10• Evanescent

51.6K 4.5K 270
                                    

aku tidak bodoh dan gila.
jadi, mana mungkin aku melepaskan orang sesempurna dirimu?

Keyla Keylana

••••

[SEPULUH]

"KAMU darimana?"

Tubuh Keyla mematung saat sambaran suara terdengar menggema di telinganya, membuat niat awal Keyla untuk menuju kamarnyapun terpaksa ia urungkan.

Membalikkan badannya dengan kaku saat maniknya menatap wajah sang Ayah yang saat ini tengah duduk dengan santai di atas sofa ruang keluarga.

Dengan jantung yang berdegub kencang, Gadis itu berjalan dengan kepala tertunduk. Menghampiri sang ayah tanpa berani mengeluarkan sepatah katapun.

Memilih berdiri tepat di depan Jonathan yang saat ini masih terlihat berada di posisi awalnya.

Manik Jonathan berpindah pada anak gadis semata wayangnya itu, menatap Keyla dari ujung kaki sampai ujung kepala. 

Sudah tak menemukan baju seragam yang melekat disana, Jonathan terlihat menarik napasnya dalam-dalam.

"Ayah tanya, kamu darimana?" pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya terdengar, menghadirkan getaran di dalam jantungnya.

Ia benar-benar tak suka berada di posisi ini, karna di ending, Keyla tahu benar apa yang akan terjadi pada dirinya.

Masih menunduk dalam-dalam, Keyla mulai membuka suranya, "Sekolah, Yah."

Hentakkan pada tongkat yang saat ini tengah berada di tangan kiri Jonathan terdengar, nampak tak bisa menerima alasan itu.

"Ayah meminta kamu untuk menjawab dengan jujur, bukan berbohong."

Susah payah Keyla menelan salivanya, belum siap dengan kejujuran yang Jonathan minta pada dirinya.

"Darimana lagi aku, kalo bukan dari sekolah, Yah?"

Percobaan kedua itu tetap saja tak membuahkan hasil, bahkan kali ini, Jonathan terlihat menendang meja bundar yang berada tepat dihadapannya.

Membuat beberapa isi di atasnya tumpah. Dan hal itu jelas saja mengagetkan Keyla, ia hampir terkena serangan jantung malah.

"Mike tidak bisa menemukan kamu disekolah saat bell pulang berbunyi."

Oh iya, Keyla sempat melupakan pengawalnya yang satu itu. Pengawal yang selalu siap menjemput Keyla saat sekolah berakhir. Mungkin, karna ia sudah tersihir oleh si tampan bernama Raynzal.

"Aku udah nunggu Mike, tapi dia gak dateng-dateng, ya udah aku pulang sendiri." kembali memberikan alasan, masih berjuang dengan kebohongan bodohnya.

Dan kali, Jonathan terlihat hilang kendali.

Karna sesudah bangkit dari posisi duduknya, lelaki berumur itu nampak melayangkan pukulan pada wajah cantik anak gadisnya.

Menghadirkan warna kemerahan pada pipi sebelah kanan Keyla, belum lagi tambahan rasa nyeri yang melanda.

Membuat Keyla tanpa aba-aba meneteskan bulir air mata. Melirik Jonathan dengan sorot kebencian.

Kali ketiga ia merasakan hal ini. Kali ketiga ia harus kembali berjuang untuk menutupi rasa sakit hatinya akibat ulah sang Ayah.

"Berhenti berbohong!" bentakkan sehabis tamparan nyata itu kembali menggelegar, menghadirkan tetesan air mata yang semakin deras di kedua sisi wajah Keyla.

Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]Where stories live. Discover now