10

3K 164 34
                                    

Seperti hari-hari biasa yang mereka lewati, kali ini Jihyo sedang berkonsentrasi untuk memahami apa yang dosen jelaskan.

Ya, Jihyo sudah berada dikelasnya sejak satu jam yang lalu. Duduk bersebelahan dengan Eunha dan Yugyeom seperti biasanya.
Soal liburan beberapa hari yang lalu bersama Minjae berjalan dengan lancar dan merefreshingkan dirinya dari kesibukan yang biasa ia jalani dan sekarang kembali menjalani rutinitas seperti biasanya.

.

Setelah selesai Jihyo membereskan barang-barang yang ia pakai.

"Jihyo-yaa di toko kosmetik itu ada diskon besar-besaran, ayo kesanaa.. mumpung stocknya masih banyak" ujar Eunha berbinar menghadap Jihyo.

Jihyo melihat arlojinya, masih ada waktu satu jam lagi karena Jungkook bilang ia selesai kelas pada jam 5 sore, sedangkan sekarang masih jam 4 sore. Akhirnya Jihyo meng-iyakan ajakan Eunha.

.

Selagi memilih kosmetik bersama Eunha, ponsel Jihyo berdering.
Ia pun mengangkat panggilannya.

"Iya kook?"

"Kamu dimana?" Tanya Jungkook

"Aku ditoko kosmetik bersama Eunha." Jawab Jihyo

"Aku jemput ya. Kamu udah makan?"

"Belum" jawab Jihyo.

"Kita mau makan diluar atau kamu yang masakin aku? Aku laper, yang" kata Jungkook.

"Makan diluar aja ya, aku lagi males" tawar Jihyo.

"Yaudah, tunggu aku ya"

Jihyo menutup panggilannya.

"Kamu itu mamanya Jungkook atau pacarnya sih? Udah berapa hari ini dia kamu masakin"

Jihyo ingin menjawab pertanyaan Eunha, sebenarnya sudah dua hari berturut-turut Jungkook menginap dikos-annya karena orang tua Jungkook harus bolak-balik busan-seoul karena kakek Jungkook sedang sakit, membuat Jungkook jadi tidak terurus. Bayangkan saja, lelaki itu selalu makan ramen instan karena tidak bisa memasak. Maka Jihyo menyuruhnya untuk tinggal bersamanya selama orang tuanya sedang berada di Busan.

Tapi Jihyo memilih diam, daripada ia kena semprotan dari Eunha.

.

Jungkook telah menjemput Jihyo dan sampailah mereka di kedai favorite mereka.

Baru saja Jungkook akan melepas seatbeltnya tiba-tiba ponselnya berdering menampilkan nama ibunya yang tengah memanggilnya.

Jihyo menunggu Jungkook untuk mengangkat panggilan dari ibunya terlebih dahulu.

"Halo, ibu" sambut Jungkook.

Alis Jungkook berkerut menyatu mendengar suara isak dari sebrang sana.
Dalam hatinya, semoga semuanya baik-baik saja. Yang paling ia takutkan adalah mendengar kabar dari kakeknya. Mendengar ibunya terisak saja membuat Jungkook terdiam membeku.

Jihyo melihat semua perubahan Jungkook dari awal yang tadinya ceria sekarang menjadi tegang.

"B-bereskan barang-barangmu, nak. Cepat berangkat ke Busan" jawaban dari sang ibu sambil terisak.

Jungkook masih terdiam menunggu dengan sabar pernyataan dari ibunya.

Jihyo hanya bisa terdiam sambil mengawasi dengan perasaan khawatir.

"Kakekmu, sudah... Per~"

Jungkook langsung memutuskan sambungan telponnya dengan cepat ia melajukan mobilnya menuju bandara.

I Would [Complete]Where stories live. Discover now