💕
Jangan tanya kenapa semua berubah, kalian sendiri yang telah merubah semua keadaan.Awalnya baik-baik saja, namun semenjak cinta itu ada semua berbeda. Cinta merubah segalanya.
💕Aku membuka kotak yang di beri Rafel satu bulan lalu ketika dia datang ke rumah. Ku lihat buku bersampul biru itu dan ada kertas di atasnya.
Buku berjudul Aku Mencintaimu itu emang buku lama, aku sudah pernah baca di perpustakaan daerah. Hampir semua novel pernah aku baca.
Aneh, kenapa dia memberiku novel lama berjudul Aku Mencintaimu itu.
Aku membuka kertas yang dia taruh diatasnya.
-Untuk Fara-
Beribu kata maaf ku ucapkan, beribu rasa cinta tlah ku pendam dalam lubuk hati terdalam. Maaf aku mencintaimu, namun inilah rasaku. Aku dengan semua egoku, suatu hari kamu pasti akan marah padaku. Namun satu kali lagi aku minta maaf padamu.
Aku tlah melanggar janjiku, janji kita.
Tapi jujur aku tidak ingin menghancurkan persahabatan ini."Kamu udah hancurin persahabatan ini Raf, karna sikap egois kamu itu" ucapku.
Air mataku terus menetes membasahi pipiku. Namun aku segera menghapus air mata itu, aku masih tidak menyangka pada kedua sahabatku ini.
**********
Hari demi hari berlalu, hari ini aku sudah kelas 11 IPA 2. Namun kehidupan di sekolahku sudah berubah, aku hanya bersama Reza sekarang.
Ketiga sahabatku yang sekarang menjauh, entah karna apa dan aku nggak mau tau kenapa. Kini aku melepaskan mereka. Orang yang katanya sahabat, namun ternyata bukan.
Walaupun kadang-kadang Rafel masih sering nanyain hal aneh yang biasa dia lakukan. Tapi Sindi sama Rita nggak pernah, boro-boro nanya. Senyum aja nggak pernah kok.Hanya ada Reza, dia yang dulu musuh bebuyutanku sekarang justru dia yang masih setia jadi sahabatku. Terkadang hidup memang seperti itu, Reza orang baik. Ternyata aku salah menilainya dulu.
Reza yang dulu duduk sama Rafel, sekarang dia selalu duduk bareng aku.
Dulu emang aku males kalo dia deket-deket aku. Tapi sekarang, hanya dia yang aku harapin deket sama aku."Oy bengong aja lo" suara Reza mengagetkanku. Lamunanku tentangnya di potong begitu saja.
"Apaan sih, ngagetin aja" jawabku sembari menepuk bahunya.
"Aww sakit tau, lagian lo lagi mikirin apa sih? Mikirin kak Dino? Udah deh jangan ngarep, dia nggak mau sama lo".
"Wahh sembangan lo".
"Dia takut sama cewek jadi-jadian kaya lo"
"Wah sialan lo, jahat banget sih".
Aku menepuk bahunya untuk yang kedua kali hari ini, tapi dia berlari dan akhirnya aku terus mengejar dia.
Brugg..
"Sorry kak, nggak sengaja" ucapku pada Kak Dino yang nggak sengaja aku tabrak saat mengejar Reza.
"Nggak papa, ngapain lari-lari sih?" tanyanya yang membuat jantungku berdegup kencang.
"Nggak papa kok kak"
"Oh iya Fa, kalo nggak salah sabtu depan ada pertandingan basket. Kamu kasih tau tim kamu, karna hari itu tim kamu tanding ya"
"Siap kak, nanti aku kabarin yang lain".
"Nih catet nomer kamu, biar nanti aku nggak susah hubunginnya".
"Iya kak".
"Yaudah, aku duluan ya".
"Iya iya kak"
Dia kapten basket di sini, kalo ngomong ganteng. Dia cowok terganteng di sekolahku. Sampe-sampe kalo aku lagi ngomongin dia, Reza sama Rafel marah sama aku.
"Gantengan gue kali" setiap aku ngomongin Kak Dino pasti Reza selalu jawab gitu. Dia orang pertama yang ngaku gantengnya lebih dari kak Dino.
Rafel juga sama dengan Reza, nggak suka kalo aku ngomongin Kak Dino.
Awalnya aku pikir dia bercanda nggak suka, tapi nyatanya beneran. Karna dia cemburu.
********
Akhir-akhir ini setelah pertandingan basket antar sekolah, Kak Dino sering ngajak aku jalan.
Dulu aku selalu ngajak Reza setiap kali aku jalan sama Kak Dino. Tapi lama-lama akhirnya aku sering berduaan sama Kak Dino.
Setelah Rafel menjauh, sekarang ada Kak Dino. Orang yang aku suka dari dulu kelas 10.
Awalnya ku pikir mustahil aku bisa dekat dengan Kak Dino. Tapi hari ini, Kak Dino adalah temanku.
"Aku suka sama kamu, kamu mau nggak jadi pacar aku?" Ujar Kak Dino.
Hatiku bergetar, jantungku berdegup kencang. Malam ini Kak Dino nembak aku. Di sebuah Cafe Mall di Jakarta.
"Mungkin dengan ini, Rafel bakal percaya kalo aku nggak suka sama dia. Seenggaknya aku juga bisa menghilangkan rasa kecewaku pada sahabat-sahabatku. Dan harapanku bisa deket sama Kak Dino terwujud" pikirku.
"Iyaa aku mau".
Semenjak hari itu, aku pacaran sama Kak Dino. Aku beruntung bisa pacaran sama dia, selain perhatian dia juga bisa jadi pacar yang baik. Dia juga selalu bantuin aku saat aku kesulitan. Dan tatapannya masih sama dengan 2 tahun lalu, waktu pertama kali kita ketemu di halte. Tatapannya begitu hangat, bahkan sampai sekarang.
Namun semenjak itu pula, Reza makin sering sendiri. Aku nggak bermaksud menjauh, tapi nyatanya aku lebih sering menghabiskan waktu bersama Kak Dino sekarang.
Namun Reza tetap sahabat terbaikku. Sesekali kita main bertiga, untuk sekedar nonton atau hanya jalan-jalan.
Aku selalu nyomblangin Reza sama Fina temanku, tapi dia beda kelas. Fina udah lama suka sama Reza, tapi ya gitu. Reza si pria rusuh tapi dinginnya minta ampun kalo masalah cewek. Apalagi cinta, banyak cewek yang deketin dia tapi dianya cuek-cuek aja.
Bagiku bukan hal yang aneh kalo Reza seperti itu, dia bisa jadi sahabatku juga karna aku yang cuek sama dia dulu.
Katanya aku bikin dia seneng, kalo aku marah dia malah lebih seneng godain aku. Dia malah pengen buat aku lebih marah, katanya lucu.
Reza memang pria aneh, tapi dia sahabatku. Sahabat yang ku punya saat ini, takkan terganti sekalipun oleh Kak Dino pacarku sendiri.
Karna hanya Reza yang kini ada.
![](https://img.wattpad.com/cover/147428697-288-k625671.jpg)
YOU ARE READING
BANDANA
RandomKadang persahabatan tak melulu soal sahabatan. Tapi cinta juga bisa hadir di dalamnya.