4. Gue Nggak Rela!

10.3K 919 45
                                    

Haiiii... Selamat siang...

Maafkan diriku yg kelamaan update. 2 hari kemarin X* ga ada sinyal sama sekali... padahal dari Jumat harusnya sdh bisa update.

Anyway, happy reading ya 😘😘😘

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

18+++

"Kayaknya seru banget cerita kalian!" sapa Clement sambil berdiri tepat di sebelah Aleeza. "Hai Sam..."

"Hai Clem, apa kabar? Gimana penerbangan?"

"Biasa aja!"

Tepat ketika tangan Samuel lepas dari bahu Aleeza untuk mengambil makanan yang ditawarkan para waiter, Clement buru-buru melekatkan tangannya di pinggang Aleeza dan menarik Aleeza pelan menempel ke tubuhnya.

"Kalian berdua apa kabar?" sapa Clement pada Darian dan Daniel yang sejak tadi selalu tebar pesona ke setiap wanita yang lewat.

"Biasa aja, Clem. Nothing special!"

"Cewek lo mana?" tanya Darian dengan usil. "Sekarang siapa namanya?"

"Gue lagi nggak punya cewek! Bosen!"

Aleeza melirik dengan mencibir. Tangan Clement sepertinya betah berada di pinggangnya. Dan sepertinya juga ketiga sepupu menyebalkan itu tidak menyadarinya.

"Gue mau ke toilet dulu!" Aleeza segera melepaskan tangan Clement dan berlalu dari hadapan mereka. Sebenarnya Aleeza tidak berniat ke toilet tapi dia sedang malas menghadapi Clement.

Ketika Aleeza keluar dari toilet, pria gila yang dihindarinya itu berdiri tepat di depan pintu. Aleeza memutar bola matanya dan berlalu dengan cueknya.

"Lo menghindari gue ya, Nol?"

"Geer banget lo!"

"Trus kenapa 1 minggu ini lo nggak kasih kabar ke gue? WA gitu atau telepon!"

"Emang kita ada hubungan apa? Lo siapa?!"

Clement menarik tangan Aleeza dan masuk ke dalam lift kosong yang kebetulan terbuka. Clement menekan tombol 10 kemudian mendorong Aleeza ke dinding lift. Dengan geram Clement merangkum kedua pipi Aleeza dan melahap bibir gadis itu dengan mulutnya. Aleeza bergerak untuk melawan tapi tubuh Clement makin mendesaknya.

Ciuman Clement malah membuat debaran di jantung Aleeza bertambah cepat. Tangan Aleeza malah mencengkeram pinggang Clement dan helaan nafas melalui mulutnya membuat Clement mendesakkan lidahnya ke dalam mulut Aleeza.

Ketika udara makin menipis, Clement melepaskan ciumannya dan menyatukan dahi mereka berdua.

"Kau calon Mommynya anakku yang ada di sini!" Clement mengelus perut Aleeza dengan lembut. Rasanya ada jutaan kupu-kupu beterbangan di dalamnya saat ini. Tanpa sadar Aleeza mendesah.

"Belum tentu!" Aleeza langsung mendorong tubuh Clement begitu dia melihat seringaian Clement yang mendengar desahannya.

"Baiklah, kita memang masih menunggu. Tapi selama masa tunggu itu, kau harus mengingat perjanjian kita!"

Oke... kita kembali pada aku dan kau, bukan gue dan lo lagi. Nggak konsisten! Aleeza merengut. Apalagi ketika Clement menariknya keluar dari lift dan membawanya ke kamar no 10.

"Perjanjian itu berlaku untuk kamu doang, Lem! Lagian ngapain sih kita kesini? Ntar dicariin Papi Mami gimana?"

"Banyak banget sih nanyanya. Cerewet!"

CLEMENT - Penerbangan Menuju Hatimu (END)Место, где живут истории. Откройте их для себя