{END}Lujuria vs Sinceridad (WonHyuk)

10

.
Wonhyuk
❤
Gs

🐁

Tiba.
Hari dimana Minhyuk akan bertemu dengan orang tua Wonho. Awalnya Minhyuk tidak mau karena takut dengan respon orang tua Wonho nanti tapi, bukan Wonho namanya jika tak memaksa Minhyuk. Dan mau tak mau Minhyuk mengiyakan ajakan Wonho. Dan disinilah mereka sekarang diruang tamu keluarga Wonho.

"ayo dimakan sayang jangan malu-malu" kata nyonya Shin

"ne ahjuma" balas Minhyuk singkat, ia benar-benar gugup sekarang. Bagaimana tak gugup jika kau dipandang dengan intens oleh kepala keluarga dirumah pacarmu sendiri. Pasti kalian akan merasa gugup dan tak percaya diri. Ya itulah yang Minhyuk rasakan sekarang.

"jadi...kau kekasih Wonho?" tanya tuan Shin

"ne ahjushi....naneun Lee Minhyuk imnida" jawab Minhyuk

"kapan kalian bertemu?"

"kami bertemu dijalan appa,,saat aku pergi jalan-jalan" jawab Wonho

"kenapa bisa?" tanya nyonya Shin

"iya ahjuma saat itu Wonho oppa hampir menabrak-"

"APA!" kaget nyonya Shin

"eomma!"

"kenapa kau tak bilang pada eomma kalau kau hampir menabrak anak orang"

"eomma...aku hanya hampir menabraknya waktu itu dan dia tak apa-apa kok" jawab Wonho meyakinkan eomma-nya.

"sudahlah sayang" lerai tuan Shin

"baiklah"

Mereka menjeda pembicaraan dengan menikmati hidangan yang sudah disiapkan nyonya Shin untuk menyambut Minhyuk.

"sayang kenapa kau cantik sekali sih...eomma jadi gemas denganmu" kata nyonya Shin sambil mencubit pipi Minhyuk

"terimakasih ahjuma"

"oh ya kau tinggal dimana sayang?"

"saya tinggal diapartemen ahjuma"

"orang tuamu?

"eemzz me-mereka sudah meninggal"

"oh maafkan ahjuma sayang..ahjuma tak bermaksud membuatmu sedih"

"tak apa ahjuma"

"apa pekerjaanmu?" kali ini giliran tuan Shin yang bertanya

"saya memiliki cafe tak jauh dari apartemen" jawab Minhyuk

"waah kau memang menantu idaman sayang,,sudah manis, cantik dan pekerja keras" puji nyonya Shin

Tuan Shin hanya mendengarkan percakapan istrinya dan kekasih anaknya. Ia sedikit memikirkan sesuatu yang entah apa. Yang jelas ia agak aneh dengan Minhyuk.

"aku peegi sebentar" kata tuan Shin memecah percakapan tiga orang disana

Tuan Shin pergi ketaman belakang rumahnya. Ia lalu mengambil ponsel dalam saku celananya dan mencari nama orang yang ia butuhkan.