20• Nemesism

39.9K 3.7K 96
                                    

i know he's cute
but he's mine
touch him, and i'll kill you

Keyla Keylana
••••

[DUA PULUH]

DERING telfon yang berkali-kali terdengar nyaring di telinganya, tak mengurungkan niat Keyla yang sudah bulat; menghampiri Raynzal dirumahnya untuk mengetahui kabar dari kekasihnya itu. Sama sekali tak memperdulikan panggilan masuk yang datang dari arah Jean.

Tanpa takut, diberhentikannya mobil yang dirinya kendarai itu tepat di samping sebuah pohon rindang yang posisinya berada di seberang jalan rumah milik Raynzal. Karna tadi, maniknya sempat melihat sebuah mobil asing yang terparkir di dalam gerbang yang sedikit terbuka itu. Mobil yang Keyla yakini adalah milik Ayah Raynzal.

Menunggu dengan gelisah membuat Keyla berkali-kali menggoyangkan kakinya, dengan bantuan telinga yang diperdengarkan oleh sebuah musik bergenre pop. Sengaja agar perhatian Keyla sedikit teralihkan.

Melirik ponselnya berkali-kali, berharap bahwa Raynzal akan menghubunginya walau dirinya tahu hal itu mustahil mengingat pesan yang Steve kabarkan mengenai hilangnya ponsel Raynzal.

Setengah jam berlalu dengan sangat lambat, kali ini Keyla benar-benar merasa waktu tengah mempermainkannya. Hingga pergerakan muncul tepat saat Keyla ingin menerobos pagar kokoh itu.

Mengurungkan niatnya ketika melihat mobil hitam yang sedari tadi ia perhatikan mulai berjalan pergi meninggalkan rumah mewah itu.

Tak bisa menunggu lebih lama, Keylapun segera melangkahkan kakinya. Berjalan turun dari dalam mobilnya sebelum berlari kecil ke arah pagar kokoh yang kali ini sedang terbuka lebar.

Masuk ke dalamnya tanpa permisi, tak perduli jika ternyata saat ini Raynzal memelihara seekor anjing galak atau buaya buntung yang dapat menerkamnya hidup-hidup.

Walau baru sekali kesini, namun entah mengapa Keyla dapat mengingat dengan jelas seluk beluk rumah asing ini. Berjalan tanpa jeda menuju pintu besar yang berada setelah ruang keluarga.

Jantungnya bedegub kencang, bahkan ia merasa tangannya mulai dingin dan berkeringat. Menarik napasnya dalam-dalam sebelum tangannya mulai tergerak untuk meraih gagang pintu kemudian membukanya.

Tak perlu mencari, karna sosok yang ia ingin temui saat ini tengah berdiri tak jauh dari posisinya. Sibuk melepaskan kaos putih polos yang dimata Keyla sangat amat jelas terlihat bercak-bercak berwarna merah disekitarnya.

Manik Keyla berkaca-kaca, bahkan ia terlihat menggigiti bibir bawahnya sendiri. Memandangi punggung penuh tatto itu dengan menahan tangis.

Penderitaan apalagi yang Keyla bawa untuk Raynzal kali ini?

Bibir gadis itu bergetar, jadi sebelum meledak, Keyla memutuskan untuk berlari kecil menghampiri cowok itu kemudian memeluk punggung Raynzal erat.

Melepaskan tangisnya tanpa ampun dengan kepala yang ia tenggelamkan dipunggung cowok itu, membuat Raynzal sempat terkejud untuk sesaat. Tak menyangka jika sosok yang saat ini memeluknya adalah Keyla.

"Kok lo bisa disini?" pertanyaan itu jelas saja tidak Keyla jawab, dirinya masih terlalu sibuk dengan tangisnya.

Sampai saat Raynzal melepaskan pelukan erat itu sebelum kemudian memutar tubuhnya agar dapat memandangi Keyla dengan jelas, gadis itupun masih tak ada niatan untuk berhenti menangis.

Kepalanya tertunduk dengan sesegukan yang sesekali terdengar, menghadirkan senyuman kecil di bibir Raynzal.

Tangan kokohnya bergerak, menyingkirkan anak rambut yang menutupi kedua sisi wajah gadisnya, "Kenapa nangis?"

Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin