2. Kenyataan yang Sulit Dipercaya

13.8K 1K 28
                                    

Happy reading!

------------

-Flashback

Jia masih duduk dengan nyaman di salah satu kursi pesawat di dekat jendela. Di tangannya ada buku cukup tebal yang sedang ia baca. Sesekali arah matanya melirik keluar. Terlihat sekali kebahagiaan saat sebuah senyum indah menghiasi wajah cantiknya.

Jia memiliki bola mata coklat terang yang memancarkan keindahan tak biasa. Terlihat sangat cocok dengan rambut panjangnya yang berwarna coklat kemerah. Orang-orang dapat mengetahui bahwa Jia adalah sosok perempuan lembut dan hangat hanya dari wajahnya, tapi ia juga sedikit keras kepala meski merupakan perempuan mandiri.

Buku yang sudah dibuka setengah halaman ditutup dan dibiarkan berada di pangkuan setelah cukup lama dibaca.

Jia lalu kembali menatap luar jendela. Senyumnya semakin mengembang lantaran tak lama lagi pesawat yang ia tumpangi mendarat di Moskow. Tempat di mana ia melanjutkan pendidikan.

Sayangnya kepanikkan mulai terjadi. Lebih parah lagi saat pemberitahuan terdengar. Dan tak lama dari itu, suara ledakan menyusul. Nyaring. Membuat terkejut. Semua orang ketakutan, begitu pun Jia.

Pesawat yang terbang tidak teratur menambah kekhawatiran seluruh penumpang. Teriakan kesakitan terdengar dari semua orang saat ledakan terjadi lagi, hingga akhirnya jatuh ke hutan yang jauh dari penduduk, mengakibatkan tubuh Jia terlempar jauh tak sadarkan diri.

***

Jia tampak sedang gelisah. Duduk tidak tenang di sisi ranjang seorang diri. Tidak ada siapa-siapa selain dirinya di kamar itu termasuk Daniel, bahkan setelah menunggu sekitar satu jam lebih.

Sejak terbangun dari tidurnya, ia hanya melihat kamar temaram. Ketika melihat jam yang tergantung di dinding dekat obor, ia hanya mendesah pelan karena jam masih menunjukkan pukul lima pagi.

Dikarenakan tidak tahu apa yang harus dilakukan, Jia berusaha mengingat kembali apa yang telah terjadi. Alhasil kepalanya dibuat pusing oleh berbagai pertanyaan yang telah terangkai rapi yang ingin ia tanyakan kepada pria yang berbicara dengannya tadi malam. Sesegera mungkin.

Namun saat Jia mencoba membuka pintu dan ingin mencari keberadaan pria itu, pintunya terkunci. Tak bisa ia buka sehingga firasat buruk kembali muncul dipikirannya.

Apakah ia sedang dikurung?

Sebisa mungkin Jia menenangkan diri dan tak berteriak sebelum mengetahui dengan pasti apa yang terjadi. Tetapi mengingat kecelakaan pesawat yang ia alami dan rasa sakit yang nyata, bukankah seharusnya luka itu masih ada. Alih-alih berada di sana, lebih masuk akal jika ia berada di rumah sakit.

Sampai akhirnya ketika jam menunjukkan hampir pukul tujuh, pria yang ditunggu datang bersama dua omega.

Jia berusaha menyembunyikan ketakutannya, tapi tetap merasa tidak tenang saat melihat Daniel masih berdiri di dekat pintu sambil menatapnya intens. Sementara kedua omega yang membawa beberapa pakaian sedang berjalan mendekat. Jia bergegas mengalihkan pandangan pada mereka.

Ketika menyadari bahwa kedua omega tersebut berbeda dengan yang datang tadi malam, Jia bertanya-tanya tentang berapa banyak pelayan di tempat itu. Bahkan tanpa sepatah kata pun dan hanya membungkuk pada Daniel setelah melakukan tugas mereka—meletakkan pakaian ke atas ranjang—kedua omega itu keluar begitu saja.

TERRITORY OF A WEREWOLF : Fate as Luna [TAMAT]Where stories live. Discover now