09. Pekerjaan

14.1K 1.2K 47
                                    

"Shin Yoojung bangun! Anak gadis tak boleh bangun kesiangan!" Mama Jiwon mengguncang tubuh Yoojung yang masih terbungkus selimut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Shin Yoojung bangun! Anak gadis tak boleh bangun kesiangan!" Mama Jiwon mengguncang tubuh Yoojung yang masih terbungkus selimut. Yoojung menggeliat, matanya terpejam. Masih asyik bergelung dengan selimut.

"Bangun! Cepat bangun." Mama Jiwon menarik selimut Yoojung, membuatnya menggerutu dengan mata setengah terbuka.

Mamanya itu selalu begitu. Membangunkannya saat ia masih nyaman tidur.

"Cepat bangun Yoo, kamu akan terlambat bekerja."

Bekerja?

Kalimat itu menyadarkan Yoojung dari kantuk.

"Kerja? Memangnya kapan Yoojung mendapat pekerjaan?"

"Kemarin."

"Hah?" Seingat Yoojung ia kemarin marah besar pada keluarganya, mengurung diri di kamar.

Bukankah kemarin juga hari kencannya.

Tidak ada dalam ingatannya ia memperoleh pekerjaan.

"Mulai hari ini kamu akan bekerja di rumah Jaehyun. Jaehyun akan kesulitan membagi waktu antara bekerja dan mengurus rumah, makanya kamu akan bertugas mengurus rumah Jaehyun mulai sekarang."

Yoojung tersentak, menggeleng dengan frustasi."Aku menjadi pembantu gitu?"

"Bukan pembantu—pa ya namanya.  Eum pengurus rumah tangga."

"Sama saja, Mama!!!! Kenapa aku harus bekerja di sana "

"Mama lelah melihatmu seharian tak melakukan apa-apa. Lagipula pekerjaan di rumah Jaehyun mudah kok. Anggap saja sebagai latihan menjadi seorang istri."

Istri? Yoojung menghela napas kasar."Ma, semalam kan Yoojung bilang. Aku nggak mau sama duda itu. Latihan sebagai istri??? Kenapa harus di rumah duda itu. Mama kenapa sih selalu memaksakan kehendak, tanpa berdiskusi dulu denganku. Aku kesal, aku benci mama seperti ini."

Mama Jiwon mengabaikan putrinya, beliau melipat selimut yang tadi digunakan oleh Yoojung.

Yoojung mengacak rambutnya frustasi.

"Mama."

"Mama minta maaf kalau selama ini ada sikap dan perkataan mama yang menyakitimu. Mama hanya ingin yang terbaik untukmu. Kalau ternyata itu menyakitimu maaf."

Yoojung mencebikkan bibir."Kalau mama tahu jangan memaksaku. Biarkan aku memilih jalan hidupku. Dan jangan suruh aku kerja di sana."

"Aku akan menikah, aku akan belajar menjadi istri yang baik tetapi...bukan di tempat duda itu dan bukan dengannya."

Mama Jiwon tahu kekerasan kepalaan putrinya."Yoojung, cepatlah bangun. Pergilah ke tempat Jaehyun untuk bekerja. Mama sudah berjanji pada Jaehyun kamu akan mulai bekerja hari ini."

"Mama!!!!"

"Kalau kamu tak pergi tak apa tapi—" Mama Jiwon membuang napas,"hari ini juga kamu harus mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Bukan kerja paruh waktu."

Sexy DaddyWhere stories live. Discover now