10

4.7K 129 1
                                    

"Kamu adalah pria berani, setelah ayah"

***

Suasana hening sesaat. Kemudian ayah memulai percakapan.

"Jadi, mau apa kamu kesini?"

"Kenalkan om, saya Dirga dan ini teman saya namanya Azka," jawab Dirga berusaha santai.

"Saya kesini mau minta restu om dan tante untuk jadi pacar Risa"

"Kamu kenal Fajar?" Tanya ayah sambil melirik Fajar yang duduk di samping nya.

"Kenal baik," ucap Dirga.

"Kalau saya menolak?" Tanya ayah.

"Saya akan berusaha"

"Mau jadi pacar Risa?"

"Iya"

"Bukannya mau ngelamar?"

Dirga menatap ayah heran.

"Melamar?" tanya Dirga heran. Risa langsung menunduk malu. Kakak kakak nya hanya menahan tertawa.

"Saya masih smp om, mungkin jika memang allah mengijinkan saya akan lamar anak om"

"Kalau saya yang tidak mengijinkan?"

"Nanti juga pasti di ijinkan"

Ayah tersenyum simpul. "Berapa usia mu?"

"Lima belas"

"Kau termasuk remaja yang berani"

"Memang mereka sering bilang begitu"

"Mereka siapa?"

"Anak anak tongkrongan"

"Kamu suka nongkrong? Kayak Fajar?"

"Tentu"

"Kamu merokok?"

"Iya"

"Apa kelebihan kamu?"

"Nanti om akan lihat dengan sendirinya"

"Oke baiklah, dengar baik baik. Yang pertama memeluknya adalah saya. Yang merawatnya adalah saya. Saya harap kamu bisa jadi yang terbaik untuk anak saya. Namun jika suatu hari kau bosan dengan anak saya. Tolong jangan beritahu dia, beritahu saya. Saya akan membawanya pulang," ucap ayah dengan nada santai. Namun sedikit menyentuh perasaan semua yang ada  di ruangan tersebut.

"Saya tidak berjanji. Tapi saya akan berusaha menepati," ucap Dirga.

"Oke suatu hari nanti, ayah berharap kamu melamar putri bungsu ayah ini"

"Iya om"

"Panggil ayah"

"Iya ayah"

"Tapi ingat, menantu ayah harus rajin solat"

"Pasti," jawab Dirga yang membuat semua orang tertawa. Sekarang keadaan menjadi harmonis Dirga sudah mulai berbaur dengan keluarga Risa.

MY DEARजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें