20. Terindah

1.1K 175 31
                                    

"Nikahin kamu, centang"
"Buat kamu Cinta aku, centang"
"Punya baby, on process ,"

"Aww,,, "

Yuki mencubit tepat pada perutku saat aku mengatakan kalimat terakhir.
Padahal masih ada satu lagi yang akan aku katakan.

Yuki memelukku sambil terkekeh lalu mengusap perut yang dia cubit.

"Maaf ya. Abisnya kamu gitu. Kan aku malu. " ucapnya.
Bibirnya yang bergerak saat bicara di area dadaku membuat aku sedikit geli.

"Kok malu. Tujuan berkeluarga kan gitu. Punya anak. " ucapku.

"He em. " gumamnya.

"Terus? "

Yuki menggeleng pelan.

"Ini kamu nggak mau bangun? Mau lanjut kayak semalem? " tanyaku menggoda.

"Ih,,, Ale. Kebiasaan deh godain mulu. " Yuki merengek.

"Hahahha,,,, kamu nggak mau buatin aku sarapan? Atau aku libur aja nemenin kamu di rumah? "
Tanyaku memberi ide.

Yuki menarik napas.

"Cariin baju aku.!" pintanya berbisik.

"Baju?"

"Baju aku kamu lempar di mana semalem? " tanyanya.
Aku geli melihatnya saat ini.
Tubuh kami hanya dilapisi selimut tebal. Dan Yuki memelukku, menenggelamkan kepalanya di atas dadaku.

Dari tadi, saat dia bicara saja, yang kudengar hanya suaranya yang sedikit samar, sedang wajahnya tersembunyi.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri.
Meraba kasur dengan tanganku dan belum mendapat apa yang Yuki minta.

"Aku lupa lempar baju kamu di mana, sayang. Udah sih,, bangun aja."

Yuki menggeleng.

"Kenapa? " tanyaku.

"Malu. "

Aku terbahak.

"Malu kenapa? Aku suami kamu. Dan di sini nggak ada orang lain! "

"Aw,,, "
Lagi, perutku dia cubit.
"Ini kenapa dicubit terus sih? " komplainku.

"Semalem aja,,, diciu,,,ppp"
Mulutku dibekap tangan Yuki.

"Udah ya. Jangan dibahas. Ini aku mau bangunnya gimana? "
Ulang Yuki lagi.

"Ya tinggal bangun. Kamu duduk, berdiri, terus ke kamar mandi. Mandi deh tu. Abis itu buatin aku sarapan !"

"Kamu minta digigit ya? Cariin baju aku dulu, baru aku bisa bangun. Atau mau aku bawa selimutnya? "

"Mau dong digigit. "

"Aleeeeee,,,, " Yuki teriak kesal.

"Iya iya,, "

****

Aku duduk di kursi meja makan. Di hadapanku ada roti tawar yang diberi selai kacang dan di sebelahnya ada segelas susu vanila.
Yuki yang menyiapkan semua setelah aku minta.
Maunya sih nasi goreng, tapi waktu tidak memungkinkan. Jadilah hanya ini yang tersaji.

"Ya udah, dimakan.!" perintah Yuki setelah duduk di hadapanku.
"Suapin. " ucapku manja.

"Tangan kamu kenapa emangnya? "

"Biar romantis, sayang. " kataku seperti memaksa.

"Lama. Ntar kamu telat. Lain kali aja. " tolak Yuki.

Yuki memakan sarapannya. Mengunyah pelan-pelan seperti tau sedang aku perhatikan.

"Nih, "
Yuki menyodorkan sobekan roti miliknya di hadapanku secara tiba-tiba.
"Minta suapin kan? " tanyanya.

Mission 2 (✔)Where stories live. Discover now