20 - End

2.2K 158 62
                                    

Jihyo pov

Hola, aku Jihyo yang sedang mengandung anak Jungkook hihi.
Kalian ingin tahu gimana kehidupan aku bersama Jungkook setelah kami bertemu kedua orang tuaku?

Ibuku dan aku tinggal diapartement, dengan ayah yang sesekali ketika weekend mengunjungi...karena ayah bekerja di Guri.
Terkadang, ibu mertuaku *hihi* datang ke apartement hanya ingin memastikan kalau aku sehat atau tidak.
Aku senang, karena aku tak kurang perhatian dari ibuku dan ibu Jungkook. Bahkan saat aku sedang mengerjakan tugas akhirku, ibu selalu menemani.

Tapi, hanya satu yang bisa dikatakan menyedihkan. Ya karena aku tidak bisa bertemu Jungkook.. Padahal aku rindu dia.
Ayah mengizinkanku untuk bertemu dengannya seminggu sekali. Karena, kata ayah aku tidak boleh mengganggu konsentrasi Jungkook.

Yang pasti, aku menjalani itu semua berbulan-bulan, sampai akhirnya bulan ke enam, dimana Jungkook berhasil menyelesaikan studinya dan aku yang harus cuti kuliah karena kehamilanku semakin membesar.

Jihyo pov end


.



Ketika lulus, sudah sangat pasti Jungkook diterima di perusahaannya karena ia yang akan menjadi penerus ayahnya.
Setelah diterima, akhirnya keluarga Park dan Jeon mengadakan pesta resmi pernikahan untuk Jihyo dan Jungkook. Mereka menikah saat Jihyo mengandung diusia enam jalan ke tujuh bulan yang artinya perut Jihyo sudah membesar. Tetapi, kecantikan Jihyo tidak kurang sedikitpun saat dia memakai gaun pengantinnya.


.

Apartement yang dibeli ayah Jihyo akhirnya menjadi tempat tinggal Jungkook dan Jihyo sekarang, dan orang tua Jihyo sudah kembali ke Guri.
Tetapi, saat ini mereka masih tinggal bersama dengan kedua orang tua Jungkook..mengingat usia kandungan Jihyo yang sudah membesar dan Jungkook yang terkadang pulang malam.

Jungkook selalu menemukan Jihyo sudah tertidur diranjangnya begitu ia pulang dari kantor, yang terkadang membuatnya merasa bersalah tetapi semua yang ia lakukan hanya untuk Jihyo dan anaknya.

Jihyo terbangun begitu merasa ada seseorang yang tidur disampingnya. Jungkook yang menyadari hal itu dengan sigap mengelus rambut Jihyo agar wanita itu kembali tidur.

"Kamu tidurlah" ujar Jungkook begitu melihat Jihyo yang terus menatapnya.

Jihyo menggeleng
"Kangen" ucap Jihyo manja.

Jungkook sedikit tertawa,
"Padahal tadi pagi, kamu masangin aku dasi. Trus nyiapin sarapan untuk aku, masih kangen?"

Jihyo mengangguk sambil mempoutkan bibirnya
"Dia yang kangen" tunjuk Jihyo pada perutnya yang membesar.

Jungkook tersenyum, lalu ia mengelus perut besar Jihyo dimana tempat penerusnya yang sedang bergelung dengan nyaman.
"Jungsu kangen appa? Hm?" Ucap Jungkook mendekatkan dirinya pada perut Jihyo

"Jungsu didalam sana jangan nakal oh? Jangan menyusahkan omma-mu, jangan suka menendang-nendang. Kalau ingin menendang, nanti saat kamu sudah diluar. Appa akan mengajakmu bermain sepak bola"

"Jaga kesehatanmu juga ya nak, arachi?"

Jihyo tersenyum senang mendengar Jungkook yang tengah berbincang dengan Jungsu yang masih berada didalam kandungannya. Meski ia harus menahan beban dan sakit dipinggangnya, sakit itu seketika pudar begitu melihat moment barusan.




.




Ditengah keramaian jalanan, Jungkook berlari sekencang mungkin, berusaha menerobos manusia-manusia yang berlalu lalang. Karena macet, Jungkook harus turun satu halte sebelum halte tujuannya.

I Would [Complete]Where stories live. Discover now