「Chapter 14」

2.1K 384 36
                                    

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

[standard disclaimer applied]

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Haechan segera menolehkan kepalanya, menatap lurus kearah Ten yang berdiri di ambang pintu kamar dengan raut panik. Sedangkan Ten mengerakan kedua matanya untuk melihat kesekeliling, sebelum ia memberikan tatapan tajam pada Jaemin dan melangkah masuk dengan biasa. Setelah mendengar suara teriakan tadi, Ten segera bergegas menuju kemari dan berpikir bahwa terjadi sesuatu yang harusnya tidak boleh terjadi. Tapi, ia tidak menemukan hal yang aneh di kamar Renjun kecuali Haechan yang terlihat panik.

Mungkinkah Renjun dan Jaemin baru saja melakukan trik nakal khas anak sekolah menengah atas untuk menjahili teman mereka itu?

Setidaknya hal buruk yang ada dipikiran Ten tidak benar-benar terjadi.

"Apa yang kalian lakukan, huh? Hingga membuatku begitu khawatir," kata Ten sambil mendudukkan diri dan meletakkan nampan yang dibawanya diatas meja, lalu memindahkan semua yang ada diatas nampan ke meja. "apakah kamu baik-baik saja, Donghyuck-ah? Jaemin dan Renjunie tidak menjahilimu'kan?"

"A-ah, itu...," Haechan menatap Ten dan Jaemin bergantian, entah mengapa begitu Ten datang perasaan paniknya segera menghilang. "Tidak. Mereka tidak menjahiliku. Aku hanya terkejut hingga berteriak tadi...," sambungnya malu-malu.

"Begitu, aku harap kalian tidak berlebihan menjahili teman kalian, mengerti?" nasehat Ten pada Renjun dan Jaemin. "Terlebih lagi untuk Jaemin, jangan melakukan hal buruk dan melibatkan Renjunie didalamnya."

Renjun yang mendengar itu menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, menahan tawa kecil yang hampir keluar begitu melihat Jaemin yang digurui oleh Ten. Haechan masih diam di posisinya dan menatap tidak percaya pada Renjun yang baru saja mengeluarkan ekspresi baru yang belum pernah ia lihat selama ini.

"Aku tidak akan melakukan hal buruk yang melibatkan Renjun-ah. Tapi, aku akan melindunginya dari segala hal yang buruk." Jaemin membela dirinya, ia memang sudah diberikan berbagai nasehat dari Ten dan karena itu pemuda Na itu tidak terlalu mempermasalahkannya.

"Oh, ya?" Ten kembali berdiri lalu ia kembali berkata, "Itu tadi adalah perkataan dari seorang pemuda yang dulu mengajak Renjunie untuk menyelinap ke dalam ruang kerja Tuan Lee hingga akhirnya mereka tertangkap dan di hukum membersihkan kebun. Padahal mereka dilarang untuk masuk kedalam ruang kerja itu."

"Mom!" seru Renjun yang mendadak merasa malu karena Ten masih mengingat satu-satunya kenangan dimana ia menjadi anak nakal yang melanggar aturan.

"Tapi, bukan cuma aku yang mengajak Renjun-ah saat itu!" Kali ini Jaemin membela dirinya dengan seruan, ia tidak menyangka bahwa Ten akan mengungkit kenangan yang satu itu.

Ten tertawa kecil lalu menatap Haechan yang juga menatapnya. "Kamu tahu, Donghyuck-ah? Mereka sangat manis dan lucu saat masih kecil. Tapi sekarang mereka sudah tidak suka disebut manis dan lucu. Waktu sungguh berjalan dengan cepat," katanya dengan lembut sebelum ia mengundurkan dirinya dari ruangan itu.

Haechan menatap Renjun dan Jaemin yang merasa malu karena perkataan Ten. "Jadi, kalian sudah mengenal sejak kecil?" tanyanya.

"Iya." Jaemin menjawab seadanya.

"Pantas saja kalian langsung terlihat dekat sejak awal!" Nada bicara Haechan tiba-tiba menjadi tinggi. "Ternyata itu rahasia kedekatan kalian."

"Kamu bisa makan kuenya jika mau," tawar Renjun dan mendekatkan piring yang berisi kue kering pada Haechan.

[ON HOLD] Peculiarity;『JaemRen+NoRen』Where stories live. Discover now