29• Amias

33.2K 2.9K 153
                                    

he set fire to the world around him
but never let a flame touch her

Keyla Keylana

••••

[DUAPULUH SEMBILAN]

SELESAI melepaskan tali seatbelt, Keyla menatap Ravano yang saat ini tengah melakukan hal yang sama, "Gue beli cemilan dulu disana, lo tunggu sini aja."

"Nyebrang gitu, gue temenin aja." tolak Ravano saat menyadari jalanan malam hari yang terlihat tak bersahabat dengan wanita lemah seperti Keyla.

Namun bukan Keyla namanya jika segampang itu meng-iyakan ucapan Ravano, yang ada malah decakan sebal, "Gue udah biasa kesini, bahkan yang jaga udah kenal sama gue."

"Udah biasa belum tentu aman, kan?" bantah Ravano masih berusaha.

"Vano, gue bukan anak kecil. Lagian itu tokonya cuman diseberang jalan, bukan dalem gedung."

Merasa kalau debat kusir itu tak akan selesai sampai matahari terbit, Ravanopun mengangkat tangannya menyerah. Membiarkan Keyla dengan girang beranjak keluar dari dalam mobilnya.

Berjalan menyebrangi jalanan sepi tanpa penghuninya itu. Memasuki minimarket 24 jam dan segera memilih cemilan untuk acara tengah malamnya.

Membayarnya dengan cepat karna tak ingin Ravano menunggu lama. Begegas keluar dari dalam minimarket saat selesai, berniat menyebrangi kembali jalanan sepi itu sebelum sebuah mobil tiba-tiba saja menghadangnya.

Hampir membuat Keyla berteriak memaki sang pengemudi kendaraan itu sebelum menyadari satu hal.

Dan benar saja, tebakannya benar kala melihat sang empunya mobil itu keluar dari dalam kendaraannya.

Berjalan menghampiri Keyla dengan wajah penuh rasa bersalah, sedangkan Keyla sebisa mungkin membuang wajahnya jauh-jauh. Tak ingin menatap Raynzal balik.

"Hai."

Sumpah, ingin sekali Keyla melayangkan pukulan bertubi-tubi ke arah Raynzal kala suara indah itu terdengar menggiurkan di telinganya. Namun karna tak bisa, yang Keyla lakukan kini hanya diam.

"Abis beli jajanan?" cowok bertatto itu kembali bertanya basa-basi, namun Keyla tetap tak menggubrisnya.

Mengingat gadisnya itu tak suka dengan ucapan sampah, Raynzalpun memutar otaknya, "Maaf, gue ketiduran gara-gara kebanyakan minum."

Manik Keyla beralih cepat, menatap pacarnya itu kesal. Sedangkan yang di tatap nampak menundukkan kepalanya takut, "Terus kenapa bangun? Tidur aja sana terus, pacarin itu minuman sekalian!"

Kata Keyla galak dan segera berniat untuk melangkah pergi. Namun si tampan jelas saja menghadang jalannya, "Maaf, semalem beneran kalap. Gak lagi-lagi kayak gitu."

Ditepisnya tangan Raynzal yang kini terlihat menggenggam pergelangan tangannya, "Minggir, mau balik."

Kepala Raynzal jelas berputar, mendapati sebuah mobil yang terparkir tepat diseberang jalan ini dengan mesin yang menyala, "Siapa?"

"Selingkuhan! Minggir, ah!" pinta Keyla kesal walau di akhir usaha untuk beranjak itu tetap saja sia-sia.

"RAVANO!" teriakan lantang yang menggema di sepanjang jalanan gelap nan sepi itu terdengar dari arah Raynzal.

Menghadirkan sosok Ravano yang terlihat muncul dari dalam mobil miliknya sembari menatap ke arah Raynzal.

"KEYLA BALIK SAMA GUE, LO DULUAN AJA." lagi, teriakan kedua itu terdengar.

Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]Where stories live. Discover now