18. Berita Bahagia

6.4K 420 1
                                    

Happy reading!

------------

Makan malam di meja makan kali ini terasa lebih menyenangkan bagi Jia. Ada banyak makanan kesukaannya yang tersaji, termasuk makanan dari negaranya sendiri. Akan tetapi Jia selalu bertanya-tanya tentang mengapa yang makan di meja makan itu hanya mereka berempat, bahkan Gamma yang tingkatannya di bawah Beta tidak pernah ikut bergabung dengan mereka, juga para tetua yang sebenarnya jarang ia lihat.

“Bolehkah aku bertanya?” Jia menatap Daniel yang sedang menelan makanannya, membuat pria itu mengernyit sebelum mengiyakan.

“Mengapa hanya ada kita berempat di sini? Selain kalian aku belum pernah melihat orang lain di meja ini.”

Daniel menatap Jack setelah melirik Jia, memberitahukan bahwa pria itulah yang harus menjawabnya.

Jack yang mengerti dengan tatapan itu berdeham. Namun ia tidak tahu harus memulai dari mana. “Tadinya meja makan ini memang khusus untuk mereka yang dekat dengan Alpha dan Luna terdahulu serta Alpha Daniel. Tetapi setelah kematian mereka, hanya menyisakan beberapa hingga tersisa kami bertiga sebelum kau datang, Luna. Evan salah satunya yang pergi. Berhubung sejak kecil Alpha tidak memiliki teman lain selain Justin dan Angeline, dan aku yang baru berteman dengannya saat sudah dewasa, meja makan ini memang lebih sepi dari sebelumnya.”

Jia tampak mengerti dengan penjelasan sang Beta. Tetapi kemudian mengenyit saat kembali bertanya mengenai satu nama yang terdengar asing di telinganya, sebab ini pertama kali ia mendengar nama itu. “Justin?”

Sebelum menjawab, Jack melirik Angeline terlebih dulu, menimbang apakah ia harus mengatakan sesuatu. Namun, melihat tatapan perempuan itu yang begitu tajam padanya, ia ragu. Sayangnya ia harus menjawab lantaran Jia sudah menunggu dengan ekspresi ingin tahu.

“Justin adalah mate Angeline, tapi—”

“Cukup!”

Perkataan Jack terpotong karena Angeline tiba-tiba menginterupsi sambil memukul meja dengan kedua tangan. Cukup keras sehingga Jack dan Jia terkejut, lalu menoleh ke arahnya.

“Aku tidak peduli kau marah, Alpha, tapi jangan membicarakan apa pun di meja makan karena itulah aturannya. Kau sendiri yang membuat aturan itu dan menjadikannya kebiasaan.” Ucapan Angeline tak kalah kerasnya dengan apa yang ia lakukan. Lantas menatap Jia dengan sinis. Menyalahkan mate sang Alpha atas apa yang terjadi. “Kau cukup diam saja dan tidak perlu tahu apa-apa!” hardiknya.

Daniel yang mendengar tampak tidak senang. Giginya bergemeretak mendengar kelancangan Angeline, terlebih pada mate-nya. “Sudah berulang kali aku mengatakan untuk menjaga sikapmu. Jia bukan hanya mate-ku, tapi juga Luna-mu!” ucap Daniel dingin. “Lagi pula aku mengatakan tidak suka keributan bukan berarti tidak memperbolehkan bicara. Kau dan Jack selalu meributkan hal yang tidak berguna bahkan sampai ke meja makan. Bagaimana aku bisa tidak keberatan?” tambah Daniel sambil berusaha meredam emosinya. Di hadapan Jia ia tidak boleh terlalu kejam meskipun sangat ingin. “Mulai sekarang kau tidak perlu datang ke meja makan ini lagi!”

“Lihat! Kau melakukan ini lagi kepadaku hanya karena mate-mu. Kau sungguh keterlaluan, Alpha!” erang Angeline yang kemudian menatap tajam ke arah Jia. Tidak terima. Ia lalu bangkit berdiri. “Kau hanya manusia yang tidak tahu apa-apa!” Setelah mengatakan itu, Angeline segera pergi dengan kekesalan yang kentara di wajah cantiknya.

TERRITORY OF A WEREWOLF : Fate as Luna [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang