2-12 (end)

2.6K 204 41
                                    

Jihyo masih terdiam ketika melihat rumahnya, rumah dimana ia menghabiskan masa kecil sampai remaja. Dimana belum ada permasalahan yang berbelit ini.
Jihyo mengelus perut ratanya sebentar, untuk memberitahu pada janin kecilnya.. bahwa mereka sudah sampai rumah.

Jungsu bangun dari tidurnya, begitu melihat rumah nenek kesayangannya.. bocah itu langsung berlari keluar mobil memeluk neneknya yang sudah merentangkan tangan selebar-lebarnya untuk menyambut si imut itu.

Jihyo keluar dari mobil, lalu supir itu memberikan kopernya yang sudah diambil dari bagasi belakang lalu langsung pamit, tak lupa Jihyo mengucapkan terima kasih pada sang supir.







.










Setelah puas bermain, Jungsu kelelahan, akhirnya bocah itu tidur. Baru saja ibu Jihyo menutup pintu kamarnya, ia melihat Jihyo yang sedari tadi melamun di ruang makan. Jihyo yang tengah menatap kosong kearah depan sambil bertopang dagu.


Ibu Jihyo datang menggeser kursi makan untuk didudukinya. Hal itu membuat Jihyo tersadar karena dencitan suara lantai dan kursi beradu.
Jihyo tersenyum pada ibunya, sedangkan sang ibu memandangnya dengan pandangan khawatir.



"Mau sampai berapa lama kamu disini?" Tanya ibu Jihyo



"Hmmm" Jihyo tampak berpikir, lalu menggeleng karena ia pun bingung entah sampai kapan ia berada disini.


"Kamu ada masalah dengan Jungkook?" Tanya ibu Jihyo lembut.



Jihyo masih terdiam. Ibu menungguu..

Tak kunjung Jihyo menceritakan masalahnya, ibu Jihyo memegang lalu mengusap lembut punggung tangan Jihyo.
"Aku kebelakang sebentar kalau memang kamu belum siap bercerita"





Jihyo tersadar, belum sempat ibu Jihyo berdiri, Jihyo langsung menyambar memeluk ibunya.



Disana, didalam pelukan sang ibu, Jihyo menangis tersedu-sedu.
Ibu Jihyo hanya bisa berdiam diri, sambil mengelus punggung Jihyo yang bergetar demi menenangkan anaknya.


Puas Jihyo menangis, Jihyo mulai melepaskan pelukannya. Lalu Jihyo memegang tangan Ibunya sebagai kekuatan dirinya untuk menceritakan masalahnya.



"Sepertinya...aku sudah lelah, Bu. Aku lelah dengan semuanya, aku lelah Bu. Bisakah semuanya membiarkan aku hidup tenang tanpa adanya gangguan?" Ucap Jihyo random.



"Aku lelah, menunggunya. Aku lelah, dengan semua drama yang dibuat wanita itu, Bu. Aku benar-benar lelah" Jihyo memegang dadanya "hatiku lelah, Bu"




Setelah berkata random, Jihyo mulai menceritakan masalahnya dengan Jungkook. Hanya bersama ibunya, dia bisa mengeluarkan kejanggalan yang dirasanya.




"Itu semua dari sudut pandang kamu aja, sayang. Apa pernah kamu mendengarkan penjelasannya?" Tanya ibu Jihyo


Jihyo menjawab dengan gelengan.




"Selesaikan masalah ini dengan kepala dingin, kamu harus mendengarkan penjelasan dari Jungkook seperti apa."


"Tapi aku sudah lelah, Bu. Dia terus berjanji, kalau akan lebih memperhatikan kami. Tapi nyatanya? Dia masih saja sibuk dengan dunianya. Sampai Jungsu saja kekurangan kasih sayang seorang ayah. Apa bedanya kalau kami berpisah." Ucap Jihyo emosi





"Kutanya sekali lagi, apa kamu mencintainya?" Tanya sang ibu.




Jihyo menunduk.





I Would [Complete]Where stories live. Discover now