6. Home

35.9K 5K 313
                                    

MarkChan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MarkChan


Haechan, Jaemin, Lucas, dan Jeno duduk saling berhadapan di meja restoran dekat kantor. Haechan dan Jaemin duduk bersebelahan.

"Jadi begini, waktu kita tidak banyak jadi biar kujelaskan secara singkat" Jaemin menghela nafas panjang. Lucas dan Jeno sudah tidak sabar dengan apa yang akan mereka dengar .

"Haechan disini kemungkinan mengalami amnesia" jelas Jaemin. Jeno dan Lucas menatap Haechan tidak percaya. Tapi Lucas pikir penjelasan ini masuk akal karena sikap Haechan tadi pagi. Jeno datang ke kantor menuju jam makan siang dan langsung mengajak ketiganya untuk makan di luar. Lucas sempat menceritakan keanehan Haechan sebelum Jeno mengajak kedua pegawainya itu makan.

"Maksudmu Haechan tidak mengenal kita ?" tanya Lucas tidak percaya.

"Aku tidak mengenalmu" Haechan menunjuk ke arah Lucas "tapi aku mengenal Jeno. Ingatan terakhirku saat aku masih SMA dan Jeno adalah teman sekolahku" jelas Haechan. Lucas mengangguk mengerti, mereka memang bertemu ketika di Universitas.

"Dan bagaimana ini bisa terjadi ?" tanya Jeno yang sama sekali tidak percaya.

"Aku harap aku tau kenapa, aku mengira Haechan hanya bercanda seperti biasa tapi sudah tiga hari dan sikapnya belum berubah" jawab Jaemin khawatir.

"Mengenal Haechan dia tidak akan mengerjai kita melebihi batas wajar" Jaemin mengangguk pada perkataan Lucas. Haechan itu kadang jahil, tapi dia manis dan tau batasan. Kejahilannya hanya untuk membuat orang di sekitar dirinya tertawa.

"Mark sudah membawanya ke dokter dan tidak ada yang salah dengan otaknya" tambah Jaemin "aku mengatakan ini pada kalian karena takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya" Jaemin menatap Jeno tajam, tapi sepertinya dirinya menyadari sesuatu jadi merubah tatapannya jadi memelas "aku hanya memohon" sebenarnya Haechan tidak paham kenapa Jaemin harus meminta tolong pada Jeno dan Lucas, masalah Haechan hanya dengan Jeno tapi mereka berdua mengangguk seperti mengerti.

"Maaf, tapi aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan" ujar Haechan "yang kalian bahas itu aku, diriku, dan aku ada disini, bisakah menggunakan bahasa yang lebih mudah untukku pahami ?" pinta Haechan. Dirinya sudah kesal tentu saja.

"Ada hal yang sedikit rumit untuk dijelaskan" Jaemin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bingung dengan apa yang harus ia jelaskan.

"Jadi ini maksud Mark kalau kau sakit" Jeno mencoba mengalihkan pembicaraan "kau tau, aku, Lucas, dan Mark adalah teman dekat kan ?" coba Jeno.

"Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan, dan aku masih punya urusan yang belum selesai denganmu" Haechan menatap Jeno sinis. Tadi ketika ia melihat Jeno di kantor hatinya sakit, tapi dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena benar apa yang dikatakan Mark, Jeno dan dirinya sudah tidak terjebak di masa lalu, yang sebenarnya adalah masa dirinya yang sebenarnya.

[END] [Markhyuck] 17 ! Not 24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang