4. End of war

6.9K 689 72
                                    

Setelah kematian salah satu peri rumah yang sangat berarti untuk Harry, mereka kembali mencari Horcrux yang tersisa.

Mereka yakin bahwa ada sesuatu yang dilindungi oleh Bellatrix di dalam vaultnya. Itu lah kenapa ia begitu marah ketika mengetahui pedang Gryffindor yang seharusnya berada di vault, ada di tangan mereka.

Mereka pun menyusup ke dalam vault milik Bellatrix di Gringgot's Bank dengan menggunakan ramuan Polyjuice dan berhasil menemukan satu Horcrux disana.

Hermione masih mengingat jelas kejadian mengerikan di Malfoy Manor. Ia menatap luka di tangannya yang mengering. Draco yang melakukan mantra penyembuh untuknya. Kenapa? Draco bahkan berbohong pada Bellatrix dan Lucius tentang Harry.

"Kita harus ke Hogwarts." Ucap Harry menyadarkan Hermione dari pikirannya.

"Kau gila?! Hogwarts sangat tidak aman untukmu." Balas Ron.

"Aku yakin Horcrux terakhir berada disana, Ron. Tidak ada pilihan lain. Kita harus kesana." Malam itu mereka langsung menuju ke Hogwarts dengan bantuan Aberforth Dumbledore dan Neville Longbottom.

Para anggota Dumbledore's Army senang melihat kedatangan ketiga temannya tersebut. Mereka bahkan berani menentang Professor Snape dan membuat guru itu pergi.

Kepergian Snape menandakan Pangeran Kegelapan akan datang dan perang akan segera dimulai.

Sementara para guru dan anggota Order of the Phoenix membuat mantra Protego di sekeliling Hogwarts, Harry mencari Horcrux terakhir yang diyakini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw yang disembunyikan Voldemort di Ruang Kebutuhan.

Mereka pun melenyapkan kedua Horcrux itu secara bersamaan dengan melemparnya kedalam unstoppable fire.

Hal itu membuat Voldemort semakin lemah dan marah. Ia memanggil Harry ke Hutan Terlarang dengan ancaman bahwa ia akan membunuh semua orang.

Mendengar itu, Harry segera menyanggupi perintah Voldemort dan menghadapinya di dalam Hutan Terlarang sendirian. Ia tidak ingin ada nyawa lagi yang dikorbankan demi dirinya.

Voldemort sudah berdiri disana dengan jubah hitam panjangnya sementara para Pelahap Maut hanya berdiri di belakang dan melihat bagaimana Pangeran Kegelapan itu akan menghabisi Harry Potter.

"Harry Potter, the boy who lived, come to die." Katanya menyambut Harry.

"Avada Kedavra!" Elder Wand ditangan Voldemort mengacung pada Harry dan mengeluarkan cahaya hijau. Mantra itu begitu menyakitkan sampai ia merasa dirinya sudah mati. Harry tergeletak tidak sadarkan diri.

Narcissa diperintah untuk memeriksa apakah Harry masih hidup atau tidak. Ia berjongkok disamping Harry dan menyadari anak itu masih bernafas. Sungguh sulit dipercaya karena Harry bisa selamat dari mantra kutukan itu untuk ketiga kalinya.

Tidak ada yang tahu, bahkan Voldemort sekalipun bahwa separuh hidup Harry adalah Horcrux yang tanpa sengaja dibuat. Dan Voldemort baru saja membunuh Horcruxnya sendiri.

"Is he alive? Draco, is he alive?" Tanya Narcissa dengan suara bergetar. Ia tidak tahu bagaimana keadaan Hogwarts saat ini dan ia sangat mengkhawatirkan anak satu-satunya tersebut.

Harry mengangguk dengan gerakan sangat kecil, tanpa diketahui siapapun kecuali Narcissa. Dengan itu, Narcissa bangkit dan berkata pada Voldemort. "Dead."

Hagrid membawa jasad Harry di gendongannya menuju Hogwarts. Voldemort berjalan paling depan diikuti anggota Pelahap Maut di belakangnya. Para penyihir Hogwarts berkumpul di halaman untuk melihat apa yang terjadi pada Harry.

The End of the NightmareWhere stories live. Discover now