26

3.4K 102 4
                                    

"Jika kamu tak sungguh sungguh tak usahlah susah susah buat hatiku luluh"

***

Pagi

Risa dan bunda sedang merapikan meja makan untuk sarapan.

"De semuanya udah selesai?" Tanya bunda.

"Udah bun," jawab Risa.

"Yaudah, panggil ayah sama Kak Zay nya," ucap bunda.

"Iya bun," ucap Risa.

^-^-^

Hari ini Dirga keluar rumah pagi sekali, ia benar benar sibuk hari ini, hingga sarapan pun ia tak sempat. Dan semoga ditengah kesibukannya, ia tetap ingat bahwa ada seorang perempuan yang terus berharap kedatangan nya merayakan 5 bulan hubungannya.

Dirga ada di rumah Azka, tepat pukul sepuluh pagi Dirga, Azka, Zikri dan Rizki pergi ke suatu tempat dimana mereka akan menemui seseorang atau mungkin lebih dari satu orang.

Sesampainya ditempat itu, Dirga melihat sosok itu, tersenyum licik kepadanya, ia tak sendiri. Ia bersama, yah mata matanya. Siapa lagi kalau bukan Raka.

"Kenapa Raka ada disini?" Bisik Zikri.

Semuanya tak menjawab, mereka menatap sesosok itu dengan tatapan kebencian. Seolah akan terjadi sebuah pertarungan disini.

"Selamat datang, Dirga," ucap perempuan yang mengaku sebagai gurunya tersebut.

Dirga menatap gurunya tersebut dengan penuh kebencian.

"Kenapa? Lo kaget gue ada disini?" Tanya Raka.

"Haha jadi itu alasan kamu menatapku seperti itu, Dirga," ucap bu Sinta.

"Mana adik gue?" Tanya Rizki.

"Adik lo? Ya gatau lah," ucap Raka santai.

"Maksud lo apaan?" Tanya Dirga.

"Adik Rizki udah gue jual ke dua orang yang jemput mereka kemarin. Buat apa punya otak kalau gak dipake hahah," ucap Raka.

"Apa?" Ucap Rizki, kaget.

"Manusia licik," ucap Dirga, lalu bergerak menghampiri Raka. Namun langkahnya itu ditahan oleh Azka.

"Ga, lo gak boleh bertindak seenaknya, mereka sedang memanfaatkan keadaan," ucap Azka.

Raka dan bu Sinta tertawa kemenangan. Dirga menatapnya sinis.

"Baiklah Dirga, saya gak mau basa basi, sekarang dimana Anita? Aku ingin bertemu dia. Sang perebut segalanya," Ucap Sinta dengan senyum licik.

Dirga tersenyum. Lalu dua orang datang dari arah belakang, menghampiri keberadaan mereka. Azka dan yang lainnya sedikit menyingkir memberikan ruang kepada dua orang tersebut. Kini mereka ada disamping Dirga.

"Kenalin, ini nyokap gue. Namanya Riska," ucap Dirga lalu melirik perempuan di sebelah kirinya.

"Dan ini bokap gue. Namanya Ahmad," tambah Dirga kemudian melirik pria di kanannya.

MY DEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang