Change Girl - 28

18.3K 640 10
                                    


SelamatMembaca...

+++

Saat ini Ayana duduk termenung ditaman belakang sekolahnya, ia tahu kalau saat ini ia harus pulang mengingat ini sudah sore tapi ia memilih untuk duduk disini sambil menikmati angin sore yang menerpa wajahnya.

Ayana hanya ingin menenangkan pikirannya karena akhir-akhir ini banyak sekali tugas yang diberikan oleh guru, tapi itulah resiko menjadi pelajar tidak luput dari tugas. Jika lalai maka nilai lah yang jadi taruhan, apalagi mereka yang akan menginjak kelas 12 harus belajar dengan ekstra agar bisa naik kelas.

Entah kenapa kilasan yang terjadi malam tadi timbul dibenak Ayana, mengingat itu ia menjadi tersenyum sendiri. Entah dapat angin dari mana jadi Alvaro berbaik hati mengajaknya pulang dengan motor Alvaro sambil menikmati angin malam.

Flashback On

Setelah Ayana dengan susah payah mengikuti langkah Alvaro yang cepat akhirnya ia sampai menyusul Alvaro keparkiran.

Ayana mengatur napasnya yang tersengal, "Dia hanya berjalan dan kau sudah susah bernafas seperti ini, apalagi ketika menyusul dia yang sedang berlari mungkin kau sudah pingsan ditengah jalan" Batinnya.

Mungkin Ayana terlalu sibuk mengatur napasnya sampai ia tidak menyadari kalau Alvaro beserta motor besarnya telah berada disampingnya.

"Naik" Perintah Alvaro tidak lupa dengan wajah datarnya.

Ayana memandangi motor Alvaro, ia mengagumi kalau motor Alvaro sangat keren karena berwarna merah dan hitam. Tapi yang ia bingung bagaimana caranya dia naik karena motor itu lumayan tinggi.

Alvaro menunggu Ayana untuk naik keatas motornya tapi tidak kunjung naik dan Alvaro melihat Ayana yang masih diam mematung sambil menatap kearah motornya.

"Naik atau tinggal" Perintah Alvaro lagi.

Ayana tergagap bingung ingin mengatakan atau tidak yang saat ini dipikirannya, bahwa ia sulit naik motor itu.

"A—nu... Itu gimana cara naiknya?" Tanya Ayana refleks menyuarakan isi pikirannya.

Alvaro mengulurkan tangan kirinya pada Ayana "Pegangan dan naik"

Dengan ragu Ayana menyambut uluran tangan Alvaro, dan ia dengan erat memegang tangan Alvaro untuk naik keatas motor dan akhirnya ia telah berhasil menaiki motor tersebut.

"Semoga saja motor ini bannya tidak kempes karena menahan berat badanku" Harap Ayana dalam hati.

Tanpa pikir panjang Alvaro langsung memutar gas motornya dan melesat pergi meninggalkan pasar malam dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Dengan refleks Ayana memegang kaos Alvaro, Ayana merutuk dalam hati karena ia telah lancang memegang kaos Alvaro dan ia takut kalau Alvaro akan marah besar padanya.

Ia hanya bisa berharap semoga Alvaro tidak memarahinya karena ia tidak sengaja memegang kaos Alvaro karena akibat ulah Alvaro sendiri yang membawa motor tersebut dengan kecepatan lumayan tinggi.

Walaupun dengan kecepatan lumayan tinggi Ayana masih dapat menikmati angin malam yang menerpa dirinya, serta menikmati jalanan yang mulai sepi mengingat ini mulai tengah malam.

Ayana ingin sekali waktu dihentikan agar apa yang terjadi hari ini tidak cepat berlalu, ia bahkan tidak menyangka bahwa ia bisa berada diatas motor Alvaro sambil menikmati angin malam. Jika ini mimpi maka ia tidak ingin bangun, tapi sayangnya ini kenyataan yang akan cepat berlalu tapi akan tetap abadi didalam memori Ayana.

"Rumahmu dimana?" Teriak Alvaro.

"Jalan Tulip nomor 85" Jawab Ayana yang juga ikut berteriak.

Setelah itu suasana kembali hening tidak ada lagi yang bersuara dan Ayana kembali menikmati angin sambil sesekali memejamkan matanya.

NERD GIRL [TAMAT]Where stories live. Discover now