08

3.8K 587 23
                                    

Aku dan Jeonghan menyerit ketika sampai didepan cafe.

Hiasan berwarna pink dan biru menghiasi dinding-dindingnya, beberapa confetti yang suaranya memekakkan telinga ketika dibuka pun berhasil membuatku dan Jeonghan sukses tercengang. Teman kelasku hampir ada disini semua. Yuri tiba-tiba datang menghampiri kami,

"Selamat ulang tahun, Yoo Jenna, Yoon Jeonghan!" Ucapnya sumringah, tangannya menjulur memberikan kue yang ia pegang kepada kami.

4 Oktober. Ulang Tahun. Iya, ulang tahunku sama dengan Jeonghan.

Ternyata waktu benar-benar terbang melesat dengan cepat. Tahun lalu, aku nggak pernah diberi kejutan begini. Jadi terharu.

"Waah kue!" Jeonghan berseru dengan girangnya.

Aku jadi ikut tersenyum lihatnya. Lucu.

"Selamat ulangtahun, Jeonghan! Biarpun kamu malas dan nakalnya nggak bisa dikontrol, tapi aku senang, soalnya kamu jagain Jenna terus. Jadi, kamu kumaafkan." Yuri berkata panjang lebar didepan kami. Aku cuma bisa ketawa-ketawa aja sambil mengucapkan terimakasih.

"Happy birthday, bro! Bodohnya tolong dikurangin ya." Sahut Seungcheol tiba-tiba

"Sial." Ia berkata begitu masih dengan posisi memegang kue. Astaga, sesenang itu ternyata?

"Selamat ultah, Jeong, Jen." Wonwoo juga ternyata hadir. Aduh.

"Makasih, Nu!" Ia masih menunjukan senyum manisnya.

Momen ini harus diabadikan. Kalo nggak, aku akan menyesal nantinya.

"Han, coba liat sini liat aku!" Ia berbalik dan tersenyum dengan girangnya.

"Jenna, selamat ulangtahun! Semoga kamu tahan terus sama Jeonghan yang nggak berubah-berubah

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Jenna, selamat ulangtahun! Semoga kamu tahan terus sama Jeonghan yang nggak berubah-berubah. Semoga kamu tahan gombalan Jeonghan, semoga kamu diberi kesabaran yang nggak terbatas buat ngadepin Jeonghan!" Yuri menghambur ke pelukanku. Astaga, mataku memanas.

"Ngapain nangis sih, Jen? Mending sini makan kuenya berdua. Kalo nggak, aku yang ngabisin."

Huh.

***

Setelah acara yang nggak aku dan Jeonghan duga itu, satu persatu temanku pamit pulang. Yuri juga pulang, karna udah terlalu malam juga. Aku dan Jeonghan yang terakhir.

Kami berjalan menuju keluar. Entah mau kemana, yang jelas sekarang aku lagi ngga pengen pulang kerumah.

"Jen."

"Hm?"

"Aku belum ngucapin selamat yang bener ke kamu." Tiba-tiba ia berdiri didepanku.

"Yoo Jenna, yang namanya bakal jadi Yoon Jenna. Selamat ulang tahun, selamat menambah umur bareng aku, Yoon Jeonghan yang kamu awasin terus hampir dua tahun ini. Aku seneng kamu lahir dan jadi perempuan yang kayak gini. Yang kadang galak, yang kadang baik, kadang sensi. Dua tahunnya bener-bener menyenangkan. Lah kenapa aku jadi gini?" Ia tertawa heran, lalu mengambil nafas.

"Semoga kamu tetap jadi Yoo Jenna yang kayak gini. Yang selalu bareng sama aku. Yang ngingetin aku buat ngerjain tugas atau selalu bangunin aku waktu aku tidur. Yang selalu ke rooftop buat nyamperin aku waktu istirahat. Maaf ya, karna aku, kamu jadi sering dilabrak entah sama Yena atau yang lain. Kalau kamu mau tau, aku udah suka sama kamu dari dulu banget. Pasti kamu nggak nyadar karna kamu terlalu bodoh buat nyadar hal-hal kaya gitu. Sekali lagi, selamat ulang tahun, Yoo Jenna!" Ia memelukku dengan erat sampai aku susah bernapas.

Tolong, ini Yoon Jeonghan kenapa?
Tolong, aku harus jawab apa?

a J team - Yoon Jeonghan ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora