P-18

5.7K 342 29
                                    

  AHHHHHH AKHIRNYA AKU UP LAGI

KALIAN PADA MINTA UP TERUSSSSS AKU JADI SEMANGAT WKWKKW

OH IYA BANYAK YANG BINGUNGNYA SAMA SUSUNANNYA

ITU KEMARENKAN AKU GAK SENGAJA KEPENCET UNPUBLISH JADI AKU PUBLISH LAGI MAKANYA NOTIF DIKALIAN MASUKNYA ACAK :,) HEHEH MAAF UDAH BIKIN BINGUNG

TAPI UDAH AKU BENERIN KOK JADI SUSUNANNYA INSHAALLAH UDAH BENER :,)

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA

KARENA VOTE KALIAN BERHARGA BANGET

DAN AKU MAU NANYA BUAT KALIAN YANG TAU AGAR KARYA NOVEL SEPERTI INI BISA DI CETAK TOLONG DM AKU YA :,) PLEASE KARENA AKU PENGEN PAK PPL ATAU CERITA AKU YANG LAINNYA ADA VERSI BUKUNYA :,)

MAKASIH GAESS

JANGAN LUPA VOTE

________________________________________



   Sabrina tak suka berada dalam suasana canggung seperti ini, sedari tadi hanya hembusan nafaslah yang menghiasi ruangan 7x8M itu. Tak ada yang memulai percakapan diantara mereka,baik sabrina maupun shafa mereka masih sibuk dengan perkerjaannya.

"Shafa,kamu udah selesai potong kentangnya ?" Shafa mengangguk lalu memberikan kentang yang sudah dia potong kotak-kotak kepada syifa

"Kamu mau buat sup ayam,sabrina ?" Sabrina melihat kearah shafa lalu mengangguk dan kembali memotong wortel

"Hmmm sabrina" shafa berdiri dibelakang sabrina,dia ingin mengucapkan sesuatu namun bagaimana dia akan mengucapkannya.

"Ada apa shafa ?" Shafa menggeleng,mungkin ini bukan waktu yang tepat baginya.

"Aku naik kekamar dulu ya" tanpa menunggu jawaban,shafa langsung berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai atas. Kakinya dengan cepat menaiki anak tangga,menuju biliknya.

Saat tangannya hendak memutar engsel pintu,samar-samar dia mendengar suara dari arah kamar yang berada diujung ruangan. Kamar dengan pintu berwarna putih dihiasi gantungan dengan tulisan "sab&kal" membuatnya penasaran. Dengan langkah perlahan dia berjalan menuju pintu tersebut namun ditengah perjalanan langkahnya terhenti sebab engsel pintu tersebut berputar pertanda seseorang akan keluar dari balik pintu tersebut, dengan cepat dia berbalik arah hendak kembali menuju kamarnya

"AAA!" Shafa terkejut saat dia menabrak sesuatu

"Aw panas!" Shafa terkejut begitu dia sadar kalau dia menabrak nampah yang dibawa sabrina yang berisikan air panas.

"Astagfirullah sabrina,kamu kenapa ?" Bukan, bukan shafa yang panik melainkan haykal yang terkejut begitu mendengar teriakan istrinya dari luar kamar.

"Gak papa mas,aku gak papa." Haykal menggeleng,dia tau istrinya kesakitan. Betapa terkejutnya dia saat melihat tangan sabrina merah.

"Kamu kesiram air panas ?" Nada bicara haykal naik satu oktaf membuat sabrina terkejut. Tanpa menunggu jawaban dari sabrina haykal langsung menariknya masuk kedalam kamarnya,lalu mendudukkannya di pinggir bathup

"Kamu tunggu disini" sabrina mengangguk, haykal lalu berlari keluar kamar menuju dapur, melewati shafa yang masih berdiri mematung disitu.

"Dimana sih tepung ?" Haykal mencari kesana kemari namun barang yang dicarinya tak kunjung ditemukan

Pak PPL(?) suamiku(?)Where stories live. Discover now