P-07

11K 571 28
                                    

HAYKAL POV

Mataku tak dapat lepas dari wajah manis yang berubah putih pucat,tangan kananku terus mengelus lembut puncak kepalanya,tangan kiriki tak mau lepas menggenggam tangannya.

"Permisi pak,pasien mau kami bersihkan terlebih dahulu" aku terkejut saat tiba-tiba suster sudah berada di sampingku

"Saya bantu sus" ucapku sambil menjaga jarak dengannya.

Suster itu menarik tirai yang mengelilingi brangkar tempat tidur.

"Biar saya saja sus" tangan suster itu berhenti saat hendak melepas jilbab istriku.

"Maaf ya sayang,aku buka tanpa izin kamu" perlahan ku buka jilbabnya,bukan rambut yang nampak tapi sebuah ciput yang menutupi rambutnya.

'SubhanAllah,bahkan dia saja masih tetap menutupi rambutnya dengan ciput meskipun dia telah memakai jilbab' batinku sambil menaruh jilbabnya di atas kursi disamping brangkar.

"Maaf sus,untuk bagian ini biar saya saja yang mengerjakan,karena saya tidak mau aurat istri saya di lihat oleh orang lain meskipun sesama jenis" ucapku hati-hati, nampaknya suster itu paham apa yang ku maksud

"Iya pak saya paham,saya akan menunggu di balik tirai,kalau ada yang bapak butuhkan bapak bisa memanggil saya" dia pun berjalan ke balik tirai.

"Bismillah,maafin aku ya sayang" ku kecup keningnya lalu melakukan bersih-bersih pada tubuh istriku.

*

17.00
Sudah sekitar 4 jam istriku tertidur pulas,sesekali ku coba membangunkannya tetapi tak ada respon,obat yang di berikan dokter ternyata sangat ampuh membuat istriku terlelap. :V

"Sayang bangun dong,udah jam lima ini kamu belum sholat ashar loh" ku elus lembut kepalanya,memberikan semua energi yang kupunya.

Tok...tok..tok

Pintu kamar di ketuk,lalu terbuka dan muncullah dua orang paruh baya yang sudah kukenal selama ini.

"Assalamuallaikum ayah,bunda. Gimana kabarnya" ku salimi tangan keduanya lalu menutup kembali pintu kamar.

"Waalaikumussalam,alhamdulillah baik nak haykal. Gimana kamu kabarnya ?" Tanya dan jawab mereka

"Alhamdulillah baik ayah,bunda. Mari saya antarkan ke sabrina" aku mengantar kedua mertuaku menuju sabrina yang masih terlelap

"Assalamuallaikum anak ayah,gimana kabarnya? Masa bobo terus,bangun dong" hatiku terenyuh saat menyaksikan hal itu. Kasih seorang ayah sangatlah berharga.

"Sabrina,ini bunda bawakan makanan kesukaanmu,ada udang kukus,brokoli kukus,sama ini ada jus brokoli wortel" bunda mengangkat paper bag yang berisi rantang dan menaruhnya di atas meja.

"Makasih ayah dan bunda" ucapku sambil memasang senyuman

"Jadi apa kata dokter ?" Tanya ayah sambil mengelus puncak kepala putri tunggalnya

"Kecapean ayah,ditambah sabrina sedang datang bulan" jawabku sambil menatap kearah sabrina

"Sebagai ayah,saya harus melindungi anak saya,apalagi disaat dia sedang seperti ini. Tapi sekarang tanggung jawab saya sudah berkurang,kamulah yang bertanggung jawab atas anak saya. Jadi saya mohon tolong jaga anak saya dengan baik,dia ini istrimu,kekasih halalmu,jadi jangan kau sia-siakan kehadirannya disisimu nak haykal"

"Iya Ayah,maaf haykal sudah lalai menjaga sabrina,haykal memang bukan suami yang baik" tak terasa air mataku mengalir membasahi pipiku.

"Nggak kok,mas haykal tuh suami yang baik,suami pilihan Allah buat sabrina" aku melihat kearah tanganku yang di genggam erat

"Sabrina?kamu udah bangun" dengan cepat aku memencet tombol untuk memanggil suster dan dokter.

"Iya aku udah bangun" jawab nya dengan suara yang serak

"Ya Allah sabrina,alhamdulillah nak kamu udah bangun" bunda langsung memeluk sabrina,airmatanya mengucur membasahi pipinya.

"Iya bunda alhamdulillah sabrina udah bangun" sabrina memasang senyum yang indah

SABRINA POV

Malam ini aku belum diperbolehkan pulang oleh dokter,besok pagi baru diperbolehkan oleh dokter.

"Mas,baju seragam aku mana?" Aku menanyakan hal itu karena aku baru sadar kalau aku sekarang memakai baju biru dengan lambang bulan berwarna putih di dada kiri.

"Udah di bawa pulang bibi,kalau mau ganti baju bilang ya sama aku" jawabnya sambil menyusun sesuatu diatas meja.

"Lagi ngapain sih mas ?" Aku penasaran apa yang sedang dilakukannya menyusun sesuatu sambil memunggungiku.

"Kamu tutup mata dulu" ucapnya

"Buat apa?" Kepoku

"Udah tutup aja dulu,nanti aku kasih tau" akupun menuruti perintahnya,kututup kedua mataku menyaksikan kegelapan yang indah,hehehe.

"Ayo buka matanya" setelah mendengar suara akupun membuka matanya,betapa terkejutnya aku saat melihat dia depanku sambil membawa sebuah kue brownis dengan tulisan diatas nya "happy anniversary"

"Ya Allah mas" aku terenyuh,tak dapat berkata-berkata

"Selamat ulangtahun pernikahan yang ke 4 bulan sayang" airmataku mengalir,yang benar saya suamiku ini, 4bulan saja di rayakan.

"Makasih ya sayang,udah mau jadi istriku" ucapnya sambil memelukku

"Kamu tu kayak bocah tau" ucapku di telinganya

"Hmm apa?kayak bocah" ucapnya tepat di depan wajahku

"Iya kayak bocah" tegasku

"Masa 4 bulan aja di rayain hehehe" aku menahan tawa saat melihat matanya yang mulai menyipit

"Apa bocah bisa ngelakuin ini?" Aku terkejut bukan main saat dia melakukan hal itu,tubuhku kaku mataku membulat seakan biji matanya mau keluar.

"Manis" ucapnya seraya mengelap bibinya

"Aaaaaa mesum mesum mesum" kupukul lengannya sambil mengulang kata-kataku tadi.

"Kamu belum tau kan?" Tanyanya yang membuat aksi mengamukku terhenti.

"Belom tau apa?" Tanyaku penasaran

"Yang gantiin bajumu kan aku"
dia langsung berlari sambil tertawa

"MAS HAYKAL!!! AGHHHH"

________________________

HALLO GENG

MAAF KALAU MISALNYA PENDEK YA PARTNYA

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA

DAN SARAN PLUS KRITIK BUAT CERITA INI

MAKASIH

Pak PPL(?) suamiku(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang