2-6

1.2K 162 34
                                    

Jungsu tidak berhenti menangis sejak ia mendengar ibunya berteriak.



Saat itu Jungsu yang tertidur di pundak Jihyo terkejut karena mendengar Jihyo berteriak, meneriaki Sehun samchoonnya yang baik hati.

Jungsu terbangun dan menangis, hal itu membuat Sehun khawatir tetapi Jihyo dengan cepat masuk kedalam apartementnya.

"Maafkan eomma Jungsu-yaa" Jihyo terus membujuk Jungsu agar berhenti menangis

"Eomma kenapa meneriaki Sehun samchoon? Samchoon kan baik" ucap Jungsu sambil terisak.

"T-tadi Sehun samchoon bercanda sama eomma, sayang. Tapi Sehun samchoon bercandanya keterlaluan, jadi eomma meneriakinya karena Sehun samchoon salah. Maaf, seharusnya eomma tidak meneriakinya didepan Jungsu" Jihyo berusaha untuk menjelaskan pada Jungsu agar bocah imut itu berhenti menangis.

Jungsu terdiam menatap eommanya yang memandang dirinya dengan pandangan khawatir.

"Tapi eomma jangan berteriak seperti itu lagi, ya? Jungsu takut" ucap Jungsu membuat Jihyo merasa bersalah lagi.

Jihyo dengan cepat memeluk Jungsu kecil, menaruh dagunya di pundak kecil Jungsu.

"Maafkan eomma"

Jungsu mengendurkan pelukannya, tangan kecil itu memegang kedua sisi pipi Jihyo.
Jungsu mengecup bibir eommanya,

"Jungsu boleh tidur di kamar eomma dan appa?? Jungsu ingin tidur dipelukan eomma" pinta Jungsu yang langsung disambut oleh anggukan Jihyo.

"Sangat boleh, sayang. Kajja" jawab Jihyo sambil menghapus airmata yang ada di pipi mungil anaknya.






.









Jungkook memandang Jihyo dan Jungsu yang tengah tertidur lelap.

Jungkook menempatkan diri disebelah Jungsu yang membuat bocah imut itu berada ditengah kedua orang tuanya.

Jungkook melihat wajah anaknya yang polos, mengingat kejadian tadi, serta yang sebelumnya Jungkook merasa kalau ia adalah ayah yang paling buruk untuk anaknya.

Jungkook perlahan mencium kening anaknya, sebagai permintaan maaf karena sudah menjadi ayah yang buruk untuk bocah imut itu.
Beralih ke Jihyo, Jungkook memindahkan dirinya ke belakang Jihyo dan memeluknya. Jungkook menaruh wajahnya di tengkuk leher Jihyo, aroma yang keluarkan Jihyo membuat Jungkook nyaman..

Hal itu membuat Jihyo terbangun, Jihyo menoleh kebelakang, sudah bisa ditebaknya kalau dirinya dipeluk oleh Jungkook.

Jungkook menatap sayu pada Jihyo ketika Jihyo membalikkan tubuhnya menghadap Jungkook.
Jungkook memegang kedua sisi pipi Jihyo dengan kedua tangannya. Jihyo menarik senyumnya.

"Aku cinta kamu" ucap Jungkook mengecup sebentar bibir Jihyo.

"Hmm, aku juga cinta kamu.. Kook" Jihyo memainkan rambut belakang Jungkook dengan tangannya yang berada di leher Jungkook.





.




Jungkook pagi ini terlihat tidak seperti biasanya, karena biasanya dia akan terburu-buru ingin cepat sampai kantor tetapi pagi ini tidak.

Jungkook memilih untuk menghabiskan waktunya bersama Jungsu walau hanya sebentar.

Sebelumnya, Jungsu terbangun di pagi buta. Bocah itu melihat kedua orang tuanya yang tertidur sambil berpelukan. Jungsu tersenyum jahil. Tidak, dia tidak akan mengganggu ibunya, tapi ia akan mengganggu tidur ayahnya.

Jungsu turun dari ranjang, lalu ia mengitari ranjang itu untuk mengganggu Jungkook. Jungsu benar-benar tidak mau mengganggu ibunya.

