22. Selesai

1.4K 182 23
                                    

Prok prok prok

Tepukan tangan seseorang membuat kami menoleh ke arah suara.
Dia datang. Si biang kerok yang aku jamin tidak akan lagi bisa merusak hubunganku dengan Yuki.

"Rame ya. Ada pertunjukan apa? " sindir Roy dengan tampang menyebalkan. Dia menarik kursi sambil menyeringai menatap ke arahku.

"Yuki, kamu ngundang aku cuma mau memperlihatkan drama suami kamu, Si tukang selingkuh ini? " ejeknya padaku.

"Pintar juga ya lo, Al."
"Lo pikir, Yuki akan percaya drama murahan ini? " sambungnya.

Seketika mulut Yuki terbuka ingin bicara, namun kuhentikan dengan memegang tangannya.

"Lo bisa aja sengaja bawa selingkuhan lo di sini untuk buat Yuki percaya kalo lo nggak akan selingkuh lagi. Bisa jadi setelah Yuki percaya, lo akan ngelakuin hal yang sama. Who knows? " Roy bicara begitu semangatnya.
Jujur saja, amarahku sudah di ubun-ubun sekarang. Aku membayangkan betapa leganya jika tinjuku melayang di rahangnya agar dia menghentikan ucapan yang provokatif itu.

"Permainan kayak gini tuh udah basi tau nggak. !" celanya.

"Al, aku bener-bener nggak terima.! Kamu harus tanggung jawab. " aku dan Yuki menoleh pada Arina karena ucapannya.
Yuki mengernyit, "Maaf. Kenapa harus nggak terima? Tanggung jawab? Apa suami aku udah macem-macemin kamu? " tanya Yuki serius.

"Dia harus tanggung jawab atas perasaan aku. " balas Arina.

"Aku rela jadi yang kedua. " ucap Arina lagi. Kami terdiam kaget.

Fix, Arina sudah gila.

"Eh eh,,, enak aja. Al harus lepasin Yuki dulu baru nikahin lo. " Roy lagi-lagi ikut bicara. Kali ini pada Arina.

"Terserah, yang penting Al harus nikahin gue. Gue nggak peduli harus jadi yang pertama atau yang kedua,yang penting gue dan Al nikah. " ucap Arina ikut keras kepala pada Roy.

"Al, nikahi aku. " ucap Arina.
Seketika aku mengingat satu adegan film Ayat Ayat Cinta 2 ketika Keira meminta Fahri untuk menikahinya.

"Rencana kita nggak gitu ya! " ucap Roy.

Aku dan Yuki saling pandang. Akhirnya kesempatan ini datang juga.
Kuharap Yuki bisa mengendalikan emosinya dengan baik.

"Rencana ya? " tanyaku menyeringai.

"Udah gue tebak. Kalian emang sengaja datang untuk hancurin hubungan gue dan Yuki. " ucapku yakin.

"Kamu, " aku menunjuk pada Arina.
"Aku udah cukup sabar dengan menahan kata-kata aku biar nggak kasar, tapi kamu justru minta hal yang nggak akan mungkin aku lakuin. "
Yang benar saja. Sebelum aku menikahi Yuki pun, tidak ada sedikit niat dalam diri untuk menikahinya, terlebih dulu dia meninggalkanku karena percaya ucapan bunda bahwa aku penyakitan dan keluarga kami jatuh miskin.

"Dan lo, Roy. Gue nggak akan pernah rela lo deket-deket lagi sama istri gue. Berhenti hubungin dia atau lo akan dapet hal yang lebih mengerikan dari yang pernah lo dapet kemaren. "
Ancamku.

Roy menunduk sambil menarik napas. Kurasa dia pun tidak sadar mengucapkan kalimat yang membuka topengnya itu.

"Oke, gue nggak mau pura-pura lagi. Iya, gue yang nyuruh Arina untuk deketin lo biar Yuki benci sama lo. " aku Roy akhirnya.

"Yuki, semua itu aku lakuin karena aku cinta sama kamu. Aku nggak rela kamu sama cowok lemah kayak dia. Dia mana bisa lindungi kamu. " Roy menunjuk ke arahku.

Lemah katanya? Apa dia lupa siapa yang membuatnya babak belur waktu itu?

"Sorry, lemah? Siapa? Suami aku? " tanya Yuki menantang ucapan Roy.

Mission 2 (✔)Where stories live. Discover now