2-3

1.5K 170 41
                                    

Jungkook memang merasa kalau dia salah, dia sibuk. Bahkan dihari weekend dia menghabiskan waktunya untuk pergi keluar kota demi kelancaran bisnisnya.
Pikirnya Jihyo dan Jungsu akan baik-baik saja. Sebenarnya Jungkook menjalani peran sebagai suami dan ayah yang baik ketika Jungsu masih berusia 0-1 tahun. Dikala itu Jungkook selalu pulang tepat waktu dan ikut andil dalam menjaga Jungsu, tetapi setelah Jungsu berumur satu tahun, Jungkook mulai pulang terlambat karena pekerjaannya banyak yang ditunda ketika ia masih ikut mengurusi Jungsu. Jihyo awalnya memaklumi hal itu, tetapi semakin lama, Jihyo merasa kalau Jungkook menjauh.
Dekat tapi begitu sulit untuk digapai, bagi Jihyo Jungkook seperti itu.

Jungsu sebagai anak mulai terbiasa dengan keadaan appa-nya yang sibuk, maka dari itu terkadang ia lebih menanyai neneknya ketimbang appanya sendiri.
Tetapi, baru-baru ini ia ingin keluarganya utuh, Jungsu kecil iri pada temannya yang bernama Sian karena Sian menceritakan bahwa dirinya selalu bermain dengan appanya dan piknik serta menghabiskan waktu bersama keluarganya disaat weekend.. karena Jungsu sudah terbiasa dengan appanya yang sibuk. Jungsu hanya menuntut Jihyo untuk selalu disisinya.

Wanita mana yang tidak curiga kalau suaminya selalu pulang tengah malam dan paginya berangkat terburu-buru.
Jihyo akhirnya menghubungi salah satu karyawan Jungkook yang bernama Goyoung untuk selalu memerhatikan Jungkook.

Semua yang dilaporkan Goyoung membuat Jihyo bernafas lega karena suaminya itu memang mempunyai jadwal yang sangat padat.

Seketika kepercayaan Jihyo pada Jungkook hancur karena Jungkook mengabarinya meeting. Iya memang benar Jungkook meeting bersama mitranya, tetapi Jungkook dan mitranya pergi ke tempat karaoke. Siapa yang akan percaya kalau meeting diadakan diruangan karaoke? Hal ini yang disampaikan oleh Goyoung padanya.

Maka dari itu akhir-akhir ini Jihyo terlihat murung, karena Jungkook sudah melunturkan kepercayaannya dan juga Jungkook sudah tidak memperhatikannya lagi.

.

Jihyo sedang melakukan rutinitas malamnya seperti biasa setelah ia mandi dan mengganti gaun tidurnya yg tipis dan pendek itu.

Jihyo melakukan rutinitasnya sambil melihat bayangan Jungkook yang ada dicerminnya, terlihat Jungkook begitu fokus menghadap laptop yang ada dipangkuannya.

Setelah selesai, Jihyo beranjak dari kursinya menuju pintu kamar.

"Mau kemana?" Tanya Jungkook dengan mata yang masih fokus menghadap laptop.

"Tidur dikamar Jungsu" jawab Jihyo malas sambil membuka pintu kamarnya.

Jungkook meletakkan laptop dinakasnya, lalu melihat kearah Jihyo yang masih berdiri di dekat pintu .

"Aku ingin bicara padamu" kata Jungkook

"Katakanlah dengan cepat aku mengantuk"

Jungkook menghela nafasnya guna menetralkan hatinya yang sejak tadi menahan amarah, sedih dan juga kesal

"Maksudmu apa pindah ke Jerman? Ketempat Jimin hyung bersama Jungsu"

"Aku ditawari tinggal bersama Jimin Oppa, lagian aku disini akan mengundurkan diri ditempatku bekerja. Buat apa juga disini? Kalau diJerman, kau tahu sendiri kan negara itu sangat bagus dalam bidang pendidikan, aku ingin tinggal bersama Jungsu disana agar dia bisa mendapatkan pendidikan yang lebih cemerlang."

"Apa maksudmu buat apa kamu berada disini?" Tanya Jungkook dg suara agak meninggi

Jihyo menghela nafasnya, lalu menutup kembali pintu kamarnya.
"Pelankan suaramu, Jungsu akan mendengarnya. Maksudku, aku sudah tidak artinya lagi disini, iyakan? Lebih baik aku fokus mengurus Jungsu. Dan satu lagi, kamu tak perlu mengkhawatirkan kebutuhan kami. Jimin Oppa sudah bersedia memenuhinya"

I Would [Complete]Where stories live. Discover now