3. Jaemin

45K 5.9K 467
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



MarkChan


Dua jam menunggu Jaemin di tempat Jisung membuat Haechan mempelajari beberapa hal baru mengenai hidupnya. Pertama, Haechan dan Jaemin bekerja di perusahaan yang dipimpin oleh Jeno setelah mereka bertiga lulus kuliah tahun lalu. Kedua, Jeno masih menyukai Jaemin dan selalu mengejar Jaemin dengan cara apapun walau sudah ratusan kali ditolak. Ketiga, Jisung adalah mahasiswa semester akhir yang pindah ke apatermen sebelah Jaemin semenjak ia masuk kuliah dan ternyata Jisung cukup dekat dengan Haechan karena keduanya sangat suka menari. Ke-empat, Jisung juga ternyata mengenal Renjun dan memberikan alamat terbaru Renjun di Seoul pada Haechan. Ke-Lima, dirinya sudah menikah enam bulan yang lalu, bersama seorang dokter muda yang sekarang masih berstatus sebagai dokter intern di rumah sakit Seoul.

"Aku jadi ingat waktu Mark melamarmu, proses yang seharusnya romantis malah kacau karena Lucas malah mendorongnya ke dalam kolam renang sebelum Mark sempat melamarmu" Jisung terkekeh pelan disela ceritanya "akhirnya cincin yang akan digunakan untuk melamarmu hilang dan Mark menyuruh orang-orang yang ada di pesta untuk membantunya mencari cincin lamaran di dalam kolam, ya rencana dia untuk melamarmu hari itu langsung ketahuan" Jisung akhirnya tertawa lepas. Haechan ingin menanyakan lanjutannya karena ia juga penasaran, tapi dirinya tidak mau terlihat setertarik itu.

"Bagaimana dengan Jaemin ?" tanya Haechan pelan.

"Kau menanyakan Jaemin sekarang saat kau menelantarkannya untuk meeting penting perusahaan, kau luar biasa" jawab Jisung sambil menggelengkan kepalanya. Tapi nyatanya Haechan tidak mengerti apapun yang Jisung katakan, mengerti sih, hanya saja Haechan merasa ini semua hanyalah mimpi.

"Aku lelah, bisakah aku ikut tidur atau mungkin makan siang ?" tanya Haechan, matanya berbinar ketika meminta makanan, dirinya benar-benar lapar.

"Aku hanya punya ramyun sih" jawab Jisung.

"Tidak apa aku akan memasak untuk kita berdua !" balas Haechan cepat, mendengar kata Ramyun membuatnya lebih lapar, dan setidak sehatnya mie instan rasanya tetap lebih enak daripada makanan lain. Jisung mengangguk dan menunjukan Haechan dimana dapurnya lalu kembali duduk di kamarnya, memainkan ponselnya.

Jisung hampir melempar ponselnya karena kaget ketika nomer Jaemin muncul di layarnya. Jaemin menghubunginya, dengan buru-buru Jisung mengangkat teloponnya dan meletakannya di telinganya.

"Apa benar Haechan bersamamu ?"

"Iya hyung kan sudah kubilang"

"Bedebah sialan itu ! Kau tau apa yang kualami hari ini ?! Dan Jeno malah membantuku, aku harus makan malam dengannya besok ! Ahhh"

"Bukan masalahku hyung, lagipula memangnya kenapa ? Kan hyung ditraktir"

"Bilang pada Haechan jangan kemana-mana atau aku akan membunuhnya!"

[END] [Markhyuck] 17 ! Not 24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang