Chapter 21.1 | Storm

26.6K 1.6K 166
                                    

Happy Reading

Zean memundurkan punggungnya hingga menyentuh sandaran kursi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zean memundurkan punggungnya hingga menyentuh sandaran kursi. Kepalanya terasa begitu berat. Ia menggeram dan berkali – kali menekan tangannya yang terkepal pada permukaan meja.

Emosi Zean melesak naik. Langsung membanting tab yang Shamus berikan. Layar benda itu retak, hitam tak menyala setelah Zean melihat banyak foto Aneira bersama Gerald dari seorang penguntit yang berniat menjebak gadis itu. Brengsek! Gerald tampak menyentuh, bahkan merangkul pinggang Aneira, sengaja memanfaatkan situasi ketika Aneira sedang tak berdaya kesakitan.

"Kau yakin dia tidak punya salinan lagi selain ini?" tanya Zean, ingin memastikan jika bukti tersebut adalah satu – satunya file yang berhasil ia lenyapkan.

"Data yang berada di tangan anda saat ini adalah data yang asli. Kami berhasil menghentikan wartawan itu sebelum dia sempat mengcopy, jadi anda tidak perlu khawatir." Jawab Shamus, namun wajah Zean tetap terlihat kacau.

Bagaimana Zean tidak khawatir saat Zean sendiri mulai kehilangan ketenangannya? Jacques baru saja menargetkan Aneira. Dia tidak bisa menjauhkan pria itu dari Aneira. Harusnya dia datang lebih cepat, tapi terlambat. Zean gagal mencegah pertemuan mereka.

"Wartawan itu mengaku bahwa dia hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh atasannya, tuan."

Kedua alis Zean bertaut. Dahinya membentuk kerutan samar. "Siapa?"

"Putri dari pemilik perusahaan pers Stanley Daily Report...," ungkap Shamus menguraikan informasi yang didapatnya. "Cealine Rodmirer."

Mendengar nama itu, ekspresi muak seketika tergambar di wajah Zean. "That witch!"

Zean sudah mengira wanita itu bermasalah dengan Aneira. Dari dulu hubungan pertemanan mereka tidak pernah akur. Cealine selalu iri dan dengki pada keberuntungan orang lain. Dan entah karena alasan apa dia paling sentimen terhadap Aneira.

"Menurut pengakuan dari wartawan itu, Cealine tidak sendiri dalam melakukannya. Dia juga bekerja sama dengan Gerald untuk menciptakan skandal perselingkuhan nona Aneira dari anda Sir..," kata Shamus lagi.

Zean benar – benar meradang, tangannya terkepal keras. Apa yang terjadi pada Aneira hari ini memang sudah mereka rencanakan, beberapa headline artikel juga siap wartawan itu kirimkan untuk merusak reputasi Aneira di hadapan publik. Ck! Beruntung Shamus berhasil menangkapnya, mereka tidak sadar sedang bermain api dengan orang yang salah.

"Buat keadaan sama persis seperti berita yang tertulis di sana," perintah Zean sebelum memutar kursinya hingga berhadapan dengan Shamus. "Lempar bumerang itu kembali, pastikan tepat sasaran," desis Zean penuh ancaman.

Shamus langsung mengangguk patuh. "Seperti yang anda inginkan tuan," pria itu menyanggupi.

"Tapi pengecualian untuk Gerald––tidak perlu kau habisi, tangan pria itu harus menerima konsekuensi atas kelancangannya," putus Zean tegas.

My Beast Charming✅Where stories live. Discover now