21. Are we good now?

12K 789 243
                                    

"Draco!!" Hermione berteriak dari tempat duduknya. Harry, Ron dan Hermione segera turun dari menara diikuti Professor Mcgonagall dan Professor Slughorn.

"Malfoy! Are you okay?" Ginny juga begitu terkejut dengan kejadian barusan. Ia menghampiri Draco yang meringis memegang bahunya.

"Tidak apa, hanya sedikit bergeser." Ia sudah biasa mendapatkan luka dari Bludger ataupun terjatuh dari broomstick. Sebuah hantaman kecil seperti ini bukanlah apa-apa.

Tak lama kemudian, Harry, Ron, Hermione beserta para Professor datang menghampiri mereka.

"Ginny, you alright?" Harry dan Ron segera mengecek keadaan Weasley terakhir itu.

"Aku baik-baik saja. Malfoy menarikku tepat waktu." Jawabnya. Kedua lelaki itu menghela napas lega. Kini mereka mengalihkan atensi pada Draco.

Ron terdiam di tempatnya sementara Harry, Ginny dan Hermione menghampiri Draco. Ia merasa sedikit aneh karena ketiga orang itu tampak mengkhawatirkan lelaki itu, terutama Hermione. Ia bertingkah seperti Malfoy nyaris mati saja.

"Hanya hantaman ringan." Kata Madam Hooch lalu mengucapkan mantra Episkey untuk mengembalikan tulang itu kembali ke tempatnya.

Krak!

"Ah!" Draco berteriak menahan sakitnya. Meski ringan, tapi rasa sakit ketika tulangnya digeser itu tetap ada. Tulangnya sudah kembali normal, namun tangan kirinya lemas luar biasa. Sepertinya ia tidak akan bisa menggerakkan tangannya sampai beberapa waktu kedepan.

"Pertandingan boleh dilanjutkan. Kalian, tolong antar Mr. Malfoy untuk beristirahat di Hospital Wings." Kata Professor McGonagall pada Madam Hooch dan keempat murid itu.

"Baik, Professor." Professor McGonagall dan Professor Slughorn pun kembali ke menara sementara Madam Hooch menaiki broomsticknya.

"Kau bisa bangun, Malfoy?" Harry membantu Draco berdiri.

"Thanks, Potter."

"Nevermind. Aku yang seharusnya berterima kasih." Kata Harry bersahabat. Hermione dan Ginny tersenyum melihat interaksi itu.

"Aku dan Ron akan mengantarnya ke Hospital Wings. Kalian berdua, tolong handle acara ini." Ucap Hermione disertai anggukan Ginny dan Harry.

"Aku harap keadaanmu cepat membaik." Kata Ginny tulus.

"Ya tentu saja, thanks Weasley."

"C'mon Ron." Hermione menoleh pada Ron yang masih terdiam seperti patung di belakang sana.

"Apa?" Tanya Ron bingung. Hermione menghembuskan napas berat lalu menunjuk Draco dengan dagunya.

"What? You don't actually mean it right?"

"Dia butuh bantuan Ron." Tekan Hermione.

Ron mengumpat kecil, "Sialan Hermione Granger." namun akhirnya dengan terpaksa ia memapah dengan mengalungkan lengan Draco yang tidak sakit di bahunya. Draco menyeringai karena berhasil membuat rambut merah Weasel itu kesal.

"Jangan salah paham ferret, aku mau membantumu karena kau sudah menyelamatkan adikku. Kalau tidak, aku sudah berharap kau mati." Racau Ron selama perjalanan mereka menuju Hospital Wings.

"Aku tidak akan mati semudah itu Weasel."

"Kau memang lebih baik hidup lebih lama untuk membayar semuanya." Kata Ron mengejek. Jika Draco masih seorang anak berumur 13 tahun yang penuh kebencian dan keegoisan, ia pasti sudah mengutuk lelaki itu menjadi Scabbers. Tapi kini Draco hanya bisa tersenyum simpul.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 14, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The End of the NightmareWhere stories live. Discover now