- 4. Tak Terduga -

987 55 0
                                    

Kamu adalah suatu kebahagiaan yang dapat aku miliki, tapi tak pernah seutuhnya menjadi milikku.

___________

Langit masih penasaran dengan siapakah tetangga baru mereka sekarang yang menghuni rumah sebelah kanan rumah Langit. Anehnya dia mendengar suara orang yang dia kenal seperti sedang berbicara di rumah tetangga baru mereka, tapi Langit membuang jauh jauh harapannya itu. Dia segera bangkit dan menuju tempat tidurnya.

[ kesokan paginya ]

Hari ini Langit bangun lebih awal dari pagi pagi sebelumnya, sebenarnya bukan karena terlalu rajin tapi entah kenapa tadi malam dia tidak bisa tidur nyenyak, satu hal yang pasti dia masih memikirkan dan menebak nebak siapakah yang sekarang menjadi tetangga barunya.

Sekarang baru pukul 5.45 pagi tapi dia sudah rapi mengenakan seragam sekolahnya. Dia bergegas menuju meja makan untuk sarapan bersama, disana sudah ada bunda, ayah, dan Kak Sheila.

"Tumben dek lu udah siap sepagi ini? Ada apa nih? Jangan berubah jadi baik gini dong ngeri gue jadinya," ucap Kak Sheila sambil tertawa.

Langit memukul pundak Sheila.
*plak*

"Adeknya berubah bukanya dibaik-baikin malah diledek terus, eh iya Kak mulai hari ini Kakak gak perlu anter jemput gue lagi."

"Emang kamu mau berangkat sama siapa?" tanya ayah.

"Langit mau berangkat bareng Kania Yah, kemarin Langit udah minta ijin sama bunda."

"Ya udah kamu nanti kalau naik motor hati-hati jangan ngebut."

"Siap Bunda"

Setelah sarapan bersama Langit segera berangkat bergegas menuju rumah Kania.

Ketika Langit keluar dari rumahnya dia melihat seseorang di rumah tetangga barunya mengenakan sebuah jaket yang tak asing dengannya.

"Mirip jaket punya dia? Apa mungkin itu dia?" batin Langit

Langit meneruskan perjalanannya ke rumah Kania.

Langit dan Kania sampai di sekolah sekitar pukul 6.20 dimana keadaan sekolah belum terlalu ramai. Mereka bergegas dari parkiran menuju kelas.

"Oh iya Ngit, lu mau ikut ekstra apaan nanti?"

"Gue mau ikut pencak silat, gimana lu mau ngikut?"

"Hehehe gak ish kapok gue ikut gituan dulu waktu smp, gue mau ikut PMR aja lumayan kerjaannya cuman nyatet dengerin pembimbing jelasin."

"Hahahaha sip gan mantul lah," kata Langit sambil tertawa.

"Weits apaan nih yang lucu sampe lu berdua pada ketawa?" ucap Andra langsung nyempil di tengah-tengah Langit dan Kania.

"Kepo lu, hahahaha" Langit dan Kania terbahak.

"Bodo amat sat!"  Andra melangkah lebih cepat meninggalkan Kania dan Langit.

***

Jam KBM dimulai dari pukul 6.45 hingga pukul 13.00, ini adalah jam KBM terakhir yakni mapel Matematika. Sementara Bu Mela sedang menjelaskan materi, Thalia dan Kania sibuk melihat jam dinding.

LANGITWhere stories live. Discover now