13. The Truth

26.6K 3.8K 789
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


MarkChan

Mark tidak percaya dengan apa yang akan ia lakukan sekarang. Tidak pernah terbesit bahkan dalam mimpinya kalau ia akan berbincang dengan kedua orang tuanya, Hyeri, dan kedua orang tua Hyeri. Jika hal yang mereka perbincangkan hanyalah sekedar cuaca atau film yang akan rilis bulan depan mungkin semua akan baik-baik saja, tapi tidak, mereka sedang membicarakan tanggal pernikahan Mark dengan Hyeri sekarang. Kedua orang tua Mark dan Hyeri langsung bersemangat ketika Mark memperlihatkan surat perceraiannya dengan Haechan setelah kecelakaan itu, bahkan orang tua Hyeri yang sedang berada di Amerika saat itu langsung kembali ke Korea agar bisa segera menikahkan anak mereka.

"Aku tidak percaya ini, ternyata semua usaha Hyeri dari dulu sampai sekarang tidak sia-sia" mulai ayah Mark. Hyeri tersenyum bangga pada kedua orang tua Mark, dirinya tidak salah telah memutuskan untuk menunggu dan merebut Mark dari Haechan.

"tentu saja, Hyeri itu cantik, pintar, kaya, dan berasal dari keluarga terpandang, mungkin Mark hanya khilaf dulu tapi aku senang sekarang kau sudah sadar" komentar ibu Hyeri. Kedua orang tua Mark tertawa, menyetujui pernyataan mereka sebelum kembali melanjutkan pembicaraan pada topik mereka sebelumnya.

"baiklah aku pikir akan lebih baik jika kalian segera menikah, bahkan besok pun akan aku sangat usahakan" mulai ibu Mark. Mark langsung tersedak makanannya, besok ? ini ibunya gila atau bagaimana.

"ahhh, jangan begitu, aku juga akan senang jika bisa secepat itu tapi kita harus menyiapkan semuanya dengan sempurna, pesta yang megah tidak bisa disiapkan dalam satu malam" Mark mengangguk, menyetujui dengan sangat perkataan ibu Hyeri sambil dengan buru-buru meminum minumannya untuk menurunkan apapun yang tersangkut di tenggorakannya.

"Lihatlah betapa groginya Mark jika berhadapan dengan wanita seperti Hyeri" ayah Hyeri mentertawakan Mark, yang lain ikut tertawa walau Mark sedang menderita. Mark menggretakan giginya, berharap jalan yang mereka pilih tidaklah salah karena baru satu hari disini dirinya sudah menjadi gila.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Jadi bisa kau jelaskan semuanya padaku ?" Jaemin menatap Haechan tajam. Keduanya sedang berada di apatermen Jeno sekarang karena Jeno tidak membiarkan Jaemin untuk tinggal sendirian ketika dirinya dalam kondisi sulit untuk bergerak.

"kau tidak pernah mengunjungiku di rumah sakit, kau tidak datang saat Renjun dipindahkan ke Jerman, dan sekarang kau datang untuk mengatakan kalau kau sudah bercerai dengan Mark ? Permainan macam apa yang kalian lakukan ?" Jaemin tentu saja marah. Ia tidak marah ketika Haechan tidak menjenguknya karena berpikir sahabatnya ini merasa bersalah, tapi Jaemin sangat marah ketika Haechan tidak datang ketika keluarga Renjun memindahkan pengobatan anak mereka ke Jerman. Walau banyak resiko yang memungkinkan Renjun tidak akan selamat di perjalanan tidak menggoyahkan hati Lucas dan keluarga mereka agar Renjun mendapat pengobatan yang lebih baik dan untungnya Renjun masih kuat menghadapi semuanya dan masih bertahan sampai saat ini.

[END] [Markhyuck] 17 ! Not 24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang