24

2.5K 406 26
                                    

vote and comment jangan lupaaa!!! biar semangat lanjutnya!!🥰

————



Aku masih tetap setia menungguinya untuk mulai bicara, sambil menenggak cappucino yang ada didepanku. Beruntung, hari ini kerjaanku tidak banyak, jadi bisa mengintrogasi manusia didepanku ini nantinya.

"Galak banget liatin akunya."

Aku mengeluarkan puh sebal, tatapanku sedikit mereda.
"Dari kapan udah sampe sini?"

"Semalem."

"Ha?"

"Nggak percaya?" Tanyanya dengan kedua alisnya yang bertautan. Makin kesini, aku jadi makin yakin bahwa sebetulnya aku mengakui kalau Jeonghan itu memang tampan. Tapi, kalian tau kalau aku ini Yoo Jenna. Haha.

Aku menggeleng.

"Kalo baru sampe semalem, harusnya kamu ngikutin aku sambil bawa koper. Lah semalem, udah kaya baru balik dari restoran. Enggak bawa apa-apa pula."

"Jadi, nggak seneng aku pulang?"

Aku terdiam. Enggan menjawab pertanyaannya. Dia juga pasti tau jawabannya.

"Berapa hari kamu pulang?"

"Selamanya?"

Aku melongo, kaget dengan jawaban Jeonghan yang aneh menurut telingaku. Karena biasanya hanya keluar jawaban 3 hari, seminggu, 3 minggu atau sebulan jika aku bertanya seperti itu dulu.

"Ha?"

"Ya udah, aku nggak balik-balik lagi ke Jepang. Ya mungkin satu dua kali. Aku tetep kerja disitu, cuma pindah cabang aja yang ada disini."

"Maksudnya?"

Jeonghan berdecak sebal, "Kamu ngurusin kasus bisa, ngertiin kalimatku aja masih bodoh."

Bukannya aku nggak paham, aku paham betul maksudnya apa. Tapi rasa takutku kalau dia bohong hanya karena takut aku jadi sedih malah jauh lebih besar dari fakta kalau mungkin memang benar dia sudah kembali.

"Aku serius. Tanya Ibuku aja kalo nggak percaya." Katanya mengangkat bahu sambil meminum kopi yang ada didepannya. Aku memperhatikan Jeonghan yang mulai sedikit banyak berubahnya.

Pertama, selera berpakaiannya dia sudah naik level menjadi tipe oppa oppa kekinian. Ripped Jeans dan kemeja biru bergaris yang dia kenakan hari ini cukup untuk membuatku hampir kehilangan kesadaran.

Kedua, dia jadi terlihat dewasa, sesuai dengan umurnya.

Ketiga, dia makin tampan. Aku mau mengelak dari fakta yang ini, tapi rasanya tidak bisa.

"Kenapa liatinnya aku begitu?"

Aku menggeleng.

"Kamu hari ini sibuk?"

Aku menggeleng. "Kayaknya sih enggak."

"Oke, bagus."

"Emang kenapa?"

"Mau aku culik. Keberatan?"

"Oh, keberatan."

"Kenapa gitu?"

"Karena aku harus laporan ke atasanku, atas dasar apa kamu mau culik aku?"

Jeonghan menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu tersenyum.

Ish, kenapa senyumnya manis sekali?!

"Sebentar aja kok, sekitar 2 jam."

Aku mengangguk. "Oke."

a J team - Yoon Jeonghan ✔️Where stories live. Discover now