P.03

11.7K 671 18
                                    

SABRINA POV

"Hufftt"

Ku hempaskan tubuhku di atas sofa ruang tamu berwarna biru laut kesukaanku, melepaskan penat dan kesal di dada serta pikiran

"Baru masuk sudah dihajar oleh tugas, alhamdulillah banget ya" ucapku sembari melangkah menuju kamarku.

Oh iya yang perlu kalian ketahui,aku dan suamiku tidur dikamar yang terpisah,awal kami tidur sekamar hanya saat awal pernikahan, disaat menginap di rumahku dan itupun kami tak satu ranjang, apa dia sebenci itu denganku ??

Ku taruh tasku di pinggir ranjang ukuran king berlapis sprei merah muda yang memang warna kesukaanku juga.
Sesekali membolak-balikkan buku yang baru ku kenal diantara buku-buku lainnya

"Buku sapa nih ??" Buku diary berwarna pink itu terdapat sebuah kertas kecil di covernya

Untuk sabrina,dari calon imammu

Aku terkejut setengah mati membaca note itu,

"SABRINA!!" Aku terkejut saat mendengar teriakan itu, dan tak sadar menjatuhkan buku diary itu di lantai

"SABRINA!!" Aku bergegas keluar kamar dan menuju sumber suara

"LAMA SEKALI KAMU!" Aku tersentak saat menuruni anak tangga

"Maaf pak" lirihku

"Ngapain aja kamu dari tadi sampe sekarang belom ganti baju ?" Tanyanya dengan nada intimidasi

"Nyusun buku pak" jawabku

"Owh,cepat siap-siap.Malam ini kita kerumah mama" akupun mengangguk lalu berjalan kembali menuju kamarku

*

"Jadi kapan kalian mau kasih kami cucu" aku hanya bisa tersenyum saat mendengar permintaan mama mertuaku

"Kalau untuk sekarang gak bisa mah, soalnya kan sabrina masih kelas 12 dan bentar lagi dia bakalan ujian nasional" jawab pak haykal, mendengar itu aku bisa melihat raut wajah mama mertuaku yang berubah seketika

"Insyaallah secepatnya mah, kalau Allah berkehendak besok ya mungkin besok mama udah punya cucu" balasku sambil mengelus tangan mama dan kembalilah senyum di bibir mamah

"Mah udah malam, kami pamit pulang dulu ya" aku spontan melihat ke arah pak haykal

"Yaudah kalau gitu sering-sering main kesini ya"

"Iya ma siap" jawabku sambil mencium tangan mama dan papa mertuaku

"Pulang dulu ya ASSALAMUALLAIKUM "

HAYKAL POV

jalanan sudah lenggang, ada beberapa kendaraan saja yang melintas dan tampak para pedagang kaki lima mulai membereskan dagangan mereka dan menutup lapak mereka.

"Gimana sekolah kamu?" Tanyaku sambil fokus menyetir mobil

"Alhamdulillah pak, sekolah aku lancar" jawabnya

Meskipun aku tak setuju dengan pernikahan ini tetapi aku masih memiliki rasa peduli pada seorang wanita yang menyandang status sebagai istri sah ku ini.

"Maaf pak, apa boleh mampir ke apotek sebentar?" Aku melihat kearahnya yang berbicara sambil menundukkan kepala

"Kamu minta dianter sama siapa ??" Tanyaku santay

"Sama bapak" sahutnya

"Kok ngomongnya ngadep dashboard ? Dimana-mana ngomong itu ngadep ke orang yang dimintak tolongin" kesalku

"Maaf pak" sahutnya dengan suara yang kecil tapi masih terdengar oleh telingaku

Dengan kecepatan sedang kulajukan mobilku menuju apotek 24 jam.

"Mau beli apa?" Tanyaku sambil memutar stir mobil

Dia tak menjawab hanya diam, dan menundukkan kepalanya,menghadap tangannya yang sudah saling menggenggam satu sama lain

"Yaudah kalau gak mau ngasih tau, KUY turun udah sampe" ajakku sambil melepas seat belt ku.

SABRINA POV

Jantungku berpacu cepat saat pak haykal ikut masuk menemaniku kedalam apotek, untuk membeli sesuatu yang dibutuhkan oleh seorang wanita

"Malam Mbak, mau nyari apa?" Tanya salah satu penjaga kasir

"Hmm itu Mbak,emm" Aku Malu rasanya saat pak haykal berdiri di sampingku menunggu sambil ikut menyimak

"Mau nyari apa sabrina ?" Aku terkejud saat tangan kokoh pak haykal menyentuh pundakku

"AAA anu pak emmmm barang cewe pak ini pak" tampak raut wajah pak haykal kebingungan dan langsung berubah seketika dengan bibir berbentuk "O" lalu pergi meninggalkanku di kasir menuju kursi yang di sediakan

"Ini mbak barangnya, bisa menuju ke kasir" aku pun menenteng kresek putih berisi barang yang ku beli dan menuju ke kasir untuk membayar belanjaan ku

"Totalnya 35.000 mbak" saat hendak meraih dompet tiba-tiba tanganku ditahan oleh seseorang

"Pakai ini aja" ucapnya sembari memberikan kartu berwarna biru dengan tulisan salah satu bank ternama

"Gak usah pak pake uang saya aja, lagi pula ini belanjaan saya" tolak ku

"Simpen aja uang kamu, pake uangku aja karena sekarang semua kebutuhanmu saya yang nanggung" ada sedikit rasa aneh di pikiranku, apa pak haykal sudah berubah atau mungkin hanya angin lalu saja

"Baik pak terimakasih"

"Saya tunggu di mobil ya" akupun mengangguk mengiyakan

AUTHOR POV

Begitu sampai di dalam mobil, haykal tak mampu menahan detakan jantungnya yang berdetak dua kali lupa dari biasanya

"Apa mungkin aku memiliki perasaan padanya ?"

_______________________

HAI TEMAN TEMAN

JAN LUPA VOTE AND COMMENT YA

BTW CERITA SEBELAH BLUM UP KARENA AKU BLUM BISA NGETIK PANJANG2 DAN YG SATUNYA LAGI MASIH DI REVISI SAMA TAMA DAN INI AKU NGETIK UDAH LAMA DAN TINGGAL UP

MAKSIH SEMUA

JAN LUPA VOTE AND COMMENT

Pak PPL(?) suamiku(?)Where stories live. Discover now