- 14. Ketemu mantan;Thalia -

463 22 2
                                    

Jika pantai mampu terkikis oleh air laut, tanah pun bisa tergerus erosi. Lalu kenapa sulit bagiku untuk mengikis perasaanku.

___________


Langit terjaga hingga pukul 3 dini hari, diam. Hanya diam, walau dia sangat ingin mengatakan perasaannya pada seseorang itu dia tak mampu memikirkan tentang bayang-bayang masa lalu yang selalu mengikutinya menimbulkan semburat luka lama yang kembali terasa.

Hari ini adalah hari penting dimana dia harus menjaga Thalia, bisa juga hari dimana seorang lelaki bernama Ken itu babak belur karena telah berani meminta Thalia menemuinya.

[ Minggu pagi, pukul 8.00 ]

Langit keluar dari gerbang rumahnya, dia tersentak terkejut. Ya bagaimana tidak terkejut kalau di depan rumahnya ada seseorang yang ingin dia hindari dulu malahan sekarang orang itu sudah berdiri di depan rumahnya.

"Kenapa lo ke sini?" tanya Langit berusaha terlihat biasa.

"Kenapa emangnya gak boleh?" Al balik bertanya.

"Emang yaa orang bego, ditanya malah bales tanya. Dasar idiot!" Langit kesal.

"Ohh iya lo mau ke mana? Pagi pagi udah keren gini, biasanya juga masih nyungsep di kamar jam segini"

"Eh hellow mas nya soktil sih, saya ini selalu keren yaa... "

***

Cuaca hari ini sangat cerah, jalan raya macet parah. Mungkin karena hari libur, banyak orang yang bepergian.

Mereka bertiga, ralat berempat berada di taman dekat rumah Thalia. Mereka bertiga (Langit, Thalia, Al) memang berangkat bersama menuju taman, tapi selepas tiba di taman mereka berpisah.

Thalia sekarang tengah duduk di salah satu bangku dengan seorang laki-laki*mantanya. Sementara Langit dan Al? Mereka duduk di kursi taman tak jauh dari keduanya mengawasi gerak-gerik manusia yang dulunya pernah menjadi sepasang kekasih itu.

Oh yaa jangan lupakan pertengkaran kecil pagi tadi di depan kediaman Erlangga. Dan yaa seperti yang kalian duga, Al memaksa untuk ikut Langit. Dia mengenakan celana jeans hitam dan jaket hitam. Udah kayak maling aja yakan. Gak sekalian pakai topeng biar totalitas kayak maling.g

"Ish Thalia tuh kenapa sih! Udah tau masih sakit hati kalau liat muka mantan, ini diajak ketemuan mau aja! Emang ya cinta bisa bikin bego!" umpat Langit kesal.

"Hahahah apaan sih lo Ngit, belum pernah pacaran aja sok tau!"

"Eh.. Ehh... Ehh... Mas Al yang tampan nan baik hati, saya ini sudah punya pacar yaa!" Langit tidak terima.

"Halah palingan juga lo MENGKHAYAL soal oppa-oppa korea lo itu lagi,"

"Yakalik bukan Suho kok asal lo tau aja dia orang biasa kayak kita gini orang indo lagi." bantahnya.

"Hah?! Siapa? Lo punya pacar kok gak bilang sama gue Ngit?! Wahh parahh nih lu kodok."

"Iya beneran deh, mau tau namanya gak?"

Al menyikut lengan Langit, "ayolah kasih tau aja kaga usah pake nanya lagi."

"Yaudah namanya ituuu....." Langit menggantung kata-katanya

"Ape buset gue kepo anjay"

"Namanya Naufal"

"Hah siapa? Orang mana? Lo pasti punya fotonya kan, gece kasih liat"

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang