Kau tak perlu larut dalam sebuah penyesalan, kau cukup pergi dan tinggalkan.
Desir angin lembut, suara burung berkicauan indah. Pagi ini embun masih enggan meninggalkan daun-daun hijau. Masih enggan pergi dari hawa sejuknya.
Seperti aku yang masih enggan meninggalkan Kak Dino, walaupun dia sudah banyak berubah.Aku merasa dia sudah tidak seperti dulu lagi, dia jadi pendiam sekarang.
Sama seperti Reza, dia juga banyak murung akhir-akhir ini.Namun setiap kali aku tanya mereka berdua, jawabannya hanya dua kata.
"Nggak papa"
Jawaban Kak Dino dan Reza sama. Ada apa dengan mereka berdua, aneh kenapa bisa samaan gitu.
Kak Dino kebanyakan diem, Reza murung, aku bener-bener bete pagi ini.
Di sekolah aku luntang-lantung sendirian, padahal biasanya ada dua bodyguard yang selalu setia menemani sampai kapanpun.
Dulu ada Rafel sama Reza, sekarang ganti Kak Dino sama Reza, parahnya sekarang aku malah kesepian gini.
Aku beli dua minuman di kantin, dan aku menuju kelas 12 IPA 1.
"Kak" aku memanggilnya dari luar kelas itu.
Kak Dino melambaikan tangan dan langsung menghampiriku keluar.
"Nih buat Kak Dino, aku beliin jeruk peras hangat kesukaanku. Biar Kak Dino nggak diem terus. Kenapa sih Kak?" tanyaku padanya.
"Iya makasih ya sayang, aku nggak papa kok. Cuma lagi bete aja"
"Bete kenapa?"
"Ibuku mau nikah lagi, padahal aku sama sekali nggak setuju"
"Tapi ayah kamu?"
"Ayah udah pergi jauh, dan nggak akan kembali. Bagiku ayah udah nggak ada di dunia ini. Aku benci sosok ayah. Makanya aku nggak mau ibu nikah lagi" jawabnya sembari meneteskan air mata.
"Sabar ya Kak, ya kamu ngomong baik-baik dong sama mama kamu. Jangan sambil emosi. Nanti malah kacau" jawabku menenangkan Kak Dino.
"Makasih ya yang, kamu emang penyemangat buat aku"
"Iyaa Kak".
Aku kembali ke kelas sebelum bel tanda masuk berbunyi.
"Reza" teriakku memanggil sahabatku ini.
"Oy, ngapain lari-lari sih"
"Ngejar kamu tadi hehe".
"Ada apa?"
"Nih aku tadi beliin jeruk peras hangat kesukaan kita. Tapi kayaknya udah dingin deh" ucapku.
"Brarti jadi jeruk peras dingin dong haha" tawa Reza pecah.
Hari ini aku senang melihat kedua lelaki yang aku sayang tersenyum kembali.
Selain ayah, hanya mereka berdua yang bisa menjagaku. Ibu tidak mungkin selalu mengawasiku kemana-mana.
Ibu juga sudah mempercayakan mereka untuk menjagaku selama aku jauh dari pengawasan ibu.
![](https://img.wattpad.com/cover/147428697-288-k625671.jpg)
YOU ARE READING
BANDANA
RandomKadang persahabatan tak melulu soal sahabatan. Tapi cinta juga bisa hadir di dalamnya.