21

3.6K 93 1
                                    

"Jangan menghilang lagi, karena hilangmu merusak suasana hati. Jangan pergi tanpa kabar lagi, sebab pergimu selalu saja meninggalkan sepi" -boycandra

***

Sekolah

Upacara telah selesai, sebelum masuk kelas seperti biasa murid akan diberi pengumuman terlebih dahulu.

Seorang guru perempuan datang bersama tiga siswa yang berseragam acak acakan. Siapa lagi kalau bukan bu Sinta vs Dirga and the geng.

"Selamat pagi anak anak," ucap bu Sinta.

"Pagi," ucap seluruh murid.

"Selama beberapa minggu ini, sekolah kita terancam tuntutan karna perlakuan salah satu siswa terhadap siswa di sekolah lain," ucap bu Sinta.

"Kalian bisa lihat disini adalah bandar nya. Lagaknya seperti jagoan, dengan penampilan yang jelas sekali ini bukan anak sekolah," ucap bu Sinta menunjuk Dirga.

"Dan mereka, mengaku sebagai anak buah dari anak ini," tambah bu Sinta menunjuk Azka dan Zikri yang ada disamping Dirga.

"Tentu nya kalian kenal dengan pria ini bukan?" Tanya bu Sinta.

"Iya," jawab murid serentak.

"Siapa?" Tanya bu Sinta.

"Dirgaaa," jawab semuanya.

"Iya betul, hari ini mereka bertiga akan pergi ke sekolah lain untuk meminta maaf," ujar bu Sinta.

"Agar sekolah kita menjadi aman dan tentram," tambahnya.

"Maaf bu," panggil seorang pria.

"Iya, Raka?" Tanya bu Sinta.

"Dengan kejadian seperti ini, apa ibu akan memaafkan Dirga?" Tanya Raka, sang ketua osis.

Dirga yang semula tak peduli, kini berbalik menatap arah suara itu. Pandangan nya bertemu. Dirga menatap Raka tajam, Raka membalas tatapan nya pertanda bahwa ia tak takut dengan ancaman Dirga.

"Ini bukan masalah besar Raka, jadi setelah ini kita lihat apakah anak tampan ini akan berbuat onar lagi atau tidak?" Ucap bu Sinta dengan nada meledek.

"Rujit," ucap Dirga pelan seraya menatap Azka.

"Oh begitu bu, emang ada perjanjian apa antara ibu dan Dirga?" tanya Raka.

"Oh kamu begitu pintar, yah tentu saja semuanya telah disepakati," ucap bu Sinta.

"Tapi ini rahasia," ucap bu Sinta lalu pergi bersama Dirga and the geng.

"Yahh ibu," jawab semua murid.

"Eh pantes aja yah Dirga diem terus dari tadi, emang ada perjanjian apaan sih kok sampe si pentolan sekolah itu jadi diam," ucap salah satu siswi.

"Iya hebat banget yah bu Sinta," ucap siswi yang satu nya lagi.

Risa dan teman temannya mendengar percakapan tersebut.

MY DEARWhere stories live. Discover now