3. Be Aware, Lem!

11.3K 910 49
                                    

Haiiii... Good morning 💕💕💕

Semoga semua sehat2 ya supaya bisa baca ceritaku 😘

Happy reading 💜💜

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Clement terbangun dengan pemandangan Aleeza yang duduk manis di pinggir tempat tidur, yang sayangnya sudah berpakaian lengkap. Tapi tetap terlihat menawan di mata Clement walaupun dia tidak mengenakan make-up lengkap seperti semalam.

Ada apa dengan mataku? Biasanya dia paling benci melihat wanita yang baru bangun tidur karena biasanya wajah mereka berubah 180 derajat menjadi lebih aneh.

"Kita perlu bicara, Lem!"

Clement tersenyum dalam hati. Sepertinya suara desahan seksi semalam telah berubah menjadi suara tegas serigala betina yang menawan. Tipe suara pemimpin yang membuat juniornya berontak di bawah sana. Dengan terpaksa Clement duduk sambil menutupi tubuh bawahnya dengan bedcover.

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

Well, sepertinya sekarang mereka sudah menjadi aku-kau, bukan lagi gue-lo seperti yang mereka lakukan selama ini.

"Jangan bilang kau minta aku bertanggung jawab karena sudah mengambil keperawananmu itu!" Clement menatap tajam pada Aleeza.

Aleeza mendengus sebal. "Aku tidak akan melakukan itu! Aku hanya ingin mengatakan bahwa apapun yang terjadi aku tidak akan meminta tanggung jawabmu, sekalipun aku hamil!"

"What?!"

"Semalam kau tidak mengenakan pengaman, bodoh! Apa kau lupa?"

Clement berusaha tidak terusik dengan ucapan kasar Aleeza. Yang membuatnya terusik adalah fakta mereka tidak mengenakan pengaman apapun semalam.

"Kupikir kau memakai kontrasepsi, Nol."

"Kau pikir aku gila? Masih perawan tapi sudah pakai kontrasepsi? Dasar bodoh!"

"Stop it! Si bodoh ini mungkin akan jadi Daddy-nya anakmu!"

Aleeza bangkit berdiri dan mengambil tasnya. "Daddy? Yeah, right! Jangan khawatir, belum tentu aku hamil. Memangnya sehebat apa sih pelurumu?"

Clement meradang. Dia ikut turun dari tempat tidur dengan melilitkan selimut di pinggangnya. "Kau mau kemana, Nol? Kita belum selesai bicara!"

"Apa lagi yang mau kita bicarakan? Aku tidak meminta apa-apa darimu, Lem!"

"Kalau kau hamil dan aku tidak bertanggung jawab, Tuan dan Nyonya Besar Dimitri akan mengutukku jadi batu! Sialan! Bisakah kau duduk? Aku belum selesai bicara!" bentak Clement sambil menarik tangan Aleeza dan mendorongnya ke sofa.

Aleeza menghela nafas panjang. "Lalu apa maumu, Lem?"

Clement duduk di samping Aleeza. "Kita lihat dalam sebulan ini, Nol. Bila kau tidak hamil, kita selesai. Tapi bila kau hamil, kita akan menikah!"

Aleeza terpaku. Sepertinya ada yang salah dengan jantungnya. Kenapa tiba-tiba sakit ya? Seperti ada yang menusuk jantungnya? Aleeza buru-buru menarik nafas panjang.

"Aku akan turuti maumu, Lem dengan satu syarat ..." Aleeza pikir, dia juga tidak ingin rugi dalam hal ini.

"Apapun syaratmu, aku akan turuti selama kau menuruti mauku!"

"Selama menunggu kepastian kehamilanku, aku tidak ingin kau menyebar bibitmu kemana-mana! Artinya, kau DILARANG bercinta dengan wanita manapun, termasuk dengan pacarmu!"

CLEMENT - Penerbangan Menuju Hatimu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang