10. Beautiful

28.6K 4.1K 339
                                    


MarkChan

Haechan sebenarnya sudah sangat lelah, tapi Renjun tidak bisa berhenti belanja perlengkapan rumah. Mendekati hari pernikahannya dengan Lucas pasangan ini sudah membeli sebuah rumah di dekat kediaman Mark dan Haechan. Haechan memperhatikan bagaimana Renjun dan Jaemin ribuyang mana set perlengkapan makan yang lebih bagus.

"apa dulu aku juga seperti itu ?" tanya Haechan pada Mark yang tidak meninggalkan sisinya. Iri ? Tentu saja, ia ingin juga mengingat membeli barang-barang rumah bersama teman-temannya dan juga bersama Mark.

"hmmm, coba ku ingat-ingat" goda Mark dengan pose yang seperti berpikir. Haechan memukul Mark pelan sebelum berjalan ke arah Jeno dan memintanya untuk bicara dengan Haechan sebentar. Mark ingin ikut, tapi Haechan melarangnya, akhirnya Mark pasrah saja, toh Haechan pergi bersama Jeno, mantannya yang juga sahabat Mark.

Haechan membawa Jeno ke kedai ice cream dan dengan tidak tau malu menyuruh Jeno untuk membayarkan ice cream pesanan Haechan. Jeno duduk di kursi di hadapan Haechan, sambil memberikan ice cream pesanan si manis galak itu dengan cemberut.

"kenapa kau mau bicara berdua denganku ?" tanya Jeno akhirnya. Haechan diam sesaat lalu menatap Jeno pelan, dirinya berusaha tidak menangis tapi entah kenapa satu dua tetes air mata keluar dari matanya.

"kau tau kondisiku sekarang bukan yang terbaik kan ?" Jeno mengangguk pelan. Jaemin bilang ingatan terakhir Haechan adalah ketika dirinya duduk di bangku SMA, dan Jeno khawatir tentang ingatan itu.

"aku ingin penjelasan darimu, kenapa kau nekat menjadikan diriku sebagai kekasihmu ?" tanya Haechan. Jeno menelan ludahnya kasar, ya tentu saja, ketakutannya terjadi dan ingatan terakhir Haechan adalah sesuatu yang semua orang ingin lupakan.

"hal yang terakhir aku ingat adalah kau menjadikanku kekasihmu untuk mendekati Jaemin yang tidak tertarik padamu" Haechan berusaha menahan tangisannya, ia ingin mengakhiri semua konflik batin yang ada di dalam dirinya "maaf, aku memang memiliki Mark sekarang, tapi aku butuh jawaban darimu" jelas Haechan, tentu saja sebenarnya ia lancang, mengungkit sesuatu yang terjadi beberapa tahun lalu dan lagi dirinya dan Jeno terlihat baik-baik saja di masa ini, atau bahkan mungkin Haechan mendukung Jeno untuk mendapatkan hati Jaemin.

"tidak apa-apa aku mengerti kalau kau memang tidak ingat apapun" balas Jeno pelan "aku memang mencintai Jaemin sejak pertama kali aku melihatnya" jawab Jeno akhirnya. Haechan hanya diam karena tentu saja dirinya sakit hati "aku mendengar kabar kalau Lee Haechan dambaan orang-orang menyukaiku, tentu saja aku mengetahui tentang dirimu tapi aku menyukai Jaemin jadi aku tadinya ingin meminta bantuan padamu" lanjut Jeno.

"kau bisa meminta bantuan dari awal kau tau, apa yang kau lakukan menyakiti semua orang yang terlibat" balas Haechan kesal. Dirinya sudah jelas sakit hati, tapi ia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Jaemin yang bahkan sampai saat ini tidak mau memaafkan Jeno.

"sepertinya itu kesalahanku, aku malah menerimamu karena jujur saat kau menyatakan cinta padaku kau sangat manis" Jeno melanjutkan "aku mendapat info tentang Jaemin setelah aku menjalin hubungan denganmu, nomer teleponnya, alamat rumahnya, makanan kesukaannya. Maaf aku memang mendekati Jaemin selama kita menjalin hubungan" Haechan sudah menangis saja saat itu "Jaemin selalu menjauhiku, merasiakan semuanya darimu agar kau tidak terluka tapi lalu kau mengetahui semuanya dan lalu kecelakaan itu" Haechan menatap Jeno bingung, kecelakaan ? kecelakaan yang mana ?

"saat kau mengetahui semuanya dan berlari menuju ke jalan raya, kau tertabrak" jelas Jeno, sekarang Haechan ingat, bagaimana Jaemin terus memanggil namanya dengan putus asa, Haechan ingat bagaimana ia merasakan dibawa ke dalam ambulans dan lalu ia tidak merasakan apapun lagi.

[END] [Markhyuck] 17 ! Not 24Where stories live. Discover now