Ketika ia sudah menaiki ranjangnya kembali, Jungsu sengaja memencet hidung mancung Jungkook agar ayahnya itu terbangun.

Jungkook terbangun dengan gelagapan karena kehabisan oksigen, Jungsu hanya cekikikan melihat reaksi Jungkook.

Tahu kalau anaknya yang melakukan, Jungkook dengan cepat membawa Jungsu kedalam pelukannya, membekapnya sebagai hukuman telah mengerjainya (dalam bentuk bercanda).

"Appa, mianhe" Jungsu meronta sambil tertawa.

"Tidak, appa akan menghukum Jungsu karena sudah mengganggu tidur appa" canda Jungkook pada anaknya.

"Appa, sudaaaaah Jungsu mau sekolah" Jungsu meronta sambil tertawa.

"Baikk, tapi cium appa sampai sepuluh kali"

Jungkook melonggarkan pelukannya, lalu membawa Jungsu diatasnya.

Jungsu duduk diatas dada Jungkook. Lalu bocah itu mulai mencium bibir Jungkook.

"Satu"

"Satu

"Satu" hitung Jungkook

"Appa!! Sudah tiga kali. Kenapa appa berhitungnya satu mulu. Appa ngga bisa berhitung?" Protes Jungsu pada Jungkook

Jungkook tersenyum jahil
"Appa ingin dicium Jungsu terus"





Jungsu tersenyum, tangan mungilnya memegang pipi Jungkook
"Appa.. saranghae"

Jungkook tertegun sebentar, karena Jungkook merasa perkataan anaknya barusan itu tulus.

Jungkook mendekap Jungsu dengan erat
"Mianhe, nadoo saranghae"




.






Jihyo tersenyum bahagia melihat Jungkook dan Jungsu yang berpangkuan sambil menikmati sarapan mereka. Terlihat Jungkook menyuapi Jungsu dan mengganggunya dengan menciumi leher bocah itu.

"Appaa, hentikan" ucap Jungsu sambil tertawa.

"Suapi appa"

Jungsu mengambil sendoknya dan menyuapi Jungkook dengan sereal
"Aaaaaa"


Jihyo menghampiri keduanya, lalu memeluk Jungkook dari samping dan menggoda Jungsu mengikuti Jungkook.





Pagi yang hangat, ruang makan keluarga Jeon kali ini diisi dengan canda tawa diantara ketiganya. Jihyo merasa hangat, Jungkook juga, terlebih Jungsu, bocah itu tertawa lebar karena bahagia.
Bahagia appanya telah melengkapi kebahagiaannya. Jeon Jungsu kecil sangat berharap hari-hari yang selanjutnya akan seperti ini terus. Bercanda dan tertawa bersama eommanya, terlebih appanya yang selalu menjadi inspirasinya ketika ia menggambar.






.








Setelah Jungsu dan Jungkook berangkat dari rumah, Jihyo membereskan meja makan, sisa-sisa mereka sarapan bersama.

Ketika Jihyo sudah selesai, tiba-tiba ahjumma yang sedang mencuci baju menghampirinya.

"Nyonya, maaf sebelumnya lancang. Ini kemeja Tuan ada noda lipstik Nyonya yang tak bisa dihilangkan. Apa sebaiknya dibuang saja?" Tanya ahjumma itu sopan.

Jihyo mengambil kemeja yang ada ditangan ahjumma, ia melihat dengan seksama bekas lipstik itu menempel di kerah baju kemeja Jungkook.

"Ahjumma kembali bekerja saja" perintah Jihyo yang langsung di turuti oleh ahjumma itu.


Seingat Jihyo dia tidak pernah mempunyai lipstik berwarna semerah ini dan juga ia tidak pernah melakukan hubungan intim dengan Jungkook ketika ia sedang on dalam make up.

Kembali, hati yang tadinya terobati terluka kembali. Jihyo menggenggam kemeja putih itu menahan air matanya untuk tidak jatuh.

Pandangan Jihyo menggelap dan setelahnya ia tidak ingat apapun.








.




































Anyeong!! Akhirnya nemu ide absurd😆
Maaf kelamaan update, aing abis uas whahaha

I Would [Complete]Where stories live. Discover now