💔5💘

3.9K 228 7
                                    


Seminggu kemudian Jungkook dan Nayeon tengah sarapan pagi bersama. Tak ada obrolan di antara mereka. Tiba tiba Nayeon berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya pagi itu. Jungkook hanya mengangkat sebelah alisnya lalu pergi ke kantor dan meninggalkan Nayeon di rumah.

“ tuhan,,” lirih Nayeon. Ia sedang menangis di dalam kamarnya sendirian. Langit seakan runtuh kala ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil. Apa yang harus ia katakan pada Jungkook, sedangkan Jungkook sama sekali tak pernah menyentuhnya.

Nayeon bingung apa yang harus ia lakukan, apakah ia harus menggugurkannya? Itu tidak mungkin, Nayeon bukan orang jahat, ia tak melakukan hal semacam itu.

Sore hari Nayeon memberanikan diri untuk berbicara pada Jungkook. Sepulang Jungkook dari kantor.

“ Kook,” ucap Nayeon takut.

“ apa,” jawab Jungkook malas.

“ aku, aku hamil Kook,” ucap Nayeon. Jungkook tersentak dan melotot.

“ maksud kamu apa?kamu hamil? Anak siapa Nay?” bentak Jungkook. Nayeon tertunduk, air matanya mulai mengalir.

“ ini ngga mungkin, aku ngga pernah nyentuh kamu sedikitpun, masa kamu hamil,” bentak Jungkook lagi, air mata Nayeon kembali turun dengan deras, memang benar apa yang di katakan Jungkook, dia tidak pernah di sentuh oleh Jungkook.

“ hikss,, Jungkook,” lirih Nayeon sambil memegangi lengan Jungkook namun Jungkook menepisnya dengan kasar.

“ aku ngga pernah Nay, atau kecuali kamu sama cowok lain waktu aku kerja?? Iya??” bentak Jungkook menatap tajam ke arah Nayeon.

“ engga Jungkook engga, kamu pasti lupa Kook,,” ucap Nayeon lagi.

“ lupa apa?? Ternyata selama ini kamu cewek bejad Nay, kamu cewek murahan!” bentak Jungkook lagi.

“ tapi Kook,”

“ alahh udahlah,, kita akan segera cerai Nay! Aku ngga sudi punya istri murahan kaya kamu!,” bentak Jungkook sambil pergi ke kamarnya, Nayeon mengejar Jungkook.

“ mau apa kamu ngikutin aku??” ucap Jungkook dengan nada datarnya dan menatap tajam pada Nayeon.

“ pergi,” ucap Jungkook pelan lalu ia masuk kedalam kamarnya.

“ ini bantal kamu, kamu tidur di luar sana,” usir Jungkook lalu menutup kasar pintu kamarnya.

Nayeon berjalan lesu ke ruang tengah, dan ia terpaksa tidur disana tanpa selimut yang membalut tubuh mungilnya.

“ apa iya gua pernah nyentuh dia?? Ngga, gua ngga pernah, tapi kok bisa dia hamil sih?? Apa dia emang sama cowok lain, dia kan ngga suka sama gua, gua juga,,” ucap Jungkook masih bertanya Tanya pada dirinya sendiri.

“ eh tapi???” ucap Jungkook lalu memejamkan matanya dan mengingat kejadian saat ia mabuk dan pulang malam.

“ maegat!!! Gua kan mabuk waktu itu, pasti gua kebablasana deh, sial!!! Tapi gua ngga mau mengakui hal ini, biarin dia gua cerain nanti, gua ngga mau punya anak,, bego dasar,” maki Jungkook pada dirinya sendiri.

*
*
*

Tiga bulan berlalu, kehamilan Nayeon sudah di ketahui publik, semua khalayak memberi ucapan selamat pada Jungkook dan Nayeon. Padahal jauh di dalam rumah mereka tak ubahnya seperti ajang tempat debat capress. Ya setiap hari Jungkook menjajah Nayeon.

“ Nay ! Nayeon,” panggil Jungkook kasar. Nayeon menghampiri Jungkook di meja makan.

“ mana makanan malam ini,” bentak Jungkook.

“ aku belom selesai masak Kook, kamu bisa kan sabar sedikit,” bantah Nayeon.

“ alahh, lama banget sihh cepetan, ntar keburu ilang selera makan aku,” ujar Jungkook. Nayeon berjalan menuju dapur dan melanjutkan masaknya.

*
*
*

Hari ini Nayeon kelelahan, ia harus membereskan seluruh isi rumahnya. Karena tak ada asisten rumah tangga, ia harus menyelesaikan itu semua sendirian. Ingin rasanya ia mengadu pada papanya, namun Jungkook berkuasa disana, ia tak ingin citra nya tercoreng karena ia memperlakukan Nayeon seperti ini.

“ huh,,” dengus Nayeon sambil menghempaskan tubuhnya di sofa. Ia menatap ke arah langit langit rumahnya, mencari jawaban atas doanya selama ini yang belum terkabul. Nayeon berharap setidaknya Jungkook memperlakukan dirinya sebagai seorang istri, bukan seorang pembantu.

Sejatinya kini Nayeon mulai memiliki rasa sayang pada Jungkook. Entah apa yang membuatnya sayang pada Jungkook, padahal jelas jelas Jungkook tak sedikitpun menyayanginya. Nayeon tertidur pulas di atas sofa hingga Jungkook pulang malam hari. Beruntung Nayeon sudah menyiapkan makan malam sehingga ia tak kena semprot oleh Jungkook.

Jungkook  langsung menuju meja makan dan memakan masakan Nayeon yang terasa enak di lidahnya, ia melihat Nayeon sepertinya kelelahan hari ini. Namun ia tak berani membangunkannya. Nayeon tertidur di sofa hingga pagi menjelang.

Saat Jungkook bangun Nayeon masih tertidur. Jungkook mendengus kesal, ia memasak makanan sendiri dan menyiapkan segala sesuatunya sendiri. Ketika Jungkook sedang sarapan Nayeon baru terbangun dari tidurnya.

“ selamat pagi nyonya,,” ucap Jungkook kesal.

“ Jungkook maafin aku, kemaren aku kecapean Kook, makanya aku sekarang bangun telat,” jelas Nayeon.

“ terus? Aku ngga cape gitu pergi pagi pulang sore tiap hari??” balas Jungkook.

“ bukan gitu Kook, aku beneran cape ga kaya biasanya, kepala aku pusing Kook, aku mual, makanya aku istirahat kemaren, maafin aku ngga sempet ngelayanin kamu pagi ini,”

“ udahlah berisik, percuma juga kamu ngomong toh udah terlanjur kok,” ucap Jungkook lalu ia pergi ke kantor.

“ tuhan, ini semua di luar kemauan aku, apakah aku salah?” batin Nayeon. Ia harus seperti ini setiap hari.




Cinta Dan Luka   [Jjk >< Iny] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang