9

4.4K 120 0
                                    

"Jangan berjanji jika untuk menepatinya saja kamu tidak sanggup. Dan jangan menyuruhku bertahan jika kamu sendiri menyerah"

***

Pagi

Risa bangun pagi karena harus membantu bunda masak di dapur.

"Wah masakan siapa nih," ucap bang Uji.

"Masakan aku dong," jawab Risa gembira.

"Sendiri?" tanya kak Fajar.

"Berdua sih sama bunda, tapi pasti enak dong," jawab Risa.

"Pastinya," ucap bang Uji.

"Udah cocok nih jadi istri," ucap kak Fajar.

"Apaan sih," ucap Risa malu.

Semua yang ada di meja makan tertawa. Tawa itu selesai ketika sang ayah datang.

"Selamat pagi," ucap Ayah.

"Pagi ayah," ucap semuanya.

Sarapan pun berlangsung dengan obrolan obrolan yang sedikit mengundang tawa.
Saat wekeend keluarga Risa biasa pergi jalan jalan, karena tidak ada waktu lagi untuk mereka jika bukan saat-saat seperti ini. Namun hari ini liburan itu harus tidak dilaksanakan karna mereka akan kedatangan tamu yang special.

^-^-^

Pukul 13.00

"Bete juga yah nungguin orang," ucap kak Fajar memecahkan keheningan diantara keluarga yang sedang menonton televisi. Entah lah apakah mereka benar menonton televisi atau melamunkan hal lain, karena sejak tadi tak ada satu pun yang berbicara.

"Lagian ngapain ditungguin," jawab bang Uji.

"Ga sabar aja," ucap kak Fajar.

"Ga sabar apaan?" Tanya Risa.

"Ada deh," ledek kak Fajar.

"Lagian, kayak nya gaakan datang," ucap ayah seketika.

Semua menatap ayah. "Kok ayah ngomong gitu?" tanya Risa.

"Itu menurut ayah," jawab ayah santai.

"Udah udah gausah ngomongin kayak gini, kalian tuh yah jangan cepet gede nanti bunda sedih," ucap bunda yang mengundang tawa.

"Kalian tunggu aja, dia pasti datang," ujar Fajar ketika suasana kembali hening.

"Kok?" Tanya Risa yang langsung di potong oleh kakak nya itu "tunggu aja," ucap Fajar.

Seketika suasana kembali hening.

^-^-^

Matahari sudah hampir tenggelam, leher Risa mungkin sudah pegal karena selalu menatap ke arah jendela. Kemana gerangan kekasih hatinya tersebut? Mungkinkah ia berbohong?atau memang ini niat dia untuk mempermalukan risa? Semua pikiran menghantui Risa. Ia khawatir akan segala hal yang belum tentu terjadi.

"Jangan diliatin terus nanti gak datang," ucap Fajar yang mengejutkan Risa.

"Kak udah deh jangan becanda terus, " kata Risa kesal.

Fajar hanya tertawa melihat tingkah adiknya yang begitu khawatir.

"Sabar ya adeku yang cantik," bisik Fajar di telinga Risa. Risa hanya mendengus dengan tingkah kakaknya yang satu ini.

^-^-^

Malam pun tiba, Dirga masih belum datang menepati janji nya untuk bertemu kedua orang tua Risa. Risa sudah pasrah ia pergi ke kamar dan mengganti pakaian dengan pakaian tidur.

"De ayo makan malam dulu," ajak bunda.

"Iya bun," jawab Risa lalu keluar kamar.

Makan malam pun berlangsung seperti biasa, perbincangan yang biasa atau Fajar yang terkadang membuat keonaran dengan menjahili Risa dan ayah yang akan marah saat ada kebisingan.

"Assalamualaikum," ucap seseorang dari luar.

"De bukain," ucap bunda.

Risa bergegas membuka pintu "waalaikumsalam"

"De ayah nya ada?"

"Ada pak, oh silahkan masuk"

"Terimakasih"

Kirain siapa. Ih kok berharap gitu sih apaan dia tuh tukang becanda risa jangan percaya.

Risa menarik napas panjang lalu masuk kedalam.

"Bun biar aku yang beresin," ucap Risa.

"Iya sayang makasih," ucap bunda.

"Assalamualaikum"

Loh ada yang ucap salam lagi? Bukannya tadi udah di bukain ya?

Risa terdiam sejenak di dekat wastafel.

Tapi bunda gak manggil, mungkin salah denger kali yah.

Risa melanjutkan mencuci piring.

"De siapin minum dan cemilan buat tamu yah," ucap bunda.

"Iya bun," jawab Risa sambil membereskan piring yang sudah dicuci.

Setelah urusan di dapur selesai, Risa mengantarkan minuman untuk tamu.

Lho ada dua orang yah? Perasaan tadi satu deh, berarti bener tadi tuh nambah lagi tamu nya.

Risa meneruskan langkahnya menuju ruang tamu, untuk memberikan minuman dan cemilan yang tadi bunda minta.

"Ini, silahkan di minum," ucap Risa santun.

"Eh terimakasih," ucap seorang pria berkaos putih.

Lho? Suaranya? Kayak kenal?

Risa pun mengarahkan pandangannya pada laki laki yang telah mengucapkan terima kasih tersebut.

"Kak Dirga?" Ucap Risa sambil menutup mulut.

"Hai," sapa Dirga.

"Oh ini de pria yang kamu ceritain?" Tanya ayah.

"Sini de duduk dekat bunda," ucap bunda yang kemudian menarik lengan Risa yang masih terkejut dgn kehadiran Dirga.

***

Maaf yah kalau banyak typo((


Jangan lupa vote ❤

Terima kasih

Follow my insta : asriarr

MY DEARWhere stories live. Discover now