11. Nerd Girl

28.6K 955 8
                                    


Selamat Membaca....

+++

Damien menatap Ayana dengan ekspresi yang tidak terbaca ia sangat yakin ketika ia menggendong Ayana kemarin ia tidak melihat ada sebuah liontin dileher Ayana dan inisial huruf E itu membuat dia penasaran.

"Ayana kenapa kau hanya diam?"Tanya Damien.

Ayana seketika tersadar dari keterdiamannya"Aku baru saja memakainya ketika kau keluar tadi"

Damien meangguk paham"Jadi siapa inisial E itu?"Tanyanya lagi.

Ayana terdiam lagi ia bingung harus menjawab apa bahkan ia sendiri tidak tahu dan masih bingung siapa yang memberi dia liontin yang berinisial huruf E ini.

"O-h ini inisial nama kakak ku, namanya Edward"Jawab Ayana cepat.

Damien masih tidak yakin mendengar jawaban Ayana tadi"Maafkan aku yang terlalu banyak tanya"

"Iya tidak masalah"Ujar Ayana.

Mereka sama - sama terdiam tidak ada lagi yang bersuara mereka berdua sama - sama sibuk dengan pikiran mereka masing - masing.

"Tidak mungkin, entah kenapa liontin ini sama persis seperti mimpiku"Pikir Ayana.

"Entah kenapa aku rasa apa yang dikatakan Ayana tadi tidak benar"Pikir Damien.

Damien terus saja memikirkan tentang liontin itu dan ia akhirnya sadar tentang sesuatu.

"Apa sepertinya ada seseorang kesini dan memberikan liontin itu? Tapi siapa? Perasaan tidak ada orang yang mengetahui kalau Ayana dirawat disini"Ujar Damien dalam hati.

Terlalu banyak pertanyaan dibenak Damien tapi Damien berusaha menghilangkan semua pertanyaan dikepalanya itu dan ia akan mencari tahu semuanya lain kali.

"Kapan? Aku bisa pulang"Tanya Ayana.

Pertanyaan Ayana membuat Damien langsung sadar dari keterdiamannya.

"Mulai besok kau bisa pulang"Jawab Damien.

Ayana hanya meanggukkan kepalanya "Aku rasa hari ini kau harus pergi!! sekolahkan"

"Iya seharusnya begitu"Ujar Damien.

"Lalu kenapa? kau tidak pergi sekolah"Tanya Ayana lagi.

"Aku ingin tetap disini menjagamu"Jawab Damien sambil tersenyum.

Ayana tidak habis pikir kenapa Damien jadi seperti ini"Dia tidak sekolah hanya demi menjagaku, yang benar saja."Ucapnya dalam hati.

Ayana menundukkan kepalanya "Damien, aku mohon jangan seperti ini kau membuatku banyak berhutang budi padamu"Ucapnya lirih.

Tangan Damien bergerak memegang kedua pipi Ayana kemudian Damien mengusap pipi Ayana dengan lembut"Kau tidak berhutang budi sedikit pun kepadaku karena aku ikhlas membantumu"

"Tapi aku merasa berhutang budi karena kau selalu membantuku dikala aku kesusahan, contohnya seperti saat ini."Ucap Ayana masih menunduk.

NERD GIRL [TAMAT]Where stories live. Discover now