Bukti (01) = Ajakan Belanja

652 124 16
                                    

Bae, ayo nanti belanja.

Lima menit pesan itu hanya bernaung di notifikasi Jinyoung, tak ada niatan untuk membuka apalagi membalas pesan itu.

Berpacaran dengan kekasihnya lebih dari tiga tahun membuat Jinyoung tahu tabiat dan kebiasaan-kebiasaannya.

Karena jika kekasihnya meminta ia menemani belanja, bisa membutuhkan waktu dua jam untuk membeli selembar pakaian saja.

Jinyoung pusing. Ia sedang sibuk menyusun proker divisinya untuk setahun ke depan. Kalau tak ada kesibukan ini tentu saja Jinyoung akan dengan cepat mengiyakan.

Daehwi bee is calling

Mau tak mau Jinyoung harus mengangkat panggilan itu.

"Bee please jangan sekarang" Jinyoung meminta, ia mengurut pelipisnya dengan tangannya yang bebas.

"Aku bosen di rumah bae" Di seberang sana Daehwi juga meminta dengan nada memelas.

"Pokoknya jangan sekarang ya. Aku lagi sibuk"

"Oh, oke."

Gitu aja ?? Tak ada aksi membantah lagi ? Well, ini aneh menurut Jinyoung. Kekasihnya selalu harus menang sendiri, tak pernah dia dengan mudah menyerah seperti sekarang hanya dengan Jinyoung yang berkata jika dia "sibuk"

Jinyoung jadi khawatir.

"Aku tutup ya bae, jangan lupa makan."

Daehwi menutup panggilannya usai berbicara.

Jinyoung jadi merasa tak enak dengan kekasihnya, namun kesibukannya kali ini tak bisa diganggu gugat. Ia harus segera menyelesaikannya, kalau tidak ketua divisinya akan melabraknya dengan omelan sekampung.

Jinyoung merenggangkan otot tubuhnya yang sedari tadi berada di posisi yang sama. Dia melirik jam  bergambar otter hadiah dari Daehwi waktu ulang tahunnya yang ke 19 kata Daehwi sih biar bangunnya tak lagi terlambat.

Kalau begini, Jinyoung jadi kangen Daehwinya. Dia membuka lockscreen ponselnya, berniat untuk memberantas kerinduannya pada Daehwi.

Bersamaan dengan terbukannya kunci ponsel Jinyoung, ada notifikasi dari ponselnya.

Daehwihwi memposting cerita baru di instagram

Tanpa pikir panjang Jinyoung membuka notifikasi itu.

Dia menggeram (sedikit) marah melihat postingan Daehwi saat ini, kenapa Daehwi bisa bersama dengan Jaehwan ? Yang notabenenya adalah senior di kampus mereka? Kenapa mereka bisa dekat sampai harus membuat story di kafe bersama ?

Dengan spontan Jinyoung menelpon

"Ada apa-"

"Bee lagi di mana ??" Tanya Jinyoung ketika sudah mendapat jawaban dari Daehwi. Walaupun ia terlihat posesif namun ia ingin menjadi posesif yang rasional, Jinyoung selalu mendengar penjelasan Daehwi bukannya langsung marah-marah tak jelas.

"Lagi di kafe"

Tanpa bae. Daehwi menjawab tanpa panggilan bae untuk Jinyoung.

"Sama siapa ?"

"Kak Jaehwan, kakak tingkat kita itu loh bae, yang sejurusan sama aku, tadi kebetulan ketemu dia di mall waktu aku selesai belanja jadi sekalian bahas acara jurusanku."

Setidaknya Daehwi tak berbohong kepadanya dan heiii otternya memanggil bae lagi.

"Ada apa ? Tugasmu sudah selesai ?" Tanya Daehwi lembut ketika Jinyoung tak kunjung menyaut jawabannya.

"Aku ke sana sekarang ya, aku jemput. Kafe dekat mall yang biasa kita kunjungi kan ?"

"Oh. Tapi kenapa ? Aku bisa pulang sendiri bae."

"Tak ada alasan lain-" Jinyoung sengaja menjeda ucapannya.

"Aku kangen"

"Aku kangen"

Mereka berucap serempak.

"Hahahahahhaa udah hafal yang sekarang."

Jinyoung rasanya jadi ingin mencubit pipi dan hidung kekasihnya itu saat ini.

"Tiga tahun bae sama kamu."

"Bentar lagi empat tahun."

"Iyaaaaa awas aja kalau lupa lagi." Nada Daehwi membuat Jinyoung super gemas.

"Ya udah aku tutup. Sampai nanti."

"See you bee."

"See you bae."

♡♡♡♡

Banyak yang minta bersetting kuriyaa~ jadi kurombak ceritanya~ so sorry lama~ karena semua pendekatan series berlatar lokal maka ini bukan lanjutan dari pendekatan2 itu ya sayy

Kayaknya (kayaknya karena kalian tau w itu labilsss) ini bakal jadi series panjang, ntar ada waktunya nyeritain pendekatan mereka sampek jadian dari series ini.

Melebur bersama Jinhwi✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang