P-05

11.2K 607 25
                                    

AUTHOR POV

Sabrina duduk di kursi tunggu sambil menari-narikan jarinya diatas layar ponsel

"Tiketnya udah aku beli" sabrina melihat kearah sumber suara, disana ada haykal yang memegang dua tiket yang berlebel XXI

"Mau nonton film apa pak?" Tanya sabrina sambil memasukkan ponsel nya kedalam tas selempangnya

"Film horror" jawab haykal antusias, sebenarnya ini itu bagian dari rencana haykal. Setelah mendengar perkataan ayah nya 2 hari yang lalu dia menjadi sadar,bahwa wanita seperti sabrina itu hanya ada satu didunia ini.

"Bapak gak takut nonton film horror?" Tanya sabrina hati-hati karena takut menyinggung perasaan haykal

"Kalau aku takut kan ada kamu disampingku" ujar haykal yang berhasil membuat pipi sabrina memerah, itulah pertama kalinya dia melihat pipi istrinya memerah

Suasana menjadi canggung,sabrina ingin berlari untuk menutupi pipinya yang memerah tapi dia tak bisa bergerak,hanya menunduklah yang bisa dilakukannya. Haykal yang menyadari hal itu hanya bisa tersenyum, mereka berdua seperti abg yang sedang kasmaran.

"Aku beli popcorn dulu sama minuman" haykal lalu berjalan secepat kilat menuju gerai snack yang ada di dalam bioskop lalu memesan popcorn dan minuman dengan senyuman yang masih mengembang.

SABRINA POV
Film baru mulai sekitar 15 menit yang lalu,suasana masih biasa-biasa saja tak ada suasa creepy disini,tapi dari tadi yang dilakukan pak haykal hanya menutup mata dengan telapak tangannya.

"Pak apa mau ganti film aja?" Tanyaku lalu dijawab dengan gelengan

"Yaudah deh gak papa" sambungku lalu kembali menikmati film horror yang menayangkan seorang pengasuh yang sebenarnya adalah hantu.

"Udah selesai belom film nya ?" Aku melihat kearah pak haykal yang sekarang menutupi matanya dengan jaketnya

"Belum pak sebentar lagi, pak haykal gak mau ikut nonton ?" Jawab dan tanyaku

"Nggak mau" jawabnya pelan tapi dapat kudengar

"Tapi sayang loh pak udah dibeli mahal-mahal masa gak ditonton" bujukku

"Serem gak sih?" Tanyanya lagi

"Nggak pak,lebih seraman lagi kalau ditinggal poliandri" entah ada duri apa yang menyodos dirinya, tiba-tiba dia membuka telapak tangannya lalu menonton dengan ekspresi wajah seakan-akan sedang menonton sidang isbat

"Nah gitu dong" ucapku lalu kembali memalingkan wajah ke arah layar

"WAAAA!" Aku terkejut saat tiba-tiba hantu itu muncul disaat aku baru menatap layar kembali

"Uss uss uss udah-udah gak ada lagi kok" aku tak berani membuka mata, entah betapa hancurnya wajah hantu itu tadi,sepertinya dia mantan pelakor yang di sambit cobekan sama istri sah.

"Udah gak ada lagi sabrina,tenang ya tenang" aku mendengar suara pak haykal begitu jelas di telingaku,padahal suara speaker diruangan ini sangatlah keras sekali.

"Pak?" Panggil ku

"Iya?"jawabnya dan aku merasakan sembusan nafas di jidatku

AKU DIPELUK!!!! mataku sukses membulat,tenggorokanku rasanya kering

"Biar seperti ini dulu" ucapnya saat aku hendak menarik tubuhku. Di eratkannya pelukannya, tanganku yang berada di punggungnya tak bisa bergerak,terlalu shock menerima kejutan seperti ini.

"Maaf" lirihnya tepat di telingaku

"Maafkan sifatku yang selama ini jahat kepadamu" sambungnya

"Ehm pak-"

"Sttrtt" bisiknya di telingaku

"Biar aku berbicara malam ini" ucapnya

"Maafkan aku sudah menjadi suami yang tak becus,aku selalu mengacuhkan mu,selalu tak peduli padamu, selalu tak menganggapmu sebagai istriku" air mataku mengalir mendengarkan itu, hatiku tersentuh bahkan sampai ke ulu hati.

Dilepaskannya pelukan itu lalu menangkupkan kedua telapak tangannya di wajahku,dipandangnya wajahku,mata kami saling terpaut, subhanallah betapa terkejutnya aku begitu tau kalau dia memiliki bola mata yang indah dengan iris berwarna abu-abu

"Maukah kau mengulang kembali semuanya dari awal bersamaku?" Aku tak mampu berkata-kata hanya airmata yang dapat mengalir deras

"Sabrina?kenapa kamu menangis?" Ditariknya tubuhku kedalam pelukannya

"Nangis saja tidak apa-apa" ucapnya sembari mengelus punggungku

"Maafkan aku pak,maafkan aku tidak bisa menjadi istri yang baik,aku tau aku bukanlah istri impian mu" tangisku semakin deras

"Suuuttt tidak tidak,kamu sudah menjadi istri yang baik bagiku tetapi aku yang tidak membuka hati bagimu" ucapnya sambil mengelus puncak kepalaku

"Maaf pak" ucapku lalu kembali duduk menghadap layar bioskop

"Jadi,mau kah kamu mengulang kembali semuanya dari awal?" Aku melihat kearah pak haykal yang sudah memasang wajah yang bikin hati meleleh

"Gak mau" jawabku lalu kembali menatap layar bioskop,tampak raut kecewa dari pak haykal dan diapun menundukkan kepala sambil membenarkan posisi duduk lurus kedepan

"Gak mau nolak" sambungku dengan senyum yang mengembang. Pak haykal lalu melihat kearahku

"Jadi,kamu mau?" Tanyanya memastikan dan kujawab dengan anggukan

"YAAAAAY!!!!!" Aku terkejut saat pak haykal berteriak kencang di dalam ruang bioskop dan menjadi pusat perhatian.

"Sssstttt jangan berisik" ucap seluruh pengunjung

"Maaf maaf" pak haykal lalu duduk kembali dengan senyum yang mengembang

"Makasih" ucapnya sambil menciumi pipiku

"Terimakaih ya Allah,engkau telah mengabulkan doa-doaku.aku berjanji akan selalu memenuhi kewajibanku sebagai hambamu dan sebagai seorang istri"

________________________

Assalamuallaikum

Aku balik lagi

Yeayyyyyyyyyyy

Maaf kalau gak jelas, dan jangan lupa votenyaaa

Maaf kalau pendek

Bye byee

Wassalamuallaikum

Pak PPL(?) suamiku(?)Where stories live. Discover now