Bonus 4: Parenting

3.3K 324 38
                                    

Yoon Jeonghan

Menjadi orangtua diumur berapapun emang bukan pekerjaan mudah, apalagi ini pekerjaan seumur hidup.

Waktu sembilan bulan kerasa cepatnya bagai komet, merobek lintasan garis waktu saking cepatnya. Dalam kurun waktu tersebut, peranku yang tadinya menjadi anak dan suami, sekarang ditambah menjadi seorang Bapak.

Jenna melahirkan diwaktu yang tepat, di hari minggu ketika aku sedang sarapan. Dan sekarang Yoon Jeonghan dan Yoo Jenna udah official jadi orang tua.

Itu cerita singkat dua tahun yang lalu. Sekarang Yoon Jinhee umurnya dua tahun.

Bayangkan, dua tahun aku menjalani peran sebagai orang tua. Baru dua tahun, tapi nano-nanonya udah banyak.

"Dek, makanannya abisin dulu ya?" Tanyaku lembut pada Jinhee yang tengah menghabiskan sarapannya sendiri.

Ia mengangguk patuh sambil memasukan makanan pada mulutnya yang kini berantakan, tapi justru karna itu aku jadi senyum-senyum sendiri.

"Dek, engga nanyain mama kemana?"

Jinhee menggeleng-geleng lucu. Walau belum sepenuhnya pandai bicara, tetapi dia sudah mulai paham apa yang kami bicarakan.

Nah, sebagai sosok suami dan bapak panutan, aku pingin memberikan treatment yang terbaik pada Jenna—alias ngasih dia liburan dengan teman-temannya tiga hari dua malam.

"Maunya sama papa."

Aku mengernyit. Lah, lucu juga nih anak.
Emang bener anak perempuan lebih suka main bareng bapaknya.

"Boleh, Dek. Bobo sama papa juga boleh."

"Engga mau. Maunya sendiri."

"Terserah adek aja. Udah belum makannya?"

Jinhee mengangguk lagi sebagai jawaban, lalu aku segera membawa piring kecil tersebut menuju cucian piring.

"Yok dek, kita sekolah!"

***

Aku membawa Jinhee ke sebuah tempat yang kemudian disebut sekolah ini dengan langkah berat--dikit. Gimana enggak, ini tempat yang biasanya rame diisi Ibu-Ibu, dan biasanya juga Jenna yang nganterin si Jinhee kesini.

"Eh, Pak Jeonghan ya?" Salah satu guru di sekolah tersebut menyapaku, yang kubalas anggukan.

"Jinhee, hari ini dateng sama papa?" Tanya guru tersebut sambil berlutut, Jinheenya ngangguk-ngangguk aja tuh sambil senyum.

Lucu banget dah si Jinhee, kayak air mineral yang ada manis-manisnya gitu.

"Bapak mau nemenin atau mau di drop aja Jinheenya?"

"Gaboweh, papa ikut Jiniii!"

"Tuh, denger kan Bu anaknya ngomong apa."

Gurunya Jinhee senyum, mempersilahkan aku dan Jinhee masuk kedalam--yang ternyata isinya bener-bener Ibu-ibu semua nggak ada satupun bapak-bapaknya yatuhan emang berat nyuruh Jinhee sekolah alias main-main pasir dan berantakin barang doang.

Enggak tau deh karena aku yang emang makin kesini makin tampan nan berwibawa atau gimana, ini Ibu-Ibu langsung ngeliatin aku kayak... Yang nggak pernah ketemu? Kayak baru liat ada manusia setampan Yoon Jeonghan. Ehe. Emang Ibu Yoo Jenna adalah manusia paling beruntung.

"Eh, tumben yang nganterin bukan Mba Jenna?" celetuk salah satu Ibu-Ibu disana, yang kubalas dengan anggukan aja. Nggak pake senyum. Jangan. Bisa membuat prahara rumah tangga orang jadinya.

"Iya, lagi liburan sama temen-temennya."

Nih Ibu-Ibu pada saut-sautan, engga tau deh apaan.

"Ih enak banget ya Mba Jenna, suami saya mana mau begitu."

a J team - Yoon Jeonghan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang