Cantik - Episode Dua Belas🍃

152 12 11
                                    

[Kebersamaan]

💦

Menikah tidak hanya menyempurnakan separuh agama tetapi penyempurnaan seluruh ibadah, jika ingin sampai ke Jannah bersama.

****

Kata orang bahagia itu saat kita punya pacar, hidup lebih berwarna ada yang mengingatkan untuk makan, minum juga ibadah. Namun kata Shireenau lebih bahagia lagi jika yang memberikan perhatian itu adalah pacar halal, suami, pelengkap separuh agama bukan hubungan yang berlandaskan cinta tetapi masih belum jelas keterikatannya.

Assalamu'alaikum imamku, sapaan itulah yang Shireena berikan untuknya, pria pucat duduk di kursi kebesarannya, kursi roda. Tak mengapa baginya, melihat Rafqis yang selalu menunjukkan senyum manis, dengan mata yang menatap wajahnya sudah menjadi kebahagiaan terbesar Shireena.

Sejak menikah tak banyak yang Rafqis lakukan, hanya duduk diam di kursi rodanya sembari menunggu Shireena pulang dari kantor. Tempat dimana Shireena bekerja, membantunya mencari rezeki untuk keluarga. Kalau di fikir-fikir Shireena tidak perlu lagi melakukan itu karena Rafqis masih mampu bekerja. Sebenarnya Rafqis ingin menjadikan Shireena seorang CEO tapi Shireena menolak lantaran tau dimana posisi sebenarnya dan harus berbuat apa. Lagipula pekerjaan ini adalah permulaan, Shireena masih menjadi sekretaris pribadinya di kantor.

Pekerjaan Shireena juga sebahagian di handle oleh asisten kepercayaan Rafqis -, Deni. Shireena merasa seorang istri sepertinya belum mampu mengelola perusahaan sebesar itu, dan Shireena tidak ingin di ribetkan dengan masalah berkas atau harus terbang keluar kota meninggalkan suami tampan nan pucat. Shireena tidak mungkin tega seperti itu.

Tak bisa berjumpa dengan Rafqis dalam sehari saja membuat Shireena seperti wanita haus kasih sayang. Banyak yang harus Shireena kerjakan dan di pertimbangkan, Shireena takut lalai dalam memberikan perhatian pada Rafqis walaupun Rafqis tak pernah menuntut dan selalu saja memberikan kasih sayang terbaiknya untuk Shireena.

Dan yang harus Shireena fikirkan kembali adalah urusannya dengan Om Demian. Kalau Om Demian mendengar bahwa Shireena sudah menikahi anak tirinya dan atau mengelola perusahaan yang selama ini di inginkannya, maka Om Demian akan mengejar Shireena terus menerus dan itu pasti akan memakan waktu lama untuk Shireena menunda bertemu dengan suaminya. Shireena tidak ingin itu terjadi.

Begini saja sudah cukup, saat siang hari Shireena kembali kerumah Rafqis untuk sekedar melihatnya, memberikannya makan juga obat, walaupun ada suster yang membantu juga pembantu yang sudah tua. Shireena tidak ingin merepotkan beliau, sebab Rafqis menyayangi Mbok Minah sejak kecil beliau yang sudah bersedia merawatnya lalu sekarang sudah beristri haruskah Shireena juga merepotkan Mbok Minah juga? Setidaknya meringankan bebannya untuk mengurus suaminya sedikit berkurang.

Kadang Mbok Minah suka terlihat sungkan bila saat melihat Shireena pulang kerja memasak sebentar untuk Rafqis, memang tak seenak masakan Mbok Minah tapi alhamdulillah Rafqis selalu memakannya sampai habis. Dia pernah bilang "dibuang sayang, dihabiskan ya asin tapi karena istri yang membuat melihat wajahnya saja maka rasa asin itu akan memudar"

Gombal!

Pernikahan yang di jalani baru sehari tapi perhatian serta perkembangan Rafqis terhadap Shireena sangat cepat berkembang. Hingga Shireena hampir meleleh kalau tidak ingat jam waktu kerja tiba.

Rafqis lebih manis saat kami sudah Sah. Masya Allah.. Shireena bersyukur sudah dipertemukan oleh pria seperti Rafqis.

"Kamu sudah makan sayang?" tanya Shireena saat melepas tas sandang yang mengalungi bahunya.

Cantik - Rahasia Di BALIK NIQAB || Edisi Revisi📝Место, где живут истории. Откройте их для себя