35• Bellend

30.6K 2.6K 55
                                    

bestfriends?
no,
he's my brother

Keyla Keylana
••••



[TIGAPULUH LIMA]

"TERUS rencana lo sekarang gimana?" Setelah lama bungkam dalam fikirannya masing-masing, Keyla memutuskan untuk mengeluarkan suaranya.

Ia sudah tak tahan melihat para netizen yang seenak jidat berkomentar buruk mengenai sahabatnya ini. Ingin rasanya melaporkan para mulut-mulut penuh racun yang hanya berani berkoar di balik akun-akun palsu milik mereka.

Ravano yang sedari tadi meletakkan kepalanya pada stir mobil, perlahan kembali mengangkatnya. Menyempurnakan posisi duduknya dengan pandangan menatap ke arah depan.

"Kayaknya gue bakal berhenti jadi penulis lagu."

Merasa tak terima dengan keputusan yang cowok disebelahnya itu sampaikan, Keylapun memukul kencang bahu Ravano kuat.

"Gila!? Segampang itu lo nyerah!?"

Sambil mengusap pelan bahunya yang terasa nyeri, cengiran santaipun dirinya perlihatkan, "Gue juga udah gak begitu menikmati profesi itu lagi kok, pengen balik lagi ke sekolah."

Mendengar alasan yang masuk akalpun, kini membuat wajah Keyla murung. Ia terlihat tak tega dengan Ravano yang kini tengah berniat untuk melepaskan mimpinya. Sungguh.

"Lo yakin? Gak mau dipikir ulang?" Keyla memastikan, "Karir lo udah bagus, dan lo udah terkenal juga."

"Justru karna itu, gue mutusin untuk berhenti. Setidaknya gue udah memberikan sebuah karya pada dunia, jadi beristirahat sejenak gak masalah, kan?"

Dahi Keyla sontak berkerut, "Sejenak? Berarti ada kemungkinan lo bakal terjun lagi ke dunia itu?"

"Hm," Ravano bergumam sembari berfikir, "Mungkin."

Sedikit kelegaan dapat Keyla rasakan, ia terlihat menganggukan kepalanya mengerti, "Yaudah, anggap aja berhenti lo ini sebagai istirahat sejenak. Biar semua beban di pundak lo ilang dulu,"

Petuah yang Keyla sampaikan nampak Ravano terima dengan anggukan kepala setuju.

"Tapi lo juga harus tetep mikirin penggemar lo dan perjuangan lo waktu dulu," sambung Keyla yang kembali memasang wajah seriusnya, "Karna waktu gak bisa di ulang, dan gue gak mau lo sampe nyesel nantinya."

Entahlah, ucapan penuh makna itu menghadirkan segaris senyuman di bibir Ravano. Baginya, Keyla adalah kado terindah yang Tuhan kasih untuk dirinya. Jadi sudah sewajarnya kalau ia menjaga dan menyayangi Keyla sama seperti menyangi dirinya sendiri.

"Thankyou, Key. Gue sayang lo." Ravano mengatakan hal manis seperti itu sembari mengusap puncak kepala Keyla pelan, merasa terharu dengan perhatian yang diberikan oleh sahabatnya.

"Gue juga sayang lo." balas gadis itu tulus, tak lupa membalas senyuman Ravano dengan senyuman termanis yang bisa ia berikan.

Tidak ingin berlama-lama larut dalam suasana ini, Ravano terlihat mengalihkan pandangannya ke arah sekitar, mendapati kondisi area parkir basement dalam sebuah mall ini dapat terbilang sepi.

Entah mengapa Ravano memilih tempat parkir ini menjadi lokasi dari sesi curhatnya kepada Keyla, gadis itupun tak mengerti.

"Gue anterin lo balik aja, ya? Kasian dari tadi udah nemenin gue."

"Terus lo gimana?"

Pertanyaan refleks itu kembali mengembalikan senyum yang sempat hilang selama beberapa menit itu, "Gue bakal ngadepin bokap dan jelasin semuanya, lo tenang aja."

Petrichor [Spin Off 1 novel Shanin's Diary]Where stories live. Discover now