima paket itu dan membawanya ke dalam kamar.

Dengan tingkat kekepoan yang sudah di level seratus. Gue keluarkan kotak hitam itu dari dalam paper bag. Lumayan berat, gue guncang beberapa kali. Oke, bukan bom. Gue letakkan di atas kasur, lalu membuka tutupnya. Dan... tada!

Mata gue sukses membelo, "Oh My God, harlow boots?!"

Gila! Sepatu impian gue!

Manusia mana yang udah berbaik hati ngirimin gue sepatu ini? Sumpah ya dia benar-benar malaikat tanpa sayap dan dermawan sejati.

"Ya Allah boots, akhirnya kita jodoh." Gue ambil sepatu itu dan menciumnya berkali-kali. "Eh tapi yang ngirim siapa?"

Gue liat ke dalam box sepatu, kosong. Gue bongkar paper bag tadi, ada secarik kertas kecil disana. Nah pasti ini. Gue buka dan sebaris tulisan tangan rapi menyambut.

 Gue buka dan sebaris tulisan tangan rapi menyambut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"MAS?" gue mengerjap beberapa kali. mencerna siapa sosok 'Mas' di balik tulisan tangan ini. "Mas? Mas Nunug? Mas Nunug Manug? HAH? DEMI?!"

Gue terjerit ngga percaya. Sesosok Nunug Manug ngirim gue hadiah. Dan itu sepatu impian gue. Gila!

Gue pake sepatu itu dengan perasaan yang meledak-ledak, layaknya mercon korek kawinan penganten betawi. Duduk di atas kasur dan gue foto. Lalu gue kirim ke Pak Nugra.

:Me√√

:Me√√

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suami Satu Semester (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now