Cantik - Episode Lima🍃

317 25 6
                                    


[Cerita Separuh Masa Lalu Mama]

💦

Nafsu adalah ibarat kuda liar, sukar dikawal, berbahaya, dan dapat memudharatkan.

Walau bagaimanapun dengan latihan yang sungguh-sungguh, ia dapat dijinakkan, dikawal, dan memberi banyak manfaat.

Seorang cendekiawan Islam berkata, "Beruntunglah orang yang menjadikan akalnya sebagai pemimpin, dan nafsunya sebagai tawanan, dan celakalah orang yang menjadikan nafsunya sebagai pemimpin, dan akalnya sebagai tawanan."

Imam Al-Ghazali mengatakan, "Apabila nafsu menguasai akal, maka manusia itu lebih hina daripada hewan, dan apabila akal menguasai nafsu, maka manusia itu lebih mulia daripada Malaikat."

Imam Al-Ghazali juga mengatakan, "Antara tanda kecintaan hamba kepada Allah, ialah dia mengutamakan perkara yang disukai Allah daripada kehendak nafsu serta kehendak peribadi, dalam aspek zahir atau batin."

Di dalam kitab "Al-Asas fit Tafsir", Said Hawa pernah berkata, "Pada dasarnya melawan hawa nafsu bermaksud menundukkan hawa nafsu agar ia mengikut kehendak Allah dalam setiap perkara."

"Shireenaaaaaaa"

"Ya Ma..." menutup buku yang Shireena pinjam dari lemari Mama. Tanpa sepengetahuan Mama tentunya, walau mama mantan wanita malam tapi sekarang Mama rajin mengoleksi buku-buku islami, sholat tidak pernah tinggal, puasa sunnah senin-kamis selalu di lakukan berbanding terbalik dengan Shireena, sholat masih ogah-ogahan puasa hanya beberapa saat selebihnya bolong karena alesan lupa kalau lagi puasa padahal makanan sudah masuk ke perut dalam jumlah yang lumayan banyak.

Mama pernah bilang kalau itu tidak masalah karena Shireena lupa, dan tidak ada unsur kesengajaan. Emang dasarnya Shireena dengan sehaga ilmu kepintaran dalam.berbicara jadi tidak di lanjutkan. Shireena tau cara sholat tapi beberapa hari ini saat ingin wudhu' Shireena merasa basuhan air ke anggota tubuhnya terbalik-balik.

Niat hati ingin mencari buku tuntunan sholat akan tetapi matanya tertarik sesuatu, Buku Imam Al-Ghazali, Shireena membuka daftar isinya dan yang menarik perhatianku adalah bab tentang Nafsu. Jujur saja karena peristiwa dua minggu yang lalau Shireena tidak lagi bertemu dengan Rafqis seolah sekarang ia menjauhinya, Shireena tidak tau alasan apa yang membuat Rafqis memberi spasi, karena saat Shireena datang ke kantor pun Rafqis tidak ada. Shireena kerumahnya juga tidak ada, Deni, Marco tidak ada si Mbok tidak mau mengatakan Rafqis ada dimana.

Shireena bingung mencarinya, menanyakannya pada Om Demian nantinya muncul perkara dengan dia mengatai-ngatainya. Kalau saja Shireena punya banyak uang untuk membayar orang sudah Shireena cari di seluruh kota. Kesal di tinggal tanpa kabar, ponselnya mati, sebagai sekretaris harusnya Shireena tau tapi ini tidak, celah tentang Rafqis dimana keberadaannya atau kabar Rafqis sehat atau tidak Shireena saja tidak tahu staff macam apa ini?

Sesaat terpengaruh dengan ceramahnya namun sekarang menghilang, geram sudah pasti. Shireena ingin bertanya lebih lanjut tapi tak ada jejak yang di temukan. Bertanya dengan Mama, Shireena ragu itulah mengapa Shireena mengambil bukunya secara diam-diam.

"Kenapa, Ma?"

"Sarapan, Mama udah nyiapkan kari ayam favoritmu" Mama menyodorkan piring dan menuangkan sedikit nasi diatasnya.

"Mama lihat kamu tampak murung akhir-akhir ini. Apa kamu punya masalah?" Mama mengelus puncak kepala Shireena dengan sayang, menyisir rambut panjang dengan jemarinya lalu mengepangnya. Hal yang selalu Shireena suka, Mama tidak pernah marah akan pekerjaan Shireena dengan sabar Mama selalu memberikan wejangan entah Shireena mendengarkan atau tidak Mama tidak mengeluh.

Cantik - Rahasia Di BALIK NIQAB || Edisi Revisi📝Where stories live. Discover now