14. Menjadi Dekat

13.3K 1K 26
                                    

Tinggalkan komentar biar aku juga semangat nulisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tinggalkan komentar biar aku juga semangat nulisnya. Why work ini sepi-sepi saja walau readernya banyak 🤣🤣🤣🤣

***

"Dasar anak nakal!"

"Awwww! Sakit, Ma," keluh Yoojung saat cubitan kencang mama Jiwon mendarat di lengannya.

Mama Jiwon mendecakkan lidah, menggeleng kepala melihat tingkah putrinya.

"Itu pantas buatmu. Kenapa kamu membuat Jaehyun selalu kerepotan sih?"

"Maksud mama apa sih?" Jawab Yoojung kesal menyendok nasi dan lauk di piringnya yang masih utuh. Di ruang makan hanya dirinya dan sang mama. Yang lain sudah berangkat untuk aktivitas masing-masing.

"Kamu semalam tertidur di rumah Jaehyun kan? Kalau mengantuk kenapa nggak pulang saja? Malah menyusahkan orang lain."

"Semalam Aku menemaninya, dia sedang membaca dokumen lalu aku mengantuk. Lagipula, Ma..."

"Kamu menemani Jaehyun?" Mama Jiwon tersenyum lebar.

Yoojung tak menjawab dan masih asik mengunyah makanannya, ia tak sadar mata mamanya berbinar bahagia karena ucapannya.

"Kalian sungguh berkencan?"

Pertanyaan itu sontak membuat Yoojung meletakkan sendok ya,"ma, sudah kubilang kami tak berkencan."

"Panggilan sayang itu? Lalu kalian mulai dekat?"

"Itu—" Yoojung kehabisan kata-kata untuk melanjutkan ucapannya. Dia tak mungkin mengatakan soal kontrak mereka dan balas dendamnya pada si duda.

Mama Jiwon tersentak, saatputrinya tiba-tiba bangkit dari kursinya.

"Aku harus buru-buru ke rumah sebelah. Banyak yang harus kubereskan," sahutnya beralasan. Ia mencetak habis satu gelas susu di samping piringnya.

"Kamu benar-benar tak mau menjelaskan apa yang terjadi pada kalian?"

"Tidak ada yang perlu dijelaskan, Ma. kami tidak ada apa-apa," tegas Yoojung.

"Yoo sebentar." Mama Jiwon menghentikan langkahnya yang hendak membuka pintu rumah.

"Apalagi, Ma?"

"Ini untuk Dohyun dan Haeun," Mama Jiwon menyerahkan rantang susun padanya. Pastinya berisi makanan yang sudah disiapkan khusus.

Dohyun dan Haeun memang di rumah, sebenarnya bukan hari libur hanya saja sekolah mereka meliburkan siswanya karena ada rapat Guru dan komite sekolah.

"Jangan lupa loh Haeun dan Dohyun harus menghabiskannya supaya mereka tumbuh sehat."

Sikap makanya itu mirip dengan perhatian nenek pada cucunya.

Mamanya memang sudah ingin menggendong cucu tapi apa boleh buat baik dirinya maupun kakaknya tak ada yang mau menikah dalam waktu dekat.

Sexy DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang