(21) [#12] Skuter

2.1K 266 73
                                    

Dipagi indah cerah nan hijau (?) di sebuah negara x (?) seseorang yang memiliki tahi lalat di pipi kirinya, sedang memiliki hati yang gembira.

Setelah melakukan pekerjaan magangnya yaitu mengantar susu sapi setiap pagi ke setiap pintu rumah yang sudah berlangganan di perusahaan tempat ia bekerja, Ong Seongwu segera melepas rompi bekerjanya dan berganti dengan jaket.

"Paman aku pergi dulu~" Seongwu memakai helm dan menaiki motor skuternya.

Paman itu menoleh ke arah Seongwu dan ia berjalan ke arah anak itu, "Kau mau pergi?" paman itu bertanya lalu melihat arlojinya, "..eyy masih setengah jam lagi kampusmu masuk Seongwu."

Seongwu menyalakan mesin motornya. "Seongwu mau ke minimarket dulu paman. Seongwu mau beli kouta.." Seongwu nyengir.

Paman itu terkekeh, "baiklah..." ia merogoh kantong celananya, "Nah untuk jajanmu.." dia memberikan beberapa lembar kepada Ong.

Seongwu melihatnya langsung menggeleng, "Ey jangan begini paman.. biar buat jajan Daehwi saja.."

"ck anak itu sudah kuberi jajan yang cukup. Sudah buat kau saja, itung itung honor.." paman itu menaik turunkan alisnya.

Seongwu jadi tak enak, "paman selalu memaksaku, baiklah.." dan ia mengambil uang itu dan memasukkannya ke kantong jaketnya. Paman itu tersenyum setelah Seongwu menerimanya.
"Terima kasih paman~" Seongwu tersenyum bahagia.

Paman itu menepuk punggung Seongwu, "Eung. Sana sebelum kau terlambat.."

Seongwu mengangguk, "dahh paman~" dan pria itu menancapkan gasnya.

•••••

Seongwu memakirkan motornya di depan salah satu mini market. Niatnya pen ngisi kouta ilang ketika sebuah pesan masuk dari seseorang.

3
Pengisian Rp.100000 sukses.
Masa aktif s/d ...

"we anjir ini siapa yang ngisiin pulsa gue?"

Ting!

guanleen❤️
Kak gue ngisi pulsa lo. lu ngilang beberapa hari ini, dan gue kira lu abis kouta kan? cepet pasang paket sana.


Seongwu senyum, "duuh kesayangan gue emang~" dan Seongwu memasang paket. sedetik kemudian, muncullah bom line dari saudara Guanlin terhormat. Bukan dibaca, Seongwu malah mengunci ponselnya dan menyimpan di kantong jaketnya.

Seongwu mendonggakan kepalanya. Dia udah nyampe di depan mini market sayang amat kan kalau ga beli apa apa? Akhirnya dia masuk ke dalem, ya liat liat siapa tau ada yang tertarik buat di beli.

Setelah berkali kali bulak balik sampai dikira bakal maling, Seongwu memutuskan membeli sekaleng kopi dari lemari pendingin, dia berjalan ke kasir.

Di depannya ada pria tinggi berbahu lebar sedang membayar.

"ini mas, silahkan tulis nomornya.." mbak itu memberikan buku yang dipenuhi kolom dan pulpen kepada pria ini.

Seongwu sedikit mendengar pembicaraan mereka.

Pria ini menyeringai, "Ey, mbaknya mau minta nomor saya ya?..."

Seongwu yang tadinya sedang melihat harga cokelat yang tertera di bawah meja kasir seketika mendonggakan kepalanya kaget. "gila apa ni orang.." Seongwu protes dalam hati.

"A-ah bukan gitu.. ya emang nomer mas kan har-harus ditulis biar sa-... aaaaaaakkkk~ yaudah sebutin aja nomernya mas!" si mbaknya langsung histeris pas liat orang ini mengedipkan sebelah matanya ke mbak kasir itu.

Secret Fantasy ✧°• [Ongniel]Where stories live. Discover